Tingginya angka urbanisasi dan tidak adanya penataan permukiman yang baik, tentunya permukiman tersebut akan menjadi permukiman yang kumuh. Keterbatasan kemampuan masyarakat baik secara ekonomi maupun kemampuan untuk mengelola ruang juga menjadi penyebab terbentuknya permukiman kumuh. Permasalahan ini pun terjadi pada RW 01, RW 07, dan RW 09 Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang. Dalam penataan permukiman kumuh harus memandang aspek lingkungan fisik, sosial budaya dan ekonomi. Dengan konsep livable settlement, penataan permukiman kumuh dapat membuat permukiman menjadi permukiman yang layak dan nyaman bagi penghuni untuk tinggal maupun bekerja di sekitar permukiman. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menentukan arahan peningkatan kualitas permukiman kumuh di Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang dengan konsep livable settlement. Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu adanya sasaran yang akan dicapai, yaitu: Pertama, menentukan variabel yang berpengaruh untuk peningkatan kualitas permukiman kumuh Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang menggunakan teknik analisis delphi. Kedua, menilai permukiman kumuh terhadap konsep livable settlement pada permukiman kumuh Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang berdasarkan preferensi penghuni menggunakan teknik Importance Performance Analysis (IPA). Ketiga, menentukan arahan peningkatan kualitas permukiman kumuh Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang yang berfokus pada kuadran I IPA sebagai prioritas utama menggunakan teknik analisis delphi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima sub variabel livable settlement yang berada pada kuadran I, artinya memiliki tingkat kinerja rendah namun tingkat harapan dari masyarakat sangat tinggi. Kelima sub variabel livable settlement tersebut antara lain Kondisi jalan lingkungan, perbaikan jalan yang berlubang dan jalan yang belum diperkeras aspal. Pendapatan per bulan, melakukan evaluasi program-program kesejahteraan sosial untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Jenis drainase, perbaikan jaringan drainase yang berwawasan lingkungan/ ecodrain. Penjaga keamanan, pembangunan pos satpam/hansip yang multifungsi beserta penjaganya. Sistem pengelolaan air limbah, pembuatan IPAL Komunal yang dapat mengolah air limbah kawasan permukiman.