R Buyung Anugraha
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbaikan Struktur Gedung Bangunan Cagar Budaya (Studi Kasus pada bangunan di Jl. Rajawali No. 3 – 5, Surabaya) Akhmad Yusuf Zuhdi; R Buyung Anugraha; Sungkono Sungkono
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 11, No 1 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.684 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v11i1.2596

Abstract

Studi ini adalah kelanjutan dari studi sebelumnya tentang analisa kelayakan teknis penggunaan gedung cagar budaya pada bangunan di jl. Rajawali no. 3-5 Surabaya sebagai gedung perkantoran. Studi ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi teknis perbaikan struktur bangunan gedung tersebut. Studi ini merekomendasikan perkuatan tambahan pada elemen yang mendukung struktur utama gedung seperti pelat, balok dan kolom agar mampu menerima beban hidup sebesar 250 kg/m2. Struktur utama gedung disyaratkan dapat bekerja dengan baik pada keadaan batas layan dan batas ultimate. Untuk memenuhi syarat tersebut, maka studi ini menyarankan perkuatan dengan bahan fiber reinforced polymers (FRP) pada kolom, balok, dan pelatnya. 
Evaluasi Struktur Bangunan Cagar Budaya di Jl. Rajawali No. 3– 5, Surabaya Akhmad Yusuf Zuhdy; R Buyung Anugraha; Sungkono Sungkono
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.696 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v10i2.2671

Abstract

Studi ini bertujuan mengevaluasi kelayakan struktur bangunan cagar budaya yang ber­alamatkan di Jl. Rajawali No. 3-5, Surabaya, untuk mengetahui apakah masih memenuhi syarat secara teknis. Parameter teknis yang digunakan mengacu pada SNI 03-1726-2002 yang menjelaskan tentang persyaratan batas kerja layan dan ultimate suatu komponen struktur bangunan. Analisa struktur dilakukan pada komponen pondasi, dinding, balok, kolom gedung tersebut. Hasil analisa menunjukkan bahwa secara umum struktur bangunan masih layak untuk difungsikan sebagai gedung perkantoran, namun memerlukan perbaikan dan perkuatan pada pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom.
Beton Ringan dari Campuran Styrofoam dan Serbuk Gergaji dengan Semen Portland 250, 300 dan 350 kg/m3 R Buyung Anugraha; Sarithal Mustaza
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.402 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v8i2.2722

Abstract

Salah satu bahan bangunan yang mengalami perkembangan sangat pesat hingga saat ini adalah beton. Beberapa keunggulan beton antara lain harganya relatif murah, mempunyai kekuatan tekan tinggi, tahan terhadap karat, mudah diangkut dan dicetak, dan relatif tahan terhadap kebakaran. Namun, beton memiliki salah satu kelemahan yaitu berat jenis yang sangat tinggi sehingga beban mati pada suatu struktur menjadi sangat besar. Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk membuat beton menjadi ringan antara lain penggunaan agregat ringan, beton dibuat berongga dan beton dibuat tanpa pasir. Penjabaran dari permasalahan tersebut diatas, maka dibuat suatu penelitian beton ringan dari campuran styrofoam dan serbuk gergaji, dimana limbah kayu tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Pada penelitian ini dibuat suatu campuran beton ringan dari bahan styrofoam dan bahan serbuk gergaji dengan menggunakan kandungan semen portland sebanyak 250, 300 dan 350 kg tiap m3 beton. Adapun variasi perbandingan volume styrofoam dan serbuk gergaji adalah sebesar 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% dengan kondisi perlakuan terhadap benda uji selama 28 hari direndam dan tidak direndam. Benda uji dibuat silinder beton dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Penelitian ini untuk mengetahui berat/m3, kuat tekan dan modulus elastisitas dari beton ringan yang dihasilkan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan penggunaan serbuk gergaji menyebabkan berat beton menjadi lebih berat, kuat tekan dan nilai modulus elastisitas meningkat. Sebaliknya, peningkatan penggunaan styrofoam menyebabkan berat beton menjadi lebih ringan, kuat tekan dan nilai modulus elastisitas menurun. Berat tertinggi beton ringan ini pada umur 28 hari kondisi tidak direndam adalah 875 kg/m3 (0% styrofoam 100% serbuk gergaji), sedangkan yang terendah adalah 322 kg/m3(100% styrofoam 0% serbuk gergaji). Benda uji kondisi tidak direndam mempunyai nilai kuat tekan dan nilai modulus elastisitas yang lebih baik dari pada benda uji dengan kondisi direndam.
Karakteristik Perkuatan Dinding Bata Merah dengan Menggunakan Tulangan Diagonal Eksternal Akhmad Yusuf Zuhdy; R Buyung Anugraha
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2008)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.834 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v4i1.2763

Abstract

Perencanaan gempa pada suatu bangunan sering dilakukan hanya pada bagian struktural tapi melupakan adanya bagian non-struktural, seperti dinding. Untuk meminimalisasi kerusakan non-struktural akibat gempa maka perlu dilakukan penelitian dinding dengan bata merah sebagai pengisi yang umum banyak dipakai oleh masyararat dengan parameter meliputi: hubungan beban simpangan, pola retak, drift ratio, stiffness, maximum shear strength, shear modulus, damping dan daktilitas serta pengaruh penambahan tulangan diagonal diharapkan dapat teridentifikasi dari penelitian.Untuk penelitian ini digunakan satu buah model struktur dengan ukuran dinding 3000 x 3000 x 100 mm yaitu dinding bata merah dengan penambahan tulangan diagonal (Infilled Frame With Diagonal Bar, IFWDB). Metode pembebanan dilakukan dengan menggunakan beban horisontal bolak-balik untuk memodelkan beban gempa yang mengacu pada standar ASTM E2126-02a.Berdasarkan hasil penelitian, penambahan tulangan diagonal pada pasangan dinding bata merah dapat meningkatkan kemampuan struktur dalam menerima beban sebesar 119,190% meningkatkan simpangan failure sebesar 148,309%, meningkatkan kuat geser ultimit sebesar 119,184%, meningkatkan besarnya energi hysteretic dan energi potensial struktur pada setiap siklus, dan dapat digunakan pada semua wilayah gempa. Kerusakan yang terbentuk lebih banyak merupakan jenis kerusakan geser.