Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN AIR MINUM SEBELUM DAN SETELAH KENAIKAN TARIF PDAM KOTA DENPASAR (STUDI KASUS : DENPASAR SELATAN ) Pratama, I Wayan Deny Yoga; Norken, I Nyoman; Pariartha, I Pt Gustave Suryantara
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.091 KB)

Abstract

Abstrak :. Air minum merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang wajar jika sektor air bersih mendapat prioritas dalam penanganan dan pemenuhannya. PDAM sebagai perusahaan daerah pengelola air minum seharusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penggunaan air minum di masyarakat yang tergolong tinggi menyebabakan perlu dilakukannya perubahan tarif dasar air minum. Ini bertujuan agar masyarakat lebih bijak dalam penggunaan air minum ini. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui penggunaan air rata-rata sebelum dan setelah dilakukannya kenaikan tarif PDAM. Selain itu juga untuk mengetahui besarnya penggunaan air rata-rata per orang per harinya. Metode yang digunakan adalah dengan menentukan beberapa sampel pelanggan untuk setiap golongannya, dan mentabulasikan data penggunaan air minum setiap tahunnya dari sampel yang ditentukan. Berdasarkan analisis yang dilakukan dari data penggunaan air minum pelanggan PDAM Kecamatan Denpasar Selatan, terjadi perubahan total penggunaan air minum per tahunnya untuk setiap golongan pelanggan. Sementara itu rata-rata penggunaan air setelah dilakukannya kenaikan tarif 60% sampel pelanggan yang diambil mengalami penurunan penggunaan. Untuk rata-rata pemakaian air minum per orang per harinya di Kecamatan Denpasar Selatan mencapai 232,15 liter per orang per harinya dengan asumsi 1SR = 5 jiwa) . Dimana pemakaian tersebut di atas rata-rata penggunaan yang ditetapkan pemerintah sebesar 130 liter per orang per hari untuk kota besar. Maka penggunaan air minum di Kecamatan Denpasar Selatan masih terbilang tinggi. Tingkat kebutuhan akan air minum di masyarakat, dipengaruhi juga oleh faktor perekonomian dari masyarakat itu sendiri Abstract: Water is a basic need for human si it became fair in the water sector acquire priority in handling fulfillment. PDAM as a local water management company should be able to meet those needs. The highly used of water in society caused basic water tariff changing. The purpose to make people wiser in using water. The aim of this analysis is to determine the average water usage before and after the increase of PDAM tariff. In addition, to know the average water usage per person per day. The method is to define multiple customer samples for each faction, and tabulatingthe data usage of water each year from yhe specified sample. Based on the analysis of PDAM costumer water usage in South Denpasar District, a change in total water usage per year for each class customer. Is happen, the average water use after doing 60% rate increase, The water usage is decrease. For the average water consumption per person per day in South Denpasar District reached 232.15 liters per person per day assuming 1SR = 5 people). Where the usage is above the average usage set by the government is 130 liters per person per day for a big city. So the use of drinking water in the District of South Denpasar still fairly high.The level of demand for drinking water in the community, influenced also by the economic factors of the community it self
STUDI PENGEMBANGAN AIR BAKU WADUK TITAB PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI WILAYAH KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Sara Sulistya -; I Gusti Ngurah Kerta Arsana; I Putu Gustave Suryantara P.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 2, Juli 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.107 KB)

Abstract

Kebutuhan air bersih di Kabupaten Buleleng diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan Kabupaten Buleleng di masa yang akandatang. Untuk mengantisipasi maka dilakukan upaya alternative, yaitu dengan memanfaatkan alur sungai Tukad Saba sebagai penampung air baku. Tampungan ini dibuat dengan membangunWadukTitab di bagian hilir sungai Tukad Saba.  Tujuan dari penelitian ini adalah memproyeksikan kebutuhan air minum hingga tahun 2036, merencanakan jaringan pipa transmisi dengan pompa2 stage dan menentukan harga air per m3 untuk para pelanggan. Pemodelan jaringan pipa transmisi dilakukan dengan software Waternet yang menganalisis sistem jaringan pipa transmisi dan distribusi air dengan operasional under windows. Hasil simulasi software Waternet hingga tahun 2036 menunjukkan perencanaan jaringan pipa transmisi dapat melayani 11 desa dengan pompa 2 stage padati pealiran constant maupun extended.  Penentuan harga air per m3 menggunakan metode Net Present Value (NPV) didapatlah harga air yaitu Rp 3400/m3.
PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MATA AIR YEH HA UNTUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI DESA SERAYA KABUPATEN KARANGASEM I Bagus Arya Cahyadi; I.G.N. Kerta Arsana; I Putu Gustave Suryantara P.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 18, No. 1, Januari 2014
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.532 KB)

Abstract

Seraya Village consist of West Seraya, Central Seraya and East Seraya. Central Seraya, East Seraya and Bunutan Village. They are well known as the village with lack of water supply. Therefore, a planning of water supply system is required to fulfill the optimum level of service. The planning of water distribution network is derived from Yeh Ha spring water, which is located in Abang District. Yeh Ha spring water is located in a high altitude (369 meter above sea level) so that gravity system is required in the planning of water distribution network. Based on data in RISPAM (Master Plan of Potable Water System) of Karangasem regency, Yeh Ha spring water capacity is about 330 liter/sec while the existing demand are used to irrigation system for 50 Ha irrigation area. Meanwhile, 20 liters/sec of amounted is used as drinking water. The analysis of drinking water demand to calculate reservoir capacity is between 15 – 20 % from maximum demand while the hydraulic analysis of transmission pipes is computed by Waternet software. Furthermore, water demand projection can be projected for 20 years ahead to determinethe capacity of water needs for three villages such as Seraya Tengah village, Seraya Timur Village and Bunutan village. Based on Waternet simulation program, the pipes system generated a huge relative energy which is reached 18 bar. Based on the result of relative energy, quality of the pipes can be defined. Water pipes system on the site plan is using galvanized iron, which has a diameter between 0.4 meters and 0.7 meters long and it is only used for the transmission pipe to reservoir. This pipeline network used gravity system only.
ANALISIS KESEIMBANGAN AIR/WATER BALANCE DI DAS TUKAD SUNGI KABUPATEN TABANAN I Made Agus Dwi Hadryana; I Gst. Ngr. Kerta Arsana; I Putu Gustave Suryantara P
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 2, Juli 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.163 KB)

Abstract

Sungai Sungi merupakan sungai lintas kabupaten yang melintasi Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Badung yang pada aliran air di daerah hilirnya dipergunakan sebagai sumber bahan baku air minum. Sungai Sungi mempunyai panjang aliran 40,5 km dan luas daerah pengaliran sungai 39,2 km2. Daerah hulu terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan dan bermuara di wilayah Banjar Nyanyi, Desa Beraban, Kediri, Tabanan. Dengan banyaknya sumber mata air yang berada di sekitar aliran Sungai Sungi, yang merupakan bagian dari inflow/ ketersediaan air Sungai Sungi dan bagian outflow/kebutuhan air Sungai Sungi dimanfaatkan sebagai penyediaan air baku untuk kebutuhan air bersih penduduk Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri, pemanfaatan untuk air irigasi. Dengan adanya inflow/ketersediaan debit air Sungai Sungi dan outflow/kebutuhan debit air Sungai Sungi yang makin tahun akan semakin besar ini dipengaruhi oleh besarnya kebutuhan air bersih penduduk. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya untuk mengetahui berapakah keseimbangan air/Water balance dari Sungai Sungi ini. Untuk mengetahui keseimbangan air/Water balance dari Sungai Sungi, dilakukan analisis perhitungan debit andalan Sungai Sungi berdasarkan data AWLR Luwus, analisis perhitungan kebutuhan air irigasi Sungai Sungi, analisis proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2026, analisis perhitungan kebutuhan air baku berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri pada tahun 2026. Untuk mendapatkan hasil dari keseimbangan air/Water balance dari Sungai Sungi berdasarkan analisis inflow/ketersediaan dan outflow/kebutuhan air Sungai Sungi dihitung dengan menggunakan metode Neraca Air. Dari hasil analisis simulasi Neraca Air Sungai Sungi pada tahun 2005, diketahui bahwa terjadinya jumlah hari yang surplus selama 1 tahun (365 hari) adalah sebanyak 362 hari, sedangkan jumlah hari yang terjadi de sit adalah sebanyak 3 hari, sehingga keandalan dalam 1 tahun dari Sungai Sungi adalah sebesar 99,18%.
ANALISIS DEBIT BANJIR RANCANGAN DENGAN MENGGUNAKAN HIDROGRAF SATUAN TERUKUR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI PROGO BAGIAN HULU I PT Gustave Suryantara SP
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 2, Juli 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.322 KB)

Abstract

Hidrograf satuan digunakan dalam perhitungan debit banjir rancangan pada suatu DAS apabila tidak terdapat alat pengukur debit pada DAS tersebut. Beberapa cara menghitung hidrograf satuan telah banyak dikembangkan baik itu menggunakan data banjir di sungai tersebut atau menggunakan hidrograf satuan sintetis seperti Snyder, Nakayasu, Gama I dan yang lainnya.        Hidrograf satuan yang menggunakan data banjir di lapangan disebut hidrograf satuan terukur dimana terdapat dua cara untuk menurunkannya yaitu cara polynomial dan cara Collin. Dalam penelitian ini cara collin dipilih dikarenakan cara polinomial tidak selalu bisa diselesaikan dan kesempatan untuk terjadinya kesalahan cukup besar. Setelah hidrograf satuan terukur diperoleh maka perhitungan dilanjutkan dengan menghitung debit banjir rancangan pada DAS Progo bagian hulu dimana hasilnya dibandingkan dengan debit eksisting DAS Progo Hulu. Dari hasil perhitungan diperoleh hidrograf satuan terukur rata-rata dari 4 kejadian banjir yang kemudian digunakan untuk menghitung debit banjir rancangan dimana untuk kala ulang 20 dan 50 tahun diperoleh hasil debit 1232,22 m3/det dan 1570,39 m3/det dan apabila dibandingkan dengan debit eksisting dimana diperoleh debit untuk kala ulang 20  tahun adalah 992,05 m3/det dan kala ulang 50 tahun adalah 1242,45 maka terdapat selisih sebesar 240,17 m3/det untuk kala ulang 20 tahun dan 327,92 untuk kala ulang 50 tahun.
MANAJEMEN RISIKO PEKERJAAN PEMELIHARAAN BANGUNAN DINDING PENAHAN TANAH (DPT) DAN CHECK DAM TUKAD BADUNG DI KOTA DENPASAR I Gede Indra Mahardika; I Dewa Ketut Sudarsana; I Putu Gustave Suryantara Pariartha
JURNAL SPEKTRAN Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2021.v09.i01.p05

Abstract

Pemeliharaan bangunan dinding penahan tanah (DPT) dan Check Dam ini menjadi bagian yang penting mengingat fungsi bangunan tersebut sangat berpengaruh pada kelancaran aliran sungai Tukad Badung yang memiliki daerah-daerah pemukiman padat penduduk. Penelitian bertujuan mengidentifikasi, memberi penilaian i serta menentukan penerimaan risiko, menentukan risiko dominan dan memberikan mitigasi serta kepemilikan risiko untuk risiko dominan yang akan diperoleh. Studi menggunakan metode deskriptif kualitatif. Brainstorming dan kuesioner dipilih sebagai teknik pengumpulan data, dimana responden sebanyak 24 orang dan dipilih secara purposive sampling. Diperoleh 38 identifikasi risiko valid, dengan 16 risiko dari hasil penelitian terdahulu dan 22 risiko berdasarkan brainstorming dengan pihak-pihak yang terlibat. Hasil penilaian dan penerimaan risiko terdiri dari 12 risiko unacceptable dengan 1 jenis tindakan mitigasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengurangi dampak, dan 26 risiko undesirable dengan 2 jenis tindakan mitigasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengurangi dampak dan menghindari risiko tersebut. Risiko dominan unacceptable adalah sulitnya akses masuk bagi alat berat yang akan digunakan selama pelaksanaan proyek karena akses jalan masuk yang kecil ke lokasi. Mitigasi dilakukan pada risiko dominan tersebut dengan Melakukan pendekatan dengan aparat desa dan masyarakat di wilayah Tukad Badung untuk membantu mencarikan dan memberi akses jalan masuknya alat berat yang digunakan. Pengalokasian kepemilikan risiko terbanyak menjadi tanggungjawab kontraktor sebanyak 23 risiko. Dampak risiko dominan terhadap biaya dan waktu pada pekerjaan pemelihaaraan ini berdampak besar pada aspek teknis dan proyek. Total jumlah pembengkakan biaya sebesar 32.316.200 rupiah dan total keterlambatan waktu selama 41 hari pada proyek.
ANALISIS HIDROLIKA PENAMPANG ALAMI DI SUNGAI UNDA HILIR Putu Gita Widiarsini; Gustave Suryantara Pariartha; Mawiti Infantri Yekti
JURNAL SPEKTRAN Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2021.v09.i01.p10

Abstract

Aliran Sungai Unda mengalir dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Unda dan melalui Kabupaten Klungkung dengan panjang sungai 22,6 km dan luas 230,9 km2 dengan tipe sungai adalah perennial. Pada saat terjadi banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Agung, sempadan sungai dengan tanggul alami di Sungai Unda hilir mengalami kerusakan akibat derasnya arus sungai yang mengalir dari hulu menuju hilir. Selain itu di hilir Sungai Unda ada bekas galian C dari letusan Gunung Agung sebelumnya. Akibat letusan Gunung Agung 2017 menyebabkan perubahan geometri hidrolis penampang sungai, termasuk tanggul alami dan lokasi galian C tersebut. Berdasarkan kondisi ini perlu dilakukan analisis penampang geometri Sunga Unda hilir menggunakan software HEC-HMS dan HEC-RAS. Hasil running awal berdasarkan debit banjir kala ulang 50 tahun sebesar 350,3 m3/detik menyebabkan luapan air pada penampang alami di hilir sungai yaitu antara UD 3 sampai dengan UD 11 setinggi 1,5 meter sampai dengan 3,0 meter sepanjang 1052,34 meter ke arah hilir. Posisi ini berada di hilir jembatan By Pass Ida Bagus Mantra. Running HEC-RAS dilanjutkan dengan merencanakan tinggi tanggul antara 2,0 meter sampai dengan 2,5 meter pada posisi UD 3 sampai dengan UD 11. Hasil running menyatakan sudah tidak terjadi luapan pada desain tanggul antara 2,0 meter sampai dengan 2,5 meter.
OPTIMALISASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PEDESAAN (SPAMDES) DI DUSUN KETUG KABUPATEN KARANGASEM Ni Made Krisna Werdi; I Putu Gustave Suryantara; Anak Agung Diah Parami Dewi
JURNAL SPEKTRAN Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2022.v10.i02.p03

Abstract

SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) di Dusun Ketug Desa Antiga, Kecamatan Manggis,Kabupaten Karangasem mengalami kendala dalam pelaksanaannya, sehingga perlu dilakukan upayaoptimalisasi sebagai solusi dari permasalahan ini. Upaya optimalisasi ini dengan merencanakan beberapaopsi yang akan dihitung kelayakan finansialnya dan dianalisis dengan metode SWOT, sehingga mampumemberikan pilihan yang paling memungkinkan atau paling layak jika akan direalisasikan di DusunKetug. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa kesimpulan yaitu yangmenjadi kendala jaringan SPAMDES di Dusun Ketug Desa Antiga ialah tidak semua pelangganSPAMDES Dusun Ketug mendapat akses air, overflow pada bangunan reservoir SPAMDES DusunKetug, banyaknya air yang terbuang dikarenakan kebocoran pipa, dan setelah dilakukan analisis jaringandengan software Epanet didapatkan hasil bahwa dimensi pipa yang terpasang juga mempengaruhi aliranair. Kelayakan finansial SPAMDES di Dusun Ketug Desa Antiga dengan menganalisis 3 alternatif.Setelah dilakukan analisis kelayakan finansial maka didapatkan hasil ketiga alternatif Layak. Hasilkelayakan finansial ialah NPV = Rp59.000, BCR= 1,24, dan IRR= 12,27 % sehingga perencanaan inilayak. Hasil Analisis SWOT ketiga alernatif terpilih dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman dari masing-masing alternatif tersebut. Sehingga mendapatkan hasil yangdianggap paling optimal ialah alternatif 28.
PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN PRASARANA PENGENDALI BANJIR TUKAD MATI I Gusti Agung Adnyana Putera; I Putu Gustave Suryantara Pariartha; I Made Krisna Udiana
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i01.p02

Abstract

Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS Bali-Penida) menggagas Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Tukad Mati pada tahun 2017 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi seringnya banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Proyek tersebut direncanakan selesai dalam 2 tahun (2018 s/d 2019) dengan biaya mencapai 450 miliar rupiah. Ketika proyek berlangsung, proyek dengan dana yang besar memiliki kompleksitas yang tinggi dan berisiko terjadinya perubahan biaya. Dalam upaya melakukan optimalisasi desain, salah satunya dapat dilakukan rekayasa nilai (value engineering). Value engineering memberikan alternatif–alternatif desain atau produk yang memiliki biaya lebih rendah namun dengan fungsi dan kualitas yang sama dengan desain awal. Metode penelitian ini menggunakan tahapan job plan value engineering yaitu tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa dan tahap rekomendasi. Pekerjaan yang layak dianalisis dengan teknik nilai berbasis Pareto adalah Pekerjaan Beton Struktur Tanggul K-300. Dari hasil brainstorming akhirnya memunculkan 3 alternatif desain yaitu Tanggul CCSP, DPT Counterfort dan DPT Beton Modular. Penilaian terhadap kriteria dan masing-masing alternatif menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil analisis menunjukkan alternatif 2 yaitu DPT Counterfort sebagai alternatif terbaik dari yang lainnya dengan bobot B/C ratio sebesar 1,542. Alternatif DPT Counterfort mampu menghemat biaya sebesar Rp. 34.048.777.533,82 atau dalam prosentase 40 % terhadap desain awal dan 7,74 % terhadap biaya total proyek.
Perancangan Rainwater Harvesting dengan Communal Rainwater Tank di Desa Baturinggit Kabupaten Karangasem Mawiti Infantri Yekti; Corry Fanny Bethania; I Putu Gustave Suryantara Pariartha
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v6i2.25181

Abstract

Desa Baturinggit mengalami kekeringan terutama di musim kemarau sehingga mengalami kekurangan air untuk kehidupan sehari-hari. Umumnya masyarakat di Desa Baturinggit dalam memperoleh air, mereka membeli sumber air baku di perkotaan. Selain itu, keterbatasan sumber air baku diakibatkan oleh kurangnya pemasokan air yang diterima warga dari PDAM. Penelitian ini menggunakan metode neraca air dengan simulasi antara kebutuhan air dengan jumlah air hujan pada lokasi. Penentuan curah hujan kawasan rerata menggunakan metode rerata aljabar. Uji konsistensi data yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode RAPS. Analisis frekuensi hujan dikerjakan menggunakan metode Log Pearson Type III dengan menentukan besaran hujan jam-jaman pada kala ulang 5 tahun. Perhitungan kebutuhan air menggunakan Standar Nasional Indonesia dengan jumlah penduduk di kawasan tersebut. Kala ulang 5 tahun dengan distribusi hujan jam ke 1, 2, 3, dan 4 mempunyai debit sebesar 0.005 m3/dt, 0.002 m3/dt, 0.002 m3/dt, 0.001 m3/dt. Communal rainwater tank direncanakan dengan dimensi panjang 12 meter, lebar 9 meter, dan kedalaman 1.2 meter. Jenis pipa yang digunakan untuk talang air menggunakan pipa PVC dengan ukuran 3 dim disetiap rumah dengan kecepatan aliran terbesar di pipa sebesar 1.5 m/dt. Waktu maksimal pengisian communal rainwater tank didapat selama sebesar 184 jam.