AbstrakGizi kurang adalah keadaan seseorang yang mengalami kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi. Gizi kurang padabalita, membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental. Dampak paling serius dari gizi kurangadalah timbulnya kecacatan, tingginya angka kesakitan dan percepatan kematian. Untuk mencapai target internasionalatau target SDGs tahun 2030 dalam mengakhiri segala bentuk malnutrisi (kekurangan gizi), maka program nasional diIndonesia akan difokuskan pada peningkatan gizi masyarakat yang telah tercantum pada Rencana Strategis (Renstra)Kemenkes 2020-2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan dari gizi kurang dengan melihathubunganya dengan asupan energi, pola asuh pemberian makan, sanitasi lingkungan, dan berat badan lahir rendah padabalita masyarakat suku bajau pulau Bontu-bontu Kabupaten Muna tahun 2020. Metode penelitian ini menggunakanpenelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel simplerandom sampling. Sampel dari penelitian ini sebanyak 102 balita dari 139 populasi. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa dari asupan energi diperoleh nilai (p value = 0,001), pola asuh pemberian makan diperoleh nilai (p value = 0,037),sanitasi lingkungan (p value = 0,593), berat badan lahir rendah (p value = 0,201). Kesimpulan dari hasil penelitian iniyaitu adanya hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan kejadian gizi kurang, pola asuh pemberian makandan kejadian gizi kurang, serta tidak adanya hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian gizikurang, dan berat badan lahir rendah dengan kejadian gizi kurang.Kata Kunci : asupan energi, pola asuh pemberian makan, sanitasi lingkungan, BBLR, dan gizi kurang.