Nur Rochmat
Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Disruptive: Role Of Families In Educating Generation Of Century 21 Taufiq Nur Azis; Nur Rochmat
Idarah Tarbawiyah: Journal of Management in Islamic Education Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.617 KB) | DOI: 10.32832/itjmie.v1i1.2701

Abstract

This study aims to examine the phenomenon that occurs in the 21st-century community. The economic needs faced by the 21st-century community are a challenge in the future. The problem concerns the loss of parental roles in providing the best primary education for children. The researcher needs to conduct a study of the loss of the part of 21st-century parents and the impact that occurred loss of a parental role in providing the best primary education. Ideally, parents should be the most crucial figure at home. As stated by Prophet Muhammad SAW that primary education is family. Then it becomes essential to figure parents in the development of their children. In this paper, we will analyze the right school for children in the 21st century, especially in the family.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meneliti fenomena yang terjadi pada komunitas abad ke-21. Kebutuhan ekonomi yang dihadapi oleh komunitas abad ke-21 adalah tantangan di masa depan. Masalahnya menyangkut hilangnya peran orang tua dalam memberikan pendidikan dasar terbaik untuk anak-anak. Peneliti perlu melakukan studi tentang hilangnya bagian dari orang tua abad ke-21 dan dampak yang terjadi hilangnya peran orang tua dalam memberikan pendidikan dasar terbaik. Idealnya, orang tua harus menjadi sosok yang paling penting di rumah. Sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa pendidikan dasar adalah keluarga. Maka menjadi penting untuk menggambarkan orang tua dalam perkembangan anak-anak mereka. Dalam tulisan ini, kami akan menganalisis sekolah yang tepat untuk anak-anak di abad ke-21, terutama di keluarga.
Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengelola Sarana Dan Prasarana Di MTs Darunnajah Cipining Arizqi Ihsan Pratama Arizqi; Vira Zahirah; Taufiq Nur Azis; Nur Rochmat
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN AGAMA Vol. 1 No. 3 (2023): Juli
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jipa.v1i3.261

Abstract

Educational facilities and infrastructure are facilities used for the implementation of educational activities so that the infrastructure used to support the learning process can still function properly. Therefore, school principals need to have a strategy in managing facilities and infrastructure so that they can still be used to support the occurrence of a quality learning process. The study used a qualitative descriptive method. The research subjects were school principals, vice principals in the field of facilities and infrastructure, teachers, and students. Collecting data by interview, observation, and recording. Data analysis was carried out using data reduction techniques, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that: (1) the management of facilities and infrastructure at MTs Darunnajah 2 Cipining went well, this was due to several strategies developed by the principal in the management component of facilities and infrastructure. (2) To realize some of these strategies, the principal needs to take steps to implement the principal's strategy, and in this case the principal includes several teachers/staff/employees as the person in charge of each facility and infrastructure.
Pembentukan Karakter Islami Melalui Kurlkulum Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyah Di Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor Ina Usniati; Abudzar Al Ghifari; Nur Rochmat
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 2 (2024): Februari 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/337

Abstract

Kata Karakter menurut Bahasa Indonesia pada tahun 2008, artinya sifat- sifat atau kejiwaan pada akhlak seseorang yang dapat membedakan dari seseorang yang lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya individu yang baik adalah yang memiliki karakter yang baik yang selalu berusaha untuk bersungguh- sungguh dalam menerapkan hal- hal yang terbaik terhadap Allah Subhana Wa Ta’ Ala. Dalam pementukan karakter dapat dengan cara pada sistem di pesantren yaitu TMI (Tarbiyatul Mu’allimin Al- Islamiyah) yang menjadi sistem pembelajaran mengikuti Gontor. Namun, TMI yang dipakai adalah gabungan dari kurikulum Gontor dengan kurikulum pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Informan dalam ini adalah Direktur Kurikulum, Penjamin Mutu, Kepala Sekolah, Direktur Pengasuhan Santri, Wali Murid/ Masyarakat Sekitar. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan triangulasi. Hasil penelitian menunujukan bahwa: Pengertian kurikulum TMI, Perbedaan kurikulum TMI dan KMI, kemampuan kurikulum TMI dalam pembentukan karakter Islami, Langkah- langkah pembentukan kurikulum TMI oleh Pengasuhan dan kurikulum TMI, kendala- kendala dalam pembentukan karakter Islami oleh kurikulum TMI.