Patra Sabang Prakoso
Politeknik Penerbangan Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH BEBAN KERJA AIR TRAFFIC CONTROLLER TERHADAP STRES KERJA DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA Patra Sabang Prakoso; Siti Nurfadhilah; Laila Rochmawati
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 2 No. 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.252 KB)

Abstract

Beban kerja air traffic controller adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap stres kerja personel air traffic controller. Beberapa hal yang menjadi indikator dalam menentukan tingkatan beban kerja antara lain mental demands, physical demands, timporal demands, performance, frustation level, dan efforts. Sedangkan, indikator dalam menemtukan tingkat stres kerja antara lain tuntutan kerja, prosedur operasional, waktu kerja, peralatan kerja, lingkungan kerja, dan organisasi kerja. Teori yang mendasari makalah ini adalah dokumen CASR 170, Annex 11, Human Factor Manual, Circular 241, CASR Advisory Circular 69-01, Human Factor Manual, Circular 247-AN/284, Doc.9426-AN/924. Serta tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja pada personil Air Traffic Controller terhadap stres kerja di Bandar Udara Internasional Juanda. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah observasi, kuesioner dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode deskriftif kuantitatif. Dari penelitian ini, hasil perhitungan dengan menggunakan software Statistical Product and Service Solution (SPSS) serie 22 dan analisis pengukuran beban kerja subyektif Nasa-TLX. Berdasarkan pada hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Beban kerja memberikan pengaruh postif signifikan terhadap tingkat stres para air traffic controller ; (2) Tingkat beban kerja rata-rata para air traffic controller berada pada tingkat sangat berat (85,3 persen), dan stres kerja berada para tingkat sangat berat juga (85,5 persen).