Pekerja kantor menghabiskan waktu mereka dengan duduk terus menerus (sedentary). Hal tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit serebrovaskular, diabetes, kanker, serta nyeri punggung di kalangan pekerja. Berbagai program kesehatan di tempat kerja dilaksanakan untuk menurunkan budaya sedentary, salah satunya menggunakan teknologi Wearable Activity Tracker (WAT). Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka (literatur review) untuk memberikan gambaran penggunaan WAT dalam menurunkan budaya sedentary pada pekerja kantor. Berdasarkan hasil telaah dan review dari 11 artikel jurnal dapat disimpulkan bahwa WAT dapat mendorong seseorang untuk mengurangi budaya sedentary melalui peningkatan aktivitas fisik dengan adanya pengukuran aktivitas fisik, pengingat atau stimulus, seperti lampu berkedip, getaran, atau pemberitahuan. Pemanfaatan WAT semakin baik apabila digabungkan dengan intervensi perilaku, seperti Self-Determination Theory (SDT) berbasis Motivational Interviewing (MI) dan WFC. Sehingga pekerja yang menggunakan WAT tersebut akan semakin tersadar dan termotivasi untuk melakukan aktivitas fisik dan mengurangi sedentary.
Copyrights © 2022