Sukihananto Sukihananto
Departemen Keperawatan Komunitas, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Biaya Program Berbasis Keperawatan: Pemasangan Akses Vena Sentral Melalui Perifer Yang Dipandu Ultrasonografi Anastasia Sari Kusumawati; Sukihananto Sukihananto
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.766 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.34310

Abstract

Background: Vein access is frequent procedures in hospital care. Repeated attempts to cannulate small veins can cause considerable distress for patients and took considerable amount of staff's time. Peripherally inserted central catheter recommended replacing a long term peripheral catheter. The responsibility for the insertion of peripheral catheters has shifted from specially trained nurses to skilled nurses. A peripherally inserted central venous catheter is recommended to replace long term peripherally catheters.Objective: This literature study goals to give a view in cost effectiveness venous access practices using ultrasound-guided practices and traditional cannulate practices nurse-based.Method: The method used in this paper is literature review related topics.Result: There are several studies that demonstrate the cost effectiveness of venous access practices using nursing-based ultrasound guidelines.Conclusion: Result shows by implementation of nursing based on ultrasound-guided peripheral venous access gave more effective approach than traditional practices. ABSTRAKLatar belakang: Akses vena sering dilakukan dalam perawatan di rumah sakit. Upaya berulang untuk memasang kateter vena kecil dapat menyebabkan tekanan mental yang besar bagi pasien dan membutuhkan waktu staf cukup banyak. Tanggung jawab pemasangan kateter perifer telah bergeser dari perawat sangat terampil ke perawat terampil. Pemasangan akses vena sentral melalui perifer direkomendasikan untuk mengganti kateter perifer jangka panjang. Tujuan: Tinjauan studi literatur ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang efektivitas biaya praktik akses vena dengan menggunakan panduan ultrasonografi berbasis keperawatan. Metode: Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah literature review terkait topik.Hasil: Terdapat beberapa penelitian yang membuktikan efektivitas biaya praktik akses vena dengan menggunakan panduan ultrasonografi berbasis keperawatan.Kesimpulan: Hasil menunjukkan bahwa penerapan akses vena perifer dengan panduan ultrasonografi berbasis keperawatan, mampu menjadi pendekatan yang lebih efektif dibandingkan praktik tradisional.
Efektivitas Penggunaan Wearable Activity Tracker Dalam Menurunkan Budaya Sedentary Pada Pekerja Kantor Desti Rahmayani; Sukihananto Sukihananto
Essential English Grammar Vol 2 No 1 (2022): Journal Of Health and Cardiovascular Nursing
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.057 KB) | DOI: 10.36082/jhcn.v2i1.429

Abstract

Pekerja kantor menghabiskan waktu mereka dengan duduk terus menerus (sedentary). Hal tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit serebrovaskular, diabetes, kanker, serta nyeri punggung di kalangan pekerja. Berbagai program kesehatan di tempat kerja dilaksanakan untuk menurunkan budaya sedentary, salah satunya menggunakan teknologi Wearable Activity Tracker (WAT). Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka (literatur review) untuk memberikan gambaran penggunaan WAT dalam menurunkan budaya sedentary pada pekerja kantor. Berdasarkan hasil telaah dan review dari 11 artikel jurnal dapat disimpulkan bahwa WAT dapat mendorong seseorang untuk mengurangi budaya sedentary melalui peningkatan aktivitas fisik dengan adanya pengukuran aktivitas fisik, pengingat atau stimulus, seperti lampu berkedip, getaran, atau pemberitahuan. Pemanfaatan WAT semakin baik apabila digabungkan dengan intervensi perilaku, seperti Self-Determination Theory (SDT) berbasis Motivational Interviewing (MI) dan WFC. Sehingga pekerja yang menggunakan WAT tersebut akan semakin tersadar dan termotivasi untuk melakukan aktivitas fisik dan mengurangi sedentary.