p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Visual
Sri Sulistyo Purnomo
Universitas Tarumanagara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Gaya Indis pada Perancangan Interior Lounge & Bar The Hermitage, A Tribute Portfolio Hotel, Jakarta Irvani Anwar; Stephanus Dwiyanto; Sri Sulistyo Purnomo
VISUAL Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v17i1.17396

Abstract

Abstrak - Pada masa penjajahan Belanda, Indonesia mendapat Pengaruh Occidental(Barat) banyak diterapkan pada berbagi segi kehidupan termasuk dalam tata kota dan bangunan. Bangunan – bangunan tersebut adalah salah satu bukti jejak kolonialisme Belanda pada masa lampau. Banyak bangunan – bangunan tersebut yang masih di rawat utuh dan ada juga yang di tinggali, serta dijadikan tempat wisata atau tempat kuliner seperti hotel dan restoran. Namun seiringnya waktu, perkembangan zaman modernisasi membuat bangunan – bangunan kolonial ini menjadi sedikit dan banyak juga yang merubah gaya bangunan serta interior sehingga identitas dan sejarah yang terdapat pada bangunan tersebut  terlupakan. Penulisan Jurnal ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan tipologi arsitektur yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan gaya Indis baik dari suasana, elemen pembentuk ruang yang ditonjolkan pada interior Lounge The Hermitage, A Tribute Portfolio Hotel, Jakarta apakah penggunaan gaya Indis sesuai dengan karakteristik bangunan yang didirikan pada tahun 1923.  Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa perancangan interior Lounge The Hermitage, A Tribute Portfolio Hotel, Jakarta sudah menerapkan gaya indis yang sesuai dengan karakteristik bangunan arsitektur kolonial. Kata Kunci : Arsitektur, Gaya Indis, Interior, Kolonial, Lounge.
Studi Identitas Visual Desa Semoyo Sebagai Kawasan Sustainable Industry Berbahan Kayu Sri Sulistyo Purnomo; Augustina Ika Widyani; Maitri Widya Mutiara
VISUAL Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v14i2.4505

Abstract

Abstract— Gunung Kidul sebelumnya dikenal sebagai daerah kering yang selalu kekurangan air bersih di musim kemarau. Namun kini keadaan tersebut telah banyak berubah sehingga Desa Semoyo yang menjadi pelopor penghijauan kemudian ditetapkan sebagai Desa Kawasan Konservasi (DKK) oleh Bupati Gunung Kidul, Suharto, pada tahun 2007. Hutan Rakyat di Desa Semoyo yang memiliki luasan 251,38 ha telah dikelola secara lestari (sustainable).Selain menjadi kawasan percontohan untuk kelestarian lingkungan, saat ini kelompok masyarakat desa Semoyo telah mengembangkan industri berbahan kayu, dengan hasil produknya berupa furnitur dan kriya (craft).Dengan menghasilkan produk berbahan kayu, maka harga jual kayu menjadi lebih tinggi dibandingkan harga jual kayu mentah. Meskipun industri tersebut masih tergolong skala industri kecil, namun memiliki potensi besar untuk dikembangkan.Penelitian ini menyoroti potensi yang dimiliki oleh Semoyo sebagai Desa Kawasan Konservasi dengan hutan rakyatnya yang telah dikelola secara legal dan lestari, serta industri kecil berbahan kayu sebagai potensi untuk mengembangkan kawasan tersebut. Data dikumpulkan melalui survey langsung ke lokasi DKK Semoyo dan wawancara terhadap masyarakat setempat, didukung dengan studi pustaka mengenai Desa Semoyo yang terletak di kabupaten Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta.Dengan pemetaan potensi kawasan dan analisis kuantitatif maupun kualitatif, penelitian ini ditujukan untuk menemukan identitas kawasan yang diangkat dari potensinya.