Di PT. Lambang Bumi Perkasa memiliki standar spesifikasi pabrik pengolahan Tandan Buah Sawit (TBS) 30 ton/Jam. Saat ini pabrik memaksakan operasional pengolahan pabrik menjadi 45 Ton/Jam dengan spesifikasi pabrik 30 Ton/Jam. Tentu hal tersebut akan menimbulkan masalah pada mesin yang ada di pabrik. salah satu masalah tersebut yakni pada sub unit yakni pada FFB conveyor. FFB conveyor merupakan mesin yang bekerja untuk mentransfer Tandan Buah Sawit (TBS) dari loading ramp menuju stasiun Sterilizer sering mengalami overload pada chain yang mengakibatkan Breakdown Maintenance. Dari hal tersebut maka untuk mengatasi masalah tersebut tidak bisa dengan mengubah jenis material (AISI 4130) dikarenakan chain tersebut dibuat dengan proses machining. Salah satunya untuk meningkatkan ketangguhan (hardness/ toughness) adalah melakukan treatment tertentu yakni dengan carburizing dan quenchng. Untuk itu perlu untuk dilakukan inovasi dalam treatment tersebut dengan tujuan meningkatkan kekerasan daripada yang sebelumnya. Di pabrik PT. Lambang Perkasa Terdapat limbah minyak kotor sawit, minyak kernel, dan minyak sawit. maka dari hal tersebut penulis akan bereksperimen untuk meneliti peluang minyak-minyak tersebut untuk dijadikan media quenching.. Dari hasil analisa tersebut didapatkan . Bila melihat pada nilai masing masing F pada variasi media quenching tersebut, maka jenis media quenching yang berpengaruh signifikan adalah jenis media quenching Air Garam (F = 7,28), CPO (F = 14,6), Oli (F = 22,6), Minyak Goreng (F = 9,76), dan Kernel (F = 14,79). 1).Bila melihat pada persentasi peningkatan kekerasan yang terjadi, maka media quenching yang paling tinggi dalam meningkatkan kekerasan adalah media quenching Oli (94,2%), disusul dengan CPO (91,3%), Minyak Goreng (87,2%), Kernel (85,2%), Air Garam (83,2%), Minyak Kotor Sawit (58,4%). 2). Untuk media pendingin lainnya mengalami penurunan nilai kekerasan yaitu Udara (-73,9%), dan Pendinginan dalam Oven (-87,9%).