LV Ratna Devi Sakuntalawati
Universitas Sebelas Maret

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PERAN DAN MODAL SOSIAL PEMANGKU KEPENTINGAN DENGAN PENGELOLAAN PARIWISATA BERBASIS KOMUNITAS PADA AGROWISATA ARGOAYUNINGTANI DI DUKUH PASAH DESA SENDEN KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI Rahmayani Dewi Setyowati; LV Ratna Devi Sakuntalawati
Journal of Development and Social Change Vol 3, No 2 (2020): Volume 3 no. 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jodasc.v3i2.45771

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran pemangku kepentingan dan modal sosial dengan pengelolaan pariwisata berbasis komunitas pada agrowisata Argoayuningtani di Dukuh Pasah Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Peran dan Teori Modal Sosial. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner, yang ditujukan kepada 60 responden yang merupakan populasi dari pengelola agrowisata Argoayuningtani. Analisis data menggunakan statistik korelasi yang terdiri dari korelasi product moment, korelasi parsial product moment dan korelasi ganda dan dibantu dengan program SPSS 20.0.Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hubungan peran pemangku kepentingan dengan pengelolaan pariwisata berbasis komunitas tidak murni, namun harus melalui variabel modal sosial sebagai faktor uji variabel intervening. Akan tetapi di dalam populasi, peran pemangku kepentingan, modal sosial dan pengelolaan pariwisata berbasis komunitas memiliki hubungan secara bersama-sama. Hasil ini menunjukkan bahwa penelitian ini sesuai dengan teori peran menurut Bidlle & Thomas serta teori modal sosial menurut Fukuyama.Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pariwisata berbasis komunitas dapat berjalan dengan baik apabila terdapat peran pemangku kepentingan dan modal sosial. Berbeda dengan penelitian terdahulu bahwa pengelolaan pariwisata berbasis komunitas hanya berkaitan dengan peran, hanya berkaitan dengan modal sosial, semenatara dalam penelitian ini kedua variabel tersebut memiliki hubungan.
PERUBAHAN NILAI DAN FILOSOFIS BUSANA KEBAYA DI JAWA TENGAH ratna endah santoso; Theresia widyastuti; LV Ratna Devi Sakuntalawati; Adji Isworo Josef; Tiwi Bina Affanti
Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.81 KB) | DOI: 10.33153/brikolase.v11i1.2479

Abstract

The Javanese who live in the Central Java region are known for their cultural strength. This can be seen from how they uphold the heritage traditions of their ancestors. Besides that, Central Javanese people are easily known through their typical costume. Kebaya and its equipment from head to toe, it is said that initially only used by the royal community had a quite interesting value and philosophy. For decades kebaya as part of history, experienced various changes in line with the era that continues to run. The most important thing is that kebaya is no longer an everyday outfit like in the past.This research paper uses qualitative research using a cultural approach. This study aims to find out (1) changes in values and philosophies such as what happened to kebaya clothing specifically used in the Central Java region; (2) whether today's kebaya can still be called traditional clothing, especially with various changes caused by current conditions.