Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Deteksi Dini Kesehatan Mental Akibat Pandemi Covid-19 Pada Unnes Sex Care Community Melalui Metode Self Reporting Questionnaire Muhammad Iqbal; Lutfiyah Rizqulloh
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 3, No 1: September 2020
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v3i1.2730

Abstract

Jumlah penderita COVID-19 yang terus merangkak naik di berbagai negara termasuk Indonesia menggambarkan betapa cepatnya virus tersebut menyebar dan berpindah, di Indonesia sendiri hingga bulan Juli 2020 jumlah paisen positif COVID-19 mencapai 88.214 orang dan 4.239 orang dilaporkan meninggal. Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak kepada kesehatan secara fisik saja, melemahnya ekonomi dan pembatasan interaksi secara individul maupun kelompok juga merupakan dampak pandemi yang akan mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Kelompok usia remaja merupakan kelompok usia yang memiliki beban paling berat dibandingkan dengan usia dewasa dan anak-anak, hal ini dikarenakan masa remaja merupakan masa transisi dimana perubahan secara anatomi tubuh, fisiologi, intelektual, emosional, hingga interaksi dengan lingkungan sosialnya. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling berjumlah 44 orang mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unnes Sex Care Community Universitas Negeri Semarang tahun periode 2019-2020. Dalam 30 hari terakhir sebanyak 63,6% dari total responden terindikasi mengalami permasalahan kesehatan secara mental, 59% merasa tegang, cemas atau 50% merasa sulit untuk tidur, 50% merasa sulit untuk berfikir jernih, 50% merasa lelah sepanjang waktu dan 9% dari total responden memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Analisis Peranan Whistleblowing System Sebagai Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi pada Bidang Kesehatan di Indonesia Lutfiyah Rizqulloh; Frieda Ani Noor
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sosial Humaniora dan Ekonomi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.162 KB)

Abstract

Peningkatan anggaran kesehatan dari tahun ke tahun dalam pengelolaan anggaran di bidang kesehatan rawan praktek korupsi. Whistleblowing system mampu secara efektif mengubah aktivitas tindakan tidak etis di dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui peranan whistleblowing system sebagai upaya pencegahan tindak pidana korupsi pada bidang kesehatan di Indonesia. Metode yang digunakan dengan analisis deskriptif eksploratif, melalui tinjauan literatur dan kajian data sekunder. Berdasarkan hasil kajian data dari Transparency International 2010whistleblowing system merupakan alat yang paling efektif dalam mencegah tindak pidana korupsi.Pelaksanaan whistleblowing pada bidang kesehatan di Indonesia sudah mulai diterapkan pada tingkat dinas kesehatan kab/kota, rumah sakit, maupun BPJS Kesehatan. Tindakan whistleblower di seluruh dunia telah membawa beberapa perubahan dengan harapan tiap sektor menjadi tata kelola yang baik (good governance). Akan tetapi menjadi seorang whistleblower cukup sulit, dikarenakan orang cenderung tidak berani mengungkap kejahatan yang terjadi di tempatnya bekerja karena takut akan adanya pembalasan, pemecatan, atau pemaksaan untuk mengundurkan diri dari suatu jabatan tertentu atas tindakan pengungkapannya. Perlindungan whistleblower di Indonesia sendiri belum memiliki peraturan perundang-undangan secara komperhensif.Sehingga pemerintah perlu membuat peraturan perundang-undangan secara khusus yang mengatur mengenai whistleblower agar peranan whistleblowing mampu secara maksimal sebagai upaya pencegahan tindak pidana korupsi pada bidang kesehatan.
GAMBARAN PENERIMAAN APLIKASI PUSKESMAS TANPA ANTRIAN (PUSTAKA) DENGAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DI PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG Lutfiyah Rizqulloh; Muhammad Iqbal
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 3 No 4 (2022): September
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v3i4.3263

Abstract

Health Center services must implement electronic services in line with technological advances. The Semarang City Health Office has now implemented mobile health with the launch of the Semarang City No Queue Health Center Program (PUSTAKA) in 2018. The presence of PUSTAKA makes people not have to queue long to get health services at the Semarang City Health Center. Based on data obtained from the Semarang City Health Office in 2018-2020, the results of the recap of the number of users of the PUSTAKA system in all health centers in 2018 were 8,558 users; in 2019, the use of the PUSTAKA system has increased with the number of users as much as 59,500 users, but in 2020 The number of PUSTAKA users has decreased again with a total of 50,597 users. The research benefits are expected to be used to see the description of PUSTAKA implementation at the Rowosari Health Center Semarang. The study was conducted at the Rowosari Public Health Center Semarang with 145 respondents using a non-probability sampling technique. The research variables are Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Behavioral Intention to Use, and Attitude Toward Using. The results showed that the public's interest was very high in using the PUSTAKA application at the Rowosari Health Center
GAMBARAN PENERIMAAN PASIEN TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI PUSTAKA DENGAN METODE UTAUT 2 DI PUSKESMAS TERAKREDITASI PARIPURNA KOTA SEMARANG Muhammad Iqbal; Haikal Haikal; Bayu Yoni Setyo Nugroho; Lutfiyah Rizqulloh; Adelia Puspitasari
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 21, No 2 (2022): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v21i2Supp.6314

Abstract

Puskesmas menjadi ujung tombak dalam upaya mengurangi mobilitas penyebaran Covid-19. Permasalahan yang sering terjadi pada pelayanan rawat jalan di Puskesmas terkait dengan waktu tunggu yang lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Dinas Kesehatan Kota Semarang memanfaatkan teknologi informasi dengan membuat PUSTAKA (Puskesmas Tanpa Tanya Di Kota Semarang). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sebaran penerimaan pengunjung Puskesmas Terakreditasi Paripurna (Gayamsari dan Halmahera) dalam pemanfaatan PUSTAKA di kota Semarang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan menggunakan pendekatan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2). Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai Januari 2022 di Puskesmas Gayamsari dan Puskesmas Halmahera Kota Semarang. Sampel penelitian sebanyak 125 responden. Pengolahan data menggunakan Analisis Univariat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pasien memiliki harapan kinerja tinggi sebanyak 70 responden (56%), harapan usaha rendah sebanyak 63 responden (50,4%), pengaruh sosial rendah sebanyak 66 responden ( 52,8%, kondisi fasilitasi tinggi sebanyak 64 responden (51,2%), motivasi hedonis tinggi sebanyak 70 responden (56%), dan kebiasaan tinggi sebanyak 72 responden (57,6%).
EDUKASI MENGENAI COVID-19 DI RW 03 KELURAHAN BARUSARI KECAMATAN SEMARANG SELATAN KOTA SEMARANG Lutfiyah Rizqulloh; Muhammad Iqbal
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6 No 1 (2023): APTEKMAS Volume 6 Nomor 1 2023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36257/apts.v6i1.4859

Abstract

The case of covid-19 that occurred in Indonesia spread widely throughout the community, WHO has declared covid-19 as a world pandemic. The government continues to urge all components of society to work together in dealing with COVID-19. This service activity is carried out to educate the community, especially at the level of the community unit, by conducting socialization and distributing questionnaires to 30 residents who are in RW 03 Barusari Village. The purpose of community activities is to increase community participation in overcoming COVID-19 and see the level of community understanding. The results of distributing questionnaires on community service found that aspects of knowledge, perceptions, attitudes, community readiness, family support, support from community leaders, and good community behavior. So seeing this condition, it is hoped that the residents of RT 03 can help the government in preventing the spread of COVID-19. Keywords: covid-19, attitude, behavior, family support, community support.