Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Persepsi Peran Dan Gaya Manajemen Konflik Pada Sumber Daya Manusia Di Organisasi Galuh Aulia Ramadhanti; Jenny Ratna Suminar; Purwanti Hadisiwi; Yustikasari Yustikasari
Jurnal Ilmiah Sumber Daya Manusia Vol 5, No 3 (2022): JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/JJSDM.v5i3.20380

Abstract

Konflik merupakan hal yang tidak bisa dikontrol oleh manusia. Setiap manusia memiliki gaya manajemen konflik dan persepsinya masing-masing sesuai dengan peran, pemikiran, dan lingkungannya dalam menghadapi konflik, khususnya pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola karyawan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi peran Sumber Daya Manusia dalam menghadapi konflik pada organisasi dan mengetahui bagaimana gaya manajemen konflik pada Sumber Daya Manusia di organisasi mereka. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomelogi, melihat pengalaman dari mereka yang merupakan Sumber Daya Manusia menghadapi dan menangani konflik organisasi. Dengan metode kualitatif, dilakukan wawancara dengan empat informan yang berasal dari organisasi berbeda, dengan memiliki kriteria organisasi, yaitu organisasi modern dan organisasi tradisional. Hasil dari penelitian ini adalah persepsi peran individu sebagai Sumber Daya Manusia dalam menanggapi konflik organisasi adalah hal yang alamiah dan normal, konflik dihadapi dengan bijak sesuai dengan penyebab konflik yang ada. Gaya manajemen konflik yang digunakan oleh Sumber Daya Manusia pada organisasi modern dan organisasi tradisional berbeda, pada organisasi modern menggunakan gaya manajemen konflik integratif. Pada organisasi tradisional menggunakan gaya manajemen konflik dominasi dan kompromi. Kesimpulan penelitian adalah gaya manajemen konflik yang dilakukan pada setiap Sumber Daya Manusia berdasarkan persepsi peran yang didapat dari prinsip dan lingkungan organisasi mereka.
PENGALAMAN KOMUNIKASI PEKERJA STARTUP PADA PRAKTIK HUSTLE CULTURE Galuh Aulia Ramadhanti; Jasmin Jannatania; Deffri Ihza Adiyanto; Shinta Qayla Vashty
Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 5 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/linimasa.v5i2.5728

Abstract

ABSTRACT As a start-up company, startups adhere to a flexible work system and have less stringent regulations, so that they are preferred by the younger generation. On the other hand, challenges and high work demands sometimes overwhelm workers and create a hustle culture. This study aims to understand how the phenomenon of hustle culture is interpreted by startup workers, as well as explore the communication experience for startup workers in the practice of hustle culture. This study uses a qualitative method with a phenomenological study approach. Two theories used as the basis in this research include the theory of symbolic interaction and the theory of cognitive dissonance. The data was obtained through interviews with 4 informants who are permanent employees of startup companies and also experience hustle culture. Based on the results of the study, it was found that startup workers interpret hustle culture as self-evident behavior, seeking feelings of satisfaction and pride, as well as a success factor. Hustle behavior is also influenced by the work environment and company targets. Meanwhile, the communication experiences experienced by startup work are feeling short of time, declining health conditions, and toxic productivity