Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Pola Hujan dan Musim di Jawa Timur Sebagai Langkah Awal Untuk Antisipasi Bencana Kekeringan Harijanto, FX Didik; Kuntjoro, Kuntjoro; Saptarita, Saptarita; Aziz, Siti Kamilia
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.473 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v10i2.2672

Abstract

Keselarasan pola hujan dan musim dengan penggunaan air oleh masyarakat adalah sangat penting untuk mencegah terjadinya bencana kekeringan pada suatu daerah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola hujan dan musim di Jawa Timur. Hasil analisa pola hujan menunjukkan bahwa di lokasi yang terpilih curah hujan rerata pada 5 menit pertama adalah 1,4 mm/menit, pada 5 menit kedua adalah 1,6 mm/menit, pada 10 menit setelahnya adalah 1,5 mm/menit, pada 37 menit setelahnya lagi adalah 0,13 mm/menit, dan terakhir pada 24 menit kemudian adalah 0,12 mm/menit. Sedangkan pola musimnya adalah; permulaan musim kemarau adalah bulan Maret, puncak musim kemarau adalah bulan Juni, mulai terjadi hujan adalah pertengahan bulan September, puncak musim hujan adalah bulan Januari. 
Penggunaan Abu Batu untuk Mengurangi Agregat Pasir Alami pada Campuran Beton dengan Penambahan Zat Additive Type D N., Triaswati M.; Harijanto, Didik; Ismoyo, Wahyu
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 3 (2019): Suplemen 1 : Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.771 KB) | DOI: 10.12962/j26151847.v3i0.5355

Abstract

Industri beton di Indonesia sudah sangat maju dan berkembang. Maka penggunaan material konstruksi menjadi semakin meningkat. Dibutuhkan material lain sebagai pengganti agregat halus untuk pembuatan beton. Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah abu batu yang berasal dari limbah industri batu belah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan variasi campuran (20% abu batu, 80% pasir) dan (30% abu batu, 70% pasir). Dengan mutu beton Fc’ 20 Mpa Fc’ 25 Mpa, Fc’ 40 Mpa dan penambahan zat additive type D. (water reducing and retarding), fungsi dari abu batu tersebut untuk mengurangi subtitusi agregat pasir alami pada campuran beton, dan fungsi dari zat additive type D tersebut yaitu untuk memperlambat waktu pengikatan dari semen. Penelitian menghasilkan kuat tekan beton dengan penggunaan abu batu 20% dan 30%, hasil dari semua rencana mutu beton yang direncanakan pada umur 28 hari. Kuat tekan beton dengan menggunakan abu batu 20%, pada Fc’20 Mpa mencapai 27,7 Mpa, untuk abu batu 30%, pada Fc’20 Mpa mencapai 25,5 Mpa, unutk abu batu 20%, dengan Fc’ 25 Mpa mencapai 31,3 Mpa, unutk abu batu 30%,  dengan Fc’ 25 Mpa mencapai 34 Mpa, unutk abu batu 20%, dengan Fc’ 40 Mpa mencapai 47,4 Mpa, unutk abu batu 30%, dengan Fc’40 Mpa mencapai 47 Mpa. Pada semua variasi komposisi abu batu dengan semen penelitian ini, subtitusi agregat halus (pasir) dengan abu batu sangat baik digunakan untuk material campuran pada beton.
Impacts of River Groove Propagation on Irrigation Infrastructural Failures Kuntjoro Kuntjoro; Choirul Anwar; Didik Harijanto
IPTEK Journal of Proceedings Series Vol 1, No 1 (2014): International Seminar on Applied Technology, Science, and Arts (APTECS) 2013
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2014i1.435

Abstract

Water supply of irrigation intakes are generally from the river. The system considers the lowest water level of the river on its mechanism. River groove propagation is a development of erosion at some parts and at the same time a development of sedimentation at the other parts of the river bed. This phenomenon is identified as an indication that cause the flood which might endangers the surrounding infrastructures. Analysis by KUN-QARSHOV method on Brantas river groove propagation in Mojokerto areas is acquired. Most progressive vertical meander shifting is at cross section KB63. The shift isas deep as 0.38 metres per year. The second progressive vertical meander shifting is at cross section KB64. The shift is as deep as 0.27 metres per year. The most progressive horizontal meander shifting is at cross section KB64. The horizontal shift moves toward the right cliff at 0.17 metres per year. The second progressive horizontal meander shifting occurs at cross section KB63. The horizontal shift moves toward the right cliff at 0.14 metres per year. The groove propagation could be more dangerous if there is a combination between vertical and horizontal shifts at the same time that might cause severe cliff slides. The failure of the irrigation sytem at Brantas River in Mojokerto areas was due to the water level of the river below the irrigation intake level. Among others are the intakes at Keboan, Ngareskidul, and Gedeg irrigation areas. Another is due to the erosion of river bed at the syphon of Watudakon irrigation area.
Penambahan Abu Ampas Tebu (AAT) dan Limbah Boma Bisma Indra (BBI) untuk Pembuatan Paving Block FX Didik Harijanto; Endang Kasiati; Boedi Wibowo; Sulchan Arifin
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.479 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v12i1.2583

Abstract

Pada proses pembuatan besi cor PT Boma Bisma Indra (BBI) ada limbah buangan yang tidak terpakai, berupa pasir silika. Pasir silika ini sebagai bahan tambahan agregat halus dalam campuran paving block yang mempunyai keunggulan yaitu porositasnya kecil, kepadatan, kekerasan, kekedapannya tinggi, dan banyak mengandung senyawa SiO2 yang bersifat sebagai silika reaktif. Pada penelitian ini pembuatan paving block dilakukan dengan cara menambah sebagian pasir dengan limbah BBI yaitu dengan variasi; 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat pasir ke masing-masing campuran 1 PC : 1 Pasir : 2 Stenslag : 2 Abu Batu dengan bahan tambahan AAT 10% yang diambil dari berat semen. Stenslag yang digunakan mempunyai ukuran 5 mm. Pembuatan paving block dengan ukuran P = 21 cm, L = 10,5 cm, dan T = 6 cm. Uji kuat tekan dilakukan pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari dan resapan pada umur 28 hari. Dari hasil pengujian  didapatkan hasil tertinggi pada variasi penambahan limbah 10% dan AAT 10% dengan kuat tekan  sebesar 589,51 kg/cm2yang telah memenuhi standar kuat tekan SNI 03-0691-1996, yakni mutu A dan resapan yang optimum pada variasi penambahan limbah 20% dan AAT 10% sebesar 3,12%, telah memenuhi standar resapan, yakni mutu B.
Inisiasi Perkiraan Arah Pergerakan Alur Sungai Kuntjoro Kuntjoro; Choirul Anwar; Pudiastuti Pudiastuti; FX Didik Harijanto; Sungkono Sungkono
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.56 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v11i2.2591

Abstract

Kondisi alamiah sungai tidak ada yang lurus sempurna, karena setiap sungai selalu dipengaruhi oleh keseimbangan dinamis di dalam sungai. Keseimbangan tersebut adalah antara erosi dan sedimentasi yang terjadi di daerah aliran sungai dan di sepanjang alur sungai. Sedangkan erosi dan sedimentasi sendiri dipengaruhi banyak faktor, yang terpenting adalah debit yang terjadi, jenis tanah dan geometri sungai. Dalam makalah ini hanya dibahas satu segmen sungai yang dengan tinjauan tujuh belas cross section dengan geometri yang telah ditentukan, debit yang terjadi dinyatakan dalam elevasi muka air di sungai ditinjau tiga kondisi yaitu 4.5 meter, 3.0 meter, dan 2.0 meter.Perkiraan arah pergerakan dan perubahan geometri sungai dibuat untuk menganalisis proses yang kompleks dari peristiwa gerusan dan pengendapan didasar dan ditebing sungai. Besaran sedimen dari erosi tebing dihitung dengan menggunakan metode Meyer-Piter-Muler (MPM). Sedangkan sedimen dari keruntuhan tebing dihitung dengan persamaan.Degradasi terbesar pada tebing dengan sudut lereng terbesar dan berada pada cross section bagian luar. Agradasi terbesar tidak selalu pada tebing dengan sudut lereng terkecil dan berada pada pada cross section bagian dalam. Tetapi biasa juga terjadi kondisi bolak-balik yaitu terjadi degradasi pada kedalaman air h = 4.5 meter dan agradasi pada kedalaman air 3.0 atau 2.0 meter. 
Studi Letaratur Koreksi Model Matematis Aliran di Lengkung Sungai Kuntjoro Kuntjor; FX Didik Harijanto; Pudiastuti Pudiastuti; Saptarita Saptarita
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.12 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v9i1.2710

Abstract

Pada umumnya dalam segmen sungai dengan bentuk lengkung struktur alirannya akan rumit karena adanya ketidak-seragaman aliran ke arah samping (lateral). Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan rata-rata vertikal pada Persamaan– persamaan yang masih mengandung variasi aliran lateral. Hasil analisis sebelumnya tidak betul–betul valid mendekati tebing sungai. Koreksi telah dilakukan oleh Ananyan (1953), Rozovskii, 1957) yang harus diterapkan pada kecepatan radial yang telah ditemukan. Koreksi hanya berpengaruh pada posisi dekat tebing dalam kasus di mana lebar saluran besar dibanding dengan kedalamannya. Teori Rozovskii dan Ananyan telah diperiksa dengan sangat seksama oleh de Fried (1975) untuk aliran laminar atau untuk aliran turbulen dengan viskositas eddy konstan.
Pemanfaatan Kolam Tampung Sebagai Upaya Mitigasi Banjir Kawasan Pada Sub Sistem Medokan Ayu Kota Surabaya Hafiizh Muhammad Imaaduddiin; Kuntjoro Kuntjoro; Ismail Sa'ud; Didik Harijanto; Dwi Indriyani
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1417.819 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v20i2.12519

Abstract

Medokan Ayu is an area from Surabaya Drainage Master Plan 2018-2038, located in Rayon Jambangan and reported to be inundated. This caused by overcapacity of the existing drainage channel to accommodate the 2-year flood discharge. From 134 channels observed, 27 channels overflowed, and 20 out of 27 canals are located in residential areas so the inundation hampered the local citizens activities. For a discharge period of 10 years, overflow occurs in the upstream and the middle of the main channel due to the slope of the channel is too flat. Since it is not possible to change the base elevation upstream or downstream, a reservoir was created as a solution by utilizing the government's inventory area located near the downstream of the channel. This reservoir will have pump that stream the water back to downstream channel. So, with this flood control system, Medokan Ayu area can be free from inundation.
Memfungsikan Kembali (Refunction) Kali Gedeg Sebagai Short Cut Pengendali Banjir DAS Kali Marmoyo Choirul Anwar; Kuntjoro Kuntjoro; Sukobar Sukobar; FX Didik Harijanto
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.387 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v12i1.2586

Abstract

Luapan banjir Kali Marmoyo hampir setiap tahun menggenangi sebagian wilayah kecamatan Plandaan, Ploso, Kudu, Gedeg, Kemlagi, dan Jetis. Pengendalian banjir Kali Marmoyo dengan cara normalisasi sungai mengandung resiko bahwa beban debit banjir yang akan ditanggung oleh Kali Jagir Wonokromo akan semakin besar. Solusi yang diajukan dalam makalah ini adalah membuat short cut dari kali Marmoyo ke Kali Brantas melalui Kali Gedek, dengan pertimbangan degradasi dasar kali Brantas di Down Stream Dam Karet Menturus mencapai 5 meter, dan kondisi intake DI Gedek menggantung 2,10 meter pada saat banjir Kali Brantas. Dengan demikian sangat memungkinkan sudetan dari Kali Marmoyo ke Kali Brantas.
Perkiraan Geometri Sungai Bermeander dari Besaran Debit Kuntjoro Kuntjoro; FX Didik Harijanto; Saptarita Saptarita; Choirul Anwar
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 11, No 1 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.571 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v11i1.2601

Abstract

Makalah ini adalah kajian awal untuk mendapatkan korelasi antara debit dengan geometri sungai bermeander pada meander sungai Brantas di Ngadiluwih Kediri. Korelasi tersebut diturunkan berdasarkan persamaan-persamaan hasil kajian-kajian terdahulu yang dikorelasikan dengan geometri sungai hasil pengukuran. Persamaan utama dari referensi yang terpilih adalah dari Carlston l = 106Qm0,46 dan Anderson l = 39Q0,39. Dari dua persamaan-persamaan ini kemudian didapat persamaan baru Kuntjoro l = 105Q0,517. Ketika ketiga persamaan tersebut diaplikasikan kedalam meander sungai Brantas di Ngadiluwih Kediri untuk menguji kesesuaian formula. Dari uji kesesuaian tersebut, yang ditinjau dari standar deviasi, dinyatakan bahwa model Anderson adalah yang paling tidak sesuai, kemudian model Carlston, dan model Kuntjoro adalah yang paling sesuai dengan standar deviasi l = 0,07, a = 123,36, B = 2,34 dan r = 11,70