Aradea Bujana Kusuma
Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua, Manokwari, Papua Barat, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PREVALENSI DAN JENIS PENYAKIT YANG MENGINFEKSI KARANG DI PERAIRAN PULAU ENGGANO BENGKULU Person Pesona Renta; Dewi Purnama; Bertoka Fajar Surya Prawira Negara; Dwi Ari Yasinto Rahmantyo; Nico Deodatus Adhi; Raja Aditya Sahala Siagian; Aradea Bujana Kusuma
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.768 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.5.1.101-112

Abstract

Penyakit karang merupakan salah satu permasalahan ekosistem terumbu karang yang diakibatkan oleh manusia. Penyakit karang dapat menyebabkan penurunan kualitas dan daya imun karang yang ditandai dengan terhambatnya laju pertumbuhan pada karang dan berdampak pada matinya karang di suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis penyakit dan bentuk pertumbuhan karang yang sering terinfeksi penyakit serta menganalisis prevalensi penyakit karang di Perairan Pulau Enggano, Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan data penyakit karang dengan metode transek sabuk (Belt Transect). Hasil penelitian didapatkn 9 jenis penyakit yang ditemukan di Pulau Enggano, yaitu Yellow Band Desease, Black Band Desease, White Band Desease, Red Band Desease, Dark Plague,  White Plague, Pink Plotch, dan Ulcerative White Spots,  serta White Spot. Sedangkan bentuk pertumbuhan (lifeform) karang yang terinfeksi adalah Coral Massive dan Acropora Branching. Tingkat prevelensi karang tertinggi terdapat pada lokasi Kahabi, sedangkan terendah pada Pulau Dua di bagian windward. Tingginya tingkat prevalensi di Kahabi dimungkinkan karena tingginya kedalaman di lokasi tersebut. Rendahnya tingkat prevalensi karang pada Pulau Dua di sisi windward dimungkinkan karena pada sisi ini merupakan daerah yang terkena arus tiap saat, sehingga membantu karang dalam membersihkan sedimen yang menempel pada permukaan yang dimungkinkan membawa bakteri penyebab penyakit karang.CORAL DISEASE PREVALENCE IN ENGGANO ISLAND, BENGKULU. Coral disease is one of the coral reef ecosystem problems caused by humans. Coral disease causes a decrease in the quality and immunity of corals characterized by stunted growth rates on corals and impacts on the death of corals in waters. This study aims to identify the types of coral disease and coral lifeform that are often infected and analyze the prevalence of coral disease in Enggano Island Waters, Bengkulu. This research used survey method. Coral disease data were obtained using the belt transect method. The results obtained 9 types of coral diseases found on Enggano Island, namely Yellow Band Desease, Black Band Desease, White Band Desease, Red Band Desease, Dark Plague, White Plague, Pink Plotch, and Ulcerative White Spots, and White Spot. While infected lifeforms were Coral Massive and Acropora Branching. The highest level of coral prevalence was at the Kahabi site, while the lowest was on Pulau Dua in the windward area. The high prevalence rate in Kahabi might be due to the high depth at the location. The low level of coral prevalence on Pulau Dua on the windward side might be caused by being exposed to the current at any time, thus helping the coral in cleaning sediments attached to the surface which could carry the bacteria that cause coral disease.
LAJU INFEKSI PENYAKIT WHITE PLAGUE DAN WHITE BAND DISEASE DI PERAIRAN PULAU TIKUS, KOTA BENGKULU Dewi Purnama; Aradea Bujana Kusuma; Bertoka F. S. P Negara; Person Pesona Renta; Mulstory Wander Simarmata; Alvianto Simanjorang
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.5.2.219-232

Abstract

Penyakit karang adalah gangguan terhadap kesehatan karang yang menyebabkan gangguan secara fisiologis bagi biota karang. Penyakit karang dapat memberikan dampak buruk terhadap proses pertumbuhan karang hingga dapat menyebabkan kematian karang disuatu perairan. Dampak dari penyakit karang terhadap ekosistem terumbu karang sangat besar, selain mengakibatkan kematian karang dalam skala yang luas, penyakit karang juga berdampak pada berkurangnya tingkat keanekaragaman sumberdaya alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis laju infeksi penyakit White Plague dan White Band Disease di perairan Pulau Tikus, Kota Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2019 di Perairan Pulau Tikus, Kota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, pengamatan dan pengukuran langsung di Lapangan. Hasil Penelitian ini didapatkan bentuk pertumbuhan yang terinfeksi penyakit White Plague di Perairan Pulau Tikus Kota Bengkulu adalah bentuk pertumbuhan karang Massive dan penyakit White Band Disease pada karang Acropora. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan.Laju infeksi penyakit White Plague di perairan Pulau Tikus Kota Bengkulu adalah 0,009 - 0,023 cm/hari. Laju infeksi penyakit White Plague mengalami kenaikan setiap minggu dengan rata rata laju infeksi 0,015 cm/hari dan nilai laju infeksi penyakit White Band Disease yang terdapat pada karang Acropora di Perairan Pulau Tikus, Bengkulu yaitu 0,013 cm/hari – 0,030 cm/hari. Rata – rata yang diperoleh yaitu 0,024 cm/hari. Nilai laju infeksi karang menandakan bahwa sebagian besar kerusakan terumbu karang diakibatkan oleh penyakit karang.THE RATE OF WHITE PLAGUE AND WHITE BAND DISEASE IN TIKUS ISLAND, BENGKULU CITY. Coral disease is a disorder of coral health that causes physiological disruption to coral biota. The coral disease can adversely affect the coral growth process until it can lead to coral death in a waterway. The impact of coral disease on coral ecosystems is very large. In addition to resulting in coral death on a wide scale, a coral disease also affects natural resources' reduced diversity. This research aimed to determine and analyze the White Plague and White Band Disease's infection rate in Tikus Island, Bengkulu City. The research was conducted in September-October 2019, located in Tikus Island Water, Bengkulu City. The methods used in this study are direct survey, observation, and measurement methods in the Field. This study obtained a form of growth infected with White Plague disease in the Waters of Tikus Island Bengkulu City. The infection rate of White Plague Disease in Tikus Island was 0.009-0.023 cm/day. The quality of the condition of White Plague disease increased every week with an average infection rate of 0.015 cm/day, and the rate of infection rate of White Band Disease found in Acropora coral in the Waters of Tikus Island, Bengkulu which was 0.013 cm/day – 0.030 cm/day. The average obtained 0.024 cm/day. The coral infection rate indicates that most of the damage to coral reefs was caused by coral disease.
KEANEKARAGAMAN JENIS KARANG PADA KEDALAMAN 1-5 METER DIPERAIRAN PULAU TIKUS, KOTA BENGKULU Dewi Purnama; Aradea Bujana Kusuma; Bertoka FSP Negara; Person Pesona Renta; Bona Loberto Pakpahan
JURNAL ENGGANO Special Issue SEMINAR NASIONAL VIRTUAL
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.5.3.529-547

Abstract

Terumbu karang adalah suatu habitat untuk berbagai interaksi antar organisme dalam ekosistem yang ada diperairan. terumbu karang juga  mempunyai berbagai fungsi yang antara lain sebagai gudang keanekaragaman hayati biota-biota laut, tempat tinggal sementara atau tetap, tempat mencari makan , memijah, daerah asuhan dan tempat berlindung bagi hewan laut lainnya.Identifikasi jenis karang di kawasan Perairan Pulau Tikus, Kota Bengkulu belum pernah dilakukan, oleh karena itu penelitian ini penting untuk dilakukan mengingat fungsi dan manfaat terumbu karang yang sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis karang yang ada di perairan pulau Tikus, Kota Bengkulu. Metode penelitian menggunakan metode survey. Metode pengambilan sampel menggunakan metode Purposive sampling. Identifikasi karang menggunakan metode morfometrik. Hasil penelitian ditemukan 8 genus dan 12 spesies yaitu : genus Acropora (Acropora Intermedia, Acropora Pulchra) genus Hydnopora (Hydnopora Pilosa) genus Pocillopora (Pocillopora Damicornis) genus Porites (Porites Cylindrica, Porites Lobata, Porites Synarea rus) genus Pavona (Pavona Clavus) genus Montipora (Montipora Foliosa, Montipora Samarensis) genus Ctenactis (Ctenactis Echinata) genus Palauastrea (PalauastreaRamosa)Coral reef is a habitat for various interactions between organisms in aquatic ecosystems. Coral reefs also have various functions, including as a place  for biodiversity of marine biota, temporary or permanent shelter, foraging, spawning, nursery and shelter for other marine animals. Identification of coral species in Pulau Tikus waters, Kota Bengkulu has never been conducted, therefore research is important to do considering the very important functions and benefits of coral reefs. This study aims to determine the types of corals in the waters of Tikus Island, Bengkulu City. The research method used was the survey method. The sampling method used was purposive sampling method. Coral identification using the morphometric method. The results found 8 genera and 12 species, namely: genus Acropora (Acropora intermedia, Acropora pulchra) genus Hydnopora (Hydnopora pilosa) genus Pocillopora (Pocillopora damicornis) genus Porites (Porites cylindrica, Porites lobata, Porites synarea rus) genus Pavona (Pavona clavus) genus Montipora (Montipora foliosa, Montipora samarensis) genus Ctenactis (Ctenactis echinata) genus Palauastrea (Palauastrea ramosa).
Kajian Molekuler Ikan Oreochromis spp. dari Perairan Daratan Merauke-Papua, Berdasarkan DNA Mitokondria Fragmen Gen Sitokrom Oksidase Subunit I Dandi Saleky; Reny Sianturi; Muhammad Dailami; Aradea Bujana Kusuma
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 23, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.61026

Abstract

Pemanfaatan perikanan secara lestari sangat diperlukan agar sumberdaya perikanan yang ada saat ini bisa terus dimanfaatkan dan juga dalam rangka pemulihan stok perikanan yang telah rusak. Ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan mujair (Oreochromis mossambicus) secara luas telah dikenal sebagai salah satu spesies ikan air tawar yang penting dalam perikanan budidaya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan identifikasi spesies ikan Oreochromis spp. dari perairan daratan Merauke dengan menggunakan marka gen COI. Amplifikasi DNA dengan gen COI menghasilkan panjang sekuen DNA 656 bp dengan hasil identifikasi adalah O. niloticus dan O. mussambicus dengan tingkat kemiripan 100 % pada masing-masing spesies. Berdasarkan analisis filogenetik dan jarak genetik, sekuen DNA yang dianalisis membentuk clade sesuai dengn hasil indentfikasi dengan jarak genetik 0,000 - 0,002 pada ikan nila dan 0,000 pada ikan mujair. Analisis keragaman genetik ditemukan hanya 1 haplotype dari kedua jenis ikan tersebut. DNA barcode dan filogenetik dapat digunakan dalam mengidentifikasi spesies dalam pengelolaan dan konservasi.