A. A. Diah Parami Dewi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ANALISA PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN RANKED POSITIONAL WEIGHT METHOD DAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN PASAR MUMBUL DI KABUPATEN BULELENG) N. Martha Jaya; A.A. Diah Parami Dewi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2 Juli 2007
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.133 KB)

Abstract

Pada pelaksanaan proyek sering dijumpai kondisi keterbatasan sumber daya, karena itu dalam proyek terdapat item yang sangat vital yaitu alokasi dan perataan sumber daya. Dalam tugas akhir ini penulis merencanakan untuk menjadwalkan ulang aktivitas proyek Pembangunan Pasar Mumbul di Kabupaten Buleleng dengan membatasi jumlah tenaga kerjanya. Penjadwalan ulang dilakukan dengan metode RPWM dan PDM. RPWM diperkenalkan oleh W.B Helgeson dan D.P Birnie pada 1961 dan memiliki kriteria utama berupa nilai bobot posisi setiap aktivitas. Penjadwalan aktivitas proyek dengan RPWM dan PDM dilakukan meliputi proses alokasi dan perataan tenaga kerja. Analisa perbandingan dilakukan antara hasil dari penjadwalan menggunakan RPWM dan PDM. Program Microsoft Project 2003 digunakan sebagai alat bantu pemrosesan dan visualisasi hasil penjadwalan RPWM dan PDM. Hasil analisa menunjukkan bahwa solusi yang lebih optimal didapatkan dari penjadwalan dengan RPWM. Durasi proyek yang dihasilkan penjadwalan aktivitas dengan RPWM lebih cepat 21 hari dibandingkan dengan penjadwalan aktivitas PDM. Analisa terhadap biaya proyek didapat bahwa penjadwalan RPWM mampu menghemat biaya total sebesar Rp 35.808.704,00 dibandingkan dengan penjadwalan PDM. Jadi RPWM dapat digunakan sebagai metode alternatif terhadap PDM dalam menjadwalkan aktivitas proyek. Abstract: It is frequently found situation such as limited resource during project execution. Therefore, allocation and distribution of resources are the importance items in a project. The purpose of the study is to reschedule the activities of Mumbul Market Project, which has constrained in the availability of resources. The rescheduling is carried out by Ranked Positional Weight Method (RPWM) and Precedence Diagram Method (PDM). RPWM was introduced by W.B Helgeson and D.P Birnie in 1961, which has main criteria of weight position value of each activity. The rescheduling of the project activities by RPWM and PDM covers processes of allocation and distribution of resources (human resources/worker). The results of the rescheduling by RPWM and PDM is compared and analysed. The Microsoft Project 2003 is used to process and visualize it. The Result shows that the most optimum solution resulted by RPWM. The project duration resulted by RPWM is 21 days faster than by PDM. Furthermore, the project cost that can be saved by RPWM compared to PDM is Rp. 35.808.704,00. Thus, RPWM can be used as an alternative method to PDM in scheduling project activities.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KERUGIAN NEGARA PADA TAHAP PENGADAAN PEKERJAAN JASA KONSTRUKSI A.A. Diah Parami Dewi; A.A. Gde Agung Yana; Ni Ketut Susilawati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 23, No. 2, Juli 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.56 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2019.v23.i02.p04

Abstract

Salah satu upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya kebocoran keuangan negara adalah dengan merubah sistem pengadaan konvensional menjadi sistem elektronik (e-procurement). Namun demikian dari hasil pemeriksaan BPK diketahui bahwa masih terdapat kasus kerugian negara pada pekerjaan jasa konstruksi akibat adanya penyimpangan pada proses pengadaan dengan sistem e-procurement. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan faktor dominan yang mempengaruhi terjadinya kerugian negara serta upaya yang dapat dilakukan BPK dalam mengatasi penyimpangan yang terjadi untuk meminimalisir terjadinya kerugian negara. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 70 responden dan FGD yang melibatkan enam peserta. Analisis data menggunakan analisis faktor dan rangkuman hasil FGD. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ada 23 faktor yang mempengaruhi terjadinya kerugian negara, yang dikelompokkan dalam empat kelompok faktor. Kelompok pertama adalah pemilihan penyedia; kelompok kedua adalah perencanaan pengadaan dan persiapan pemilihan penyedia; kelompok ketiga adalah penyusunan Spesifikasi Teknis, HPS dan dokumen pengadaan; dan kelompok keempat adalah penandatanganan kontrak. Diantara kelompok faktor tersebut, kelompok faktor pertama adalah faktor dominan yang mempengaruhi terjadinya kerugian negara pada tahap pengadaan dengan varians sebesar 59,952%. Untuk meminimalisir terjadinya kerugian negara, BPK diharapkan melaksanakan kewenangannya memeriksa pengadaan jasa konstruksi secara komprehensif. Selain itu BPK juga merekomendasikan melalui upaya kerjasama dengan Aparat Penegak Hukum, LKPP, APIP, asosiasi konsultan perencana dan pengawas maupun asosiasi pengusaha jasa konstruksi.
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PROFESIONALISME MANAJER PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI A. A. Diah Parami Dewi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1 Januari 2010
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.005 KB)

Abstract

In construction project activities, many human resources are involved. Thecomplexity of the project requires an ability of a project manager to manage it in a goodway. Project manager professionalism is one of the keys to the project success. It meansthat as an individual, each team member should have a reliable professionalism to theirconstructed project.Based on the literature, it can be identified the factors of project manager professionalismin construction project that includes: planning, organizing, staffing, coordinating, leadership,controlling, development and improvement, directing, self management and policymaking.
ANALISIS PENGARUH LOKASI TERHADAP BIAYA PROYEK IRIGASI (STUDI KASUS : PENGANGKUTAN MATERIAL KE LOKASI PROYEK IRIGASI DI KABUPATEN GIANYAR) Mayun Nadiasa; A.A.Diah Parami Dewi; Satrya Pameka
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 18, No. 2, Juli 2014
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.653 KB)

Abstract

Proyek dengan lokasi jauh dari jalan, tanpa akses kendaraan dengan medan yang berelevasi, harus dipertimbangkan dengan baik oleh para kontraktor.  Biaya pengangkutan untuk pengadaan material dengan tenaga manusia yang harus dikeluarkan perlu diestimasi sesuai dengan kebutuhan lapangan karena akan berpengaruh terhadap nilai proyek itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas pekerja angkut batu kali dan pasir, koefisien pekerja angkut, dan persamaan pengaruh jarak terhadap biaya pengangkutan di lapangan. Untuk mendapatkan nilai produktivitas pekerja pengangkutan dengan membagi volume rata-rata material dengan man-hours untuk tiap rentang jarak. Nilai koefisien pekerja angkut diperoleh dengan membagi jam produktivitas dengan jam kerja efektif. Persamaan pengaruh lokasi proyek terhadap biaya pengangkutan diperoleh dengan metode regresi linear sederhana. Nilai produktivitas pekerja pengangkutan batu kali dan pasir dengan jarak antara 50m-150m dari tempat pertama diturunkan masing-masing sebesar 0,124 m3/jam-orang (batu kali) dan 0,132 m3/jam-orang (pasir). Produktivitas mengalami penurunan tiap pertambahan jarak angkut 100m rata-rata sebesar 0,0176m3/jam-orang (batu kali) dan 0.0182 m3/jam-orang (pasir) dari jarak 50m-650m. Nilai koefisien pekerja angkut batu kali. untuk jarak antara 50m-650m mulai dari 1,153Oh/m3 dan meningkat rata-rata sebesar 0,568 Oh/m3 tiap pertambahan jarak 100m. Begitu pula pengangkutan pasir dengan nilai koefisien 1,083Oh/m3 dengan peningkatan rata-rata 0,485 Oh/m3. Untuk persamaan pengaruh jarak lokasi terhadap biaya pengangkutan dengan metode regresi linear sederhana, dimana Y=biaya pengangkutan dan X=jarak pengangkutan, diperoleh persamaan Y=557.577,24+2.373X (biaya pengangkutan sama dengan 557.577,24 ditambah 2.373 dikali jarak pengangkutan material) untuk pengangkutan batu kali. Sedangkan untuk pengangkutan pasir diperoleh persamaan Y=525.756,7+2.465,7X. Kedua persamaan pengangkutan material tersebut memiliki pengaruh yang signifikan dan korelasi yang sangat kuat terhadap nilai proyek
PENGUKURAN TOPOGRAFI DI LINGKUNGAN KAMPUS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DI BUKIT JIMBARAN UNTUK KEPERLUAN MITIGASI BENCANA D. M Priyantha Wedagama; Putu Alit Suthanaya; I Ketut Sudarsana; G.A.P Candra Dharmayanti; I.A. Made Budiwati; A.A. Diah Parami Dewi; I Wayan Sudithayasa
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 22, No. 1, Januari 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.624 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v22.i01.p07

Abstract

Mitigasi bencana adalah suatu rencana atau kegiatan yang dibuat untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian material jika terjadi kebakaran atau musibah lainnya. Salah satu cara untuk mitigasi bencana pada suatu institusi adalah titik berikumpul (emergency assembly point) yaitu sebuah tempat atau lokasi yang digunakan oleh masyarakat atau penghuni gedung untuk berkumpul jika terjadi sebuah bencana. Tujuan studi ini adalah untuk pengukuran topografi dan situasi di lingkungan kampus Teknik Sipil Unud di Bukit Jimbaran. Berdasarkan data hasil pengukuran topografi tersebut maka dapat direncanakan posisi titik-titik evakuasi untuk meminimalisir korban jika terjadi bencana. Penentuan titik-titik evakuasi mengacu kepada Peraturan Menteri PU dan National Fire Protection Association (NFPA). Dengan adanya kegiatan ini Program Studi Teknik Sipil berusaha untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada segenap civitas akademika khususnya dari segi aspek mitigasi bencana. Kata kunci: Mitigasi bencana, Pengukuran topografi, Titik kumpul
PENGGUNAAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULING METHOD) PADA PENGERJAAN PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Beranda Mumbul) Anak Agung Wiranata; A.A Diah Parami Dewi; I Made Nuryawan
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 2 Juli 2009
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.406 KB)

Abstract

Construction project is a process that manages several resources so it canachieve an aim. Planning and scheduling at construction project are related to time,cost and quality required since the balance of those three aspects is the main goalthat will be pursued. There are some scheduling methods which are usually used inconstruction project completion. A Repetitive Scheduling Method is a kind ofscheduling methods that is used for a project which has repetitive activities. Thismethod enables showing resources management that contains of human resources,tools and materials without separating among those aspects. Applying RSM atBeranda Mumbul housing can shorten completion day from 31 weeks to 27 weeksand decrease the cost from Rp. 26.575.454,- to Rp. 25.424.127,- in a unit.
OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus : Pembangunan Pasar Amlapura Barat) Anak Agung Diah Parami Dewi; Anak Agung Gede Agung Yana; Kadek Yasasi Dwinanjaya
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 2, Juli 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i02.p10

Abstract

Abstract: Construction projects can be completed successfully based on careful planning. However, in the implementation of the West Amlapura Market development project, it requires an additional 50 calendar days to complete the work where the project is delayed by 24.468% in the 20th week with the remaining approximately one month deadline for working days, due to some constraints at the initial stage or determination zero point building level, mobility of tools and materials that hinder and limited Human Resources. Delays in work on the West Amlapura Market development project can be anticipated by accelerating the implementation of the project, with the hope that costs will be minimal while still paying attention to the established quality standards. This study aims to analyze the optimum time and cost by adding labor. This study uses the Least Cost Analysis method which aims to obtain the optimal project duration with the minimum total project cost calculated from activities that have the lowest cost slope. The data required in this study are secondary data in the form of a Budget Plan (RAB), Time Schedule and a List of Unit Price Analysis obtained from the contractor. Based on the calculation of the least cost analysis with the addition of optimum compression labor, it is found that the reduction in the duration of completion is 52 days from a late time of 133 days to 81 days with a total cost of Rp. 11,759,553,889, direct costs of Rp. 11,481,213,347 and indirect costs of Rp. Rp. 278,340,542, -
ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN ANTARA PLAT LANTAI BONDEK DENGAN KONVENSIONAL (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN RSU GARBAMED-KEROBOKAN) I Gede Putu Joni; Anak Agung Diah Parami Dewi; I Gede Abdi Candra Sasmita
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 1, Januari 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.159 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i01.p08

Abstract

Pada perkembangan dunia konstruksi banyak usaha yang dilakukan untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, salah satu inovasi yang dilakukan untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik yaitu dengan menggunakan plat lantai bondek sebagai pengganti plat lantai konvensional. Pelaksanaan pekerjaan plat lantai bondek membutuhkan waktu yang lebih sedikit dan biaya lebih kecil dibandingkan dengan plat lantai konvensional. Oleh karena itu, perlu dianalisis perbandingan waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan plat lantai bondek dengan plat lantai konvensional. Perhitungan waktu dan biaya untuk pelaksanaan pekerjaan plat lantai bondek didapatkan dengan observasi langsung pada proyek yang dijadikan objek studi. Sedangkan pelaksanaan pekerjaan plat lantai konvensional, biaya dihitung menggunakan analisa harga satuan pekerjaan dengan harga bahan dan upah pekerja yang dikeluarkan oleh Dinas PUPR Kabupaten Badung dan waktu pelaksanaan dihitung berdasarkan koefisien yang terdapat pada analisa satuan pekerjaan pada SNI. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa pelaksanaan pekerjaan plat lantai bondek membutuhkan waktu selama 5 hari sedangkan pada pelaksanaan pekerjaan plat lantai konvensional membutuhkan waktu selama 34 hari. Dari segi biaya, pelaksanaan pekerjaan plat lantai bondek memerlukan biaya sebesar Rp. 494.115,12/m2 sedangkan pada pelaksanaan pekerjaan plat lantai konvensional memerlukan biaya sebesar Rp. 566.453,38/m2 dengan luas total plat lantai pada segmen 1 sebesar 240 m2. Sehingga selisih biaya pelaksanaan pekerjaan plat lantai bondek lebih kecil Rp. 72.338,26/m2 atau 12,77% dari plat lantai konvensional.
ANALISIS ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG A.A Diah Parami Dewi; I Gusti Ketut Sudipta; Dewi Suci Setyowati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 20, No. 2, Juli 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.184 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2016.v20.i02.p05

Abstract

Sumber daya manusia sangat penting  dalam suatu perusahaan, karena sukses tidaknya suatu perusahaan tergantung dari  sumber daya manusia atau tenaga kerjanya. Jika sumber daya manusianya bagus maka perusahaan jasa konstruksi itu juga semakin maju dan dari proyek itu bisa menguntungkan atau mendapatkan profit oriented yang bagus juga. Banyak aspek yang harus dimiliki oleh setiap tenaga kerja dan harus dibudayakan agar dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Aspek-aspek sumber daya manusia meliputi aspek kompetensi, motivasi, loyalitas dan disiplin kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aspek sumber daya manusia terhadap kinerja pada proyek konstruksi di Kabupaten Badung.Metode yang digunakan untuk teknik penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan total sampel 30 responden. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, analisis korelasi berganda, analisis determinasi,uji f, dan uji t dengan bantuan program SPSS 23.Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa kompetensi, motivasi, loyalitas dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dari hasil perhitungan uji t, dimana diperoleh nilai thitung kompetensi sebesar 1,859, nilai thitung motivasi sebesar 3,092, nilai thitung loyalitas sebesar 2,667, nilai thitung disiplin kerja sebesar 2,998. Keempat nilai tersebut lebih besar dari ttabel yaitu 1,708. Untuk nilai Adjusted R square sebesar 0,462 atau 46,2%  dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen, sisanya 53,8% disebabkan oleh faktor lain. Dengan demikian sumber daya manusia perusahaan jasa konstruksi dapat mengkombinasikan keempat faktor penting yaitu kompetensi, motivasi, loyalitas dan disiplin kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN KARANGASEM A.A Diah Parami Dewi; Mayun Nadiasa; Putu Eka Erly Savitri
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 23, No. 1, Januari 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.977 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2019.v23.i01.p10

Abstract

Keterlambatan dalam penyelesaian proyek seringkali terjadi dan tidak dapat diprediksi sebelumnya. Keterlambatan tersebut sangat merugikan pihak-pihak terkait, baik kontraktor maupun pemilik proyek itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap keterlambatan penyelesaian proyek gedung di Kabupaten Karangasem dan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi keterlambatan. Metode pengambilan data dilakukan survei menggunakan kuesioner yang disebar kepada kontraktor yang berada di Kabupaten Karangasem dan terdaftar sebagai anggota BPC GAPENSI Karangasem. Pemilihan responden menggunakan metode sampling kuota yang meliputi 30 responden dari 14 kontraktor yang mengerjakan proyek gedung di Kabupaten Karangasem. Selanjutnya data hasil kuesioner dianalisis menggunakan analisis faktor. Hasil analisis data menunjukkan terdapat tujuh faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek gedung yang dilihat dari nilai persentase variannya. Faktor-faktor tersebut adalah faktor keterlambatan pembayaran dan shop drawing (22,275%), faktor ketidakjelasan spesifikasi dam ketersediaan material (15,144%), faktor ketersediaan tenaga kerja (11,368%), faktor perubahan perencanaan (8,311%), faktor perubahan dalam metode kerja (7,585%), faktor kelemahan dalam penjadwalan (5,538%) dan faktor kelemahan dalam pelaksanaan (4,905%). Berdasarkan nilai persentase varian yang terbesar, maka faktor keterlambatan pembayaran dan shop drawing merupakan faktor dominan dengan nilai persentase varian 22,275 %