This Author published in this journals
All Journal Borobudur
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN KONSERVASI TRADISIONAL MENURUT NASKAH KUNO Isni Wahyuningsih; Sri Sularsih; Siti Yuanisa; Dimas Arif Primanda Aji
Borobudur Vol. 11 No. 2 (2017): Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur
Publisher : Balai Konservasi Borobudur Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v11i2.178

Abstract

Konservasi tradisional dapat diketahui baik secara lisan dan maupun tulisan. Secara lisan dilakukan turun temurun, sedangkan secara tulisan terdapat dalam naskah-naskah kuno. Kajian Konservasi Tradisional Menurut Naskah Kuno bertujuan untuk menelusuri keberadaan bahan, alat, ataupun metode konservasi tradisional yang tercatat dalam naskah kuno dan mengilmiahkannya. Kajian ini diharapkan dapat diterapkan dalam upaya pelestarian cagar budaya dan melestarikan budaya tulis itu sendiri. Pada naskah-naskah kuno di Jawa yang berupa suluk, primbon maupun serat tidak dijumpai pengawetan suatu benda dalam hal pascapembuatan. Namun memuat cara membuat awet suatu benda atau bangunan (konservasi secara alami) pada proses pembuatannya yang didasarkan pada pemilihan bahan, perlakuan terhadap bahan, dan waktu pembuatan.
Penggunaan Menthol untuk Bahan Konsolidan Cagar Budaya Arang Moh Habibi; Dimas Arif Primanda Aji; Rifqi Kurniadi Suryanto; Riyanto Prasetiya Lambang; Arif Gunawan
Borobudur Vol. 13 No. 1 (2019): Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur
Publisher : Balai Konservasi Borobudur Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v13i1.216

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan menthol sebagai bahan konsolidasi sementara cagar budaya pada temuan ekskavasi yang rapuh. Pengujian yang dilakukan meliputi karakteristik morfologi menthol, penetrasi kering dan basah menthol pada ketiga jenis sampel (Arang, Bata, Batu), durabilitas konsolidasi sementara menthol pada sampel, dan kuat tekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses solidifikasi menthol dimulai pada bagian tepi dan membentuk bentukan seperti jarum (whisker). Penetrasi menthol pada sampel sangat dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran partikel sampel serta kandungan air yang terdapat pada sampel. Untuk pengujian durabilitas, pengaruh suhu sangat besar terhadap durabilitas konsolidasi menthol. Semakin tinggi suhu lingkungan, maka semakin cepat pula proses sublimasi menthol. Hasil uji kuat tekan sangat dipengaruhi oleh ukuran partikel sampel, semakin kecil ukuran partikel sampel yang terkonsolidasi menthol, maka semakin tinggi pula nilai kuat tekan yang dihasilkan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menthol dapat digunakan sebagai bahan konsolidan sementara cagar budaya arang. This study aims to determine the effectiveness of the use of menthol as temporary consolidant for fragile heritage findings on the excavation site. Test includes morphological characteristic of menthol, dray and wet penetration of menthol to three type of sample (charcoal, stone, and brick), durability, and compressive strength. The results show that the menthol solidification process starts at the edges and forms a shape like whiskers. Menthol penetration is strongly influenced by the shape and size of the sample and also water content in the samples. For durability testing, the effect of temperature is very significant on the durability of menthol consolidation. The higher the temperature, the faster the menthol sublimation process will be. Whereas for compressive strength is highly influenced by particle size of the consolidated sample, the smaller consolidated sample the higher compressive strength produced. From this study it can be concluded that menthol can be used as a temporary consolidant material for the fragile heritage findings.