Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Mane Kareung, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe dalam Menghadapi Bencana Banjir Wheny Utariningsih; Vera Novalia; Hafiza Qaristy; Dila Khairunnisa MZ
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol.9 No.1 Mei 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v9i1.10963

Abstract

Bencana banjir adalah bencana yang sering terjadi di Indonesia. Selain menyebabkan kerugian dan korban jiwa, banjir juga menimbulkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat yang berhadapan langsung dengan bencana, wajib memiliki kesiapsigaan yang akan membantu masyarakat dalam menentukan tindakan ketika terjadi bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Desa Mane Kareung, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe dalam menghadapi bencana banjir. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei menggunakan kuesioner tertutup. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah proportionate stratified random sampling. Teknik ini dilakukan dengan membagi populasi menurut karakteristik yaitu berdasarkan dusunnya dimana Desa Mane Kareung terdiri dari 3 dusun. Masing-masing dusun kemudian ditentukan jumlah sampel yang dibutuhkan. Data hasil survei kemudian diolah menggunkan komputer dan dianalisis dengan membuat tabel pada setiap variabel. Dalam penelitian ini, kesiapsiagaan diukur menggunakan analisis indeks kesiapsiagaan. Hasil penelitian berdasarkan analisis data yang dilakukan, didapatkan nilai indeks kesiapsiagaan 65,9 (siap) dengan rincian parameter sebagai berikut:  Pengetahuan dan Sikap (KA) masuk dalam kategori siap yaitu dengan indeks 72, Rencana Tanggap Darurat (EP) masuk dalam kategori hampir siap dengan nilai indeks 62, Sistem Peringatan Bencana (EWS) dalam kategori siap dengan nilai indeks 66, dan Mobilisasi Sumberdaya (MRC) termasuk dalam kategori kurang siap dengan nilai indeks 52. Kesimpulan penelitian ini adalah kesiapsiagaan masyarakat di Desa Mane Kareung dalam menghadapi bencana banjir tergolong siap. 
Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Negeri 1 Lhokseumawe Terhadap Kesiapsiagaan Bencana Tsunami Syauqi Rafif Ramadhan; Adi Rizka; Wheny Utariningsih
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i3.2398

Abstract

Kota Lhokseumawe adalah salah satu daerah di provinsi Aceh yang secara geografis rawan dengan bencana tsunami. Banda Sakti yang menjadi kecamatan dimana SMP Negeri 1 Lhokseumawe terletak merupakan kecamatan Lhokseumawe yang memiliki risiko tertinggi terhadap bencana tsunami. Kesiapsiagaan menjadi salah satu cara dalam mengurangi risiko dari bencana tsunami. Siswa menjadi salah satu kelompok rentan terhadap risiko bencana tsunami, sehingga kesiapsiagaan mereka sangat perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMP Negeri 1 Lhokseumawe dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana tsunami. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif observational dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi penelitian ini terdiri dari 770 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan jumlah sampel penelitian berjumlah 263 siswa. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan kuesioner yang telah berstandar dari LIPI-UNESCO/ISDR tahun 2006, menggunakan parameter pengetahuan mengenai gempa bumi dan tsunami. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan siswa SMP Negeri 1 Lhokseumawe terhadap bencana tsunami berada di kategori tinggi dengan jumlah 148 siswa (56,3%). Mayoritas responden dengan tingkat pengetahuan kategori tinggi berumur 15 tahun sebanyak 49 responden (33,1%), berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 85 responden (57,4%), dan berasal dari kelas IX sebanyak 64 responden (43,2%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Lhokseumawe memiliki tingkat pengetahuan kesiapsiagaan bencana tsunami yang tinggi.
Analisis Pengurangan Resiko Bencana Tanah Longsor Desa Tempur Kecamatan Keling Kabupaten Jepara Dania Rohmatika; Wheny Utariningsih
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 1, No 1-2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Jepara merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Jepara memiliki kondisi dan rawan akan berbagai bencana,seperti bencana banjir, kekeringan, tanah longsor, abrasi, dan angin kencang. Salah satu bencana yang paling sering terjadi tiap tahunnya adalah bencana tanah longsor yang terjadi di wilayah yang berada di lereng kaki Gunung Muria. Salah satu Desa yang rawan bencana tanah longsor adalah Desa Tempur, Kecamatan KelingUpaya pengurangan resiko bencana masyarakat Desa Tempur yaitu pengembangan pengetahuan kebencanaan, pengadaan sarana prasarana tanggap darurat, pembuatan terasering, penghijauan, system peringatan dini yang berupa tradisional dan modern. Saran penulisa yaitu sebaiknya pelatihan dan sosialisasi dapat dilaksanakan secara konsisten dan masyarakat juga dialihkan untuk menanam tanaman yang bisa meminimalisir tanah longsor. Selain itu sebaiknya system peringatan dini bisa lebih canggih dan sebarannya lebih merata.
Tsunami dan Mitigasi Risikonya Nisrina Agustiani; Wheny Utariningsih
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 1, No 1-2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara geologis, Indonesia berada di titik pertemuan antara tiga lempeng bumi, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Hal ini menyebabkkan Indonesia memiliki aktivitas vulkanik yang tinggi dari deretan gunung berapi dan aktivitas tektonik dari pergerakan lempeng-lempeng bumi. Tsunami merupakan merupakan suatu gelombang laut sangat besar yang dihasilkan oleh perubahan vertikal massa air dan diakibatkan oleh gangguan massa air di laut dalam secara tiba-tiba suatu naiknya gelombang besar ke permukaanyang dapat disebabkan karena gempa bumi, meletusnya gunung berapi dasar laut, tanah longsor, maupun karena benda asing yang menghantam laut. Langkah mitigasi risiko tsunami adalah dengan pemetaan daerah rawan tsunami, dan mengetahui apa yang perlu dilakukan saat pra, saat, dan pasca kejadian.
Sun Movement sebagai Upaya Pengendalian Bencana Gizi Buruk Nurulia Putri Adhitama; Wheny Utariningsih
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 1, No 1-2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana permasalahan gizi di Indonesia merupakan hal yang sangat kompleks untuk dibicarakan. Permasalahan gizi disebabkan oleh banyak factor penyebab, diantaranya yaitu penyebab langsung, penyebab tidak langsung, penyebab utama, dan akar masalah. Permasalahan gizi tersebut berimbas pada keadaan Double Burden of Malnutrition, yaitu beban ganda permasalahan gizi yang bisa menyebabkan seseorang stunting maupun obesitas, hal ini dikarenakan ketidakseimbangan kadar gizi makro maupun mikro dalam tubuh. Permasalahan gizi apabila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan penurunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa. Salah satu upaya penanggulangan permasalahan gizi adalah program Sun Movement, dengan salah satu implementasinya di Indonesia adalah Gerakan 1000 HPK yang memiliki dua kategori intervensi, yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitive. Gerakan 1000 HPK terus dijalankan, dimonitoring, dan dievaluasi guna mendapatkan hasil yang maksimal demi derajat kesehatan Indonesia yang jauh lebih baik.
Penanggulangan Bencana Banjir dalam Perspektif Antropologi Paulus Seftian Sitorus; Wheny Utariningsih
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 1, No 1-2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana banjir sudah seperti tradisi yang sering terjadi dikota medan apalagi kala musim hujan melanda tahun ketahun. menurut kamus antropologi tradisi merupakan kebiasaan kebiasaan dari kehidupan suatu penduduk. pendekatan yang pernah dikaji dan menjadi kajian antropologi kebencanaan ialah “subkebudayaan bencana” (Disaster subculture). konsep ini tercipta dari perilaku masyarakat, yang melihat nilai , norma-norma , kepercayaan dan sistem pengetahuan dan teknologi serta organisasi sosial dalam melakukan pencegahan bencana, ketika terjadi bencana alam bagian bagian dari sub kebudayan harus belajar dari kejadian sebelum nya. Menurut Prof irwan Abdullah “selalu saja sebuah bencana dianggap sebagai pengalaman baru, sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sehingga belum menjadi pengetahuan atau pengalaman keseluruhan masayarakat”. Sehingga sumbangsi antropologis sangat diperlukan melalui catatan catatn etnografi sebelum nya dengan teknik pengamatan.  Dalam melakukan proses penanggulangan bencana dapat dilakukan dari pra bencana, Bencana, Pasca Bencana. Saran yang ditulis dari penulis ditujukan kepada pemerintah dan masayarakat umum agar melakukan penanggulang bencana banjir di kecamatan medan labuhan harus melihat dari pengalaman dan catatan catatan etnografis dari bencana serupa sebelumnya sehingga melakukan perbaikan termasuk kedalam nilai-nilai, norma-norma , kepercayaan dan sistem pengetahuan dan teknologi serta organisasi sosial yang ada. Sehingga terciptanya kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
Pelatihan Pembagian Waris di Gampong Keude Mane, Muara Batu, Aceh Utara Teuku Saifullah; Hamdani H; Johari J; Jumadiah J; Munardi M; Wheny Utariningsih; Fuadi F
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 9 (2023): Desember
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10275010

Abstract

Kegiatan pengabdian ini adalah berupa pelatihan perhitungan pembagian warisan dan penyelesaian sengketa waris di gampong Keude Mane Aceh Utara. Pelatihan ini berangkat dari permintaan mitra dan juga berdasarkan sejumlah penelitian. Pembagian waris sebagaimana diungkap dalam penelitian yang dilkukan oleh Anwar (2019) masih menjadi kendala banyak muslim termasuk aparatur gampong. Pertama berikatan dengan bagian ahli waris, hal yang harus didahulukan dan hal yang tidak dapat dilakukan. Sebagai misal yang disebut Muhadhir (2020) banyak terjadi pembagian warisan dilakuan pada benda tidak bergerak seperti tanah, rumah dan properti lainnya dimana dibagi secara merata berdasarkan ukuran tanah. Cara demikian jelas salah karena pembagian warisan itu sejatinya dalah pada nilai dari harta waris yang dikonversi kepada harta waris, baru selanjutnya dibagiakan kepada ahli waris. Target dan luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah Mitra mampu melakukan perhitungan pembagian warisan dengan metode ashobuni yang tergolong cepat dan akurat. Selain itu mitra juga dilatih untuk mengusai pembuatan perjianjian atau kontrak perdamaian yang berkekuatan huku.Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut akan dibantu oleh ahli yang mampuni dari unsur akademi. Selain itu juga, PKM ini akan melibatkan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh.