Novia Yanti
STIT Syekhburhanuddin Pariaman

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SEJARAH DAN DINAMIKA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI NUSANTARA (SURAU, PESANTREN DAN MADRASAH) Novia Yanti
Mau'izhah Vol 9 No 1 (2019): Volume IX No.1 Januari – Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh burhanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.871 KB) | DOI: 10.55936/mauizhah.v9i1.20

Abstract

Sejarah perkembangan dan pertumbuhan pendidikan Islam diIndonesia antara lain ditandai oleh adanya lembaga-lembagapendidikan Islam yang amat bervariasi, namun antara satu danyang lainnya memiliki hubungan subtansial dan fungsional.Dinamika pertumbuhan dan perkembaanga lembaga-lembagapendidikan Islam tersebut selain dipengaruhi oleh faktorinternal dari para pendirinya, juga tidak lepas dari pengaruheksternal yang bersifat global. Kedua pengaruh ini satu danyang lainya secara akumulatif berpadu menjadi satu danmenghasilkan bentuk dan corak dari lembaga pendidikan yangbersangkutan.
Peranan Ayah dalam Pendidikan Anak Nursyamsi Nursyamsi; Novia Yanti
Mau'izhah Vol 9 No 2 (2019): Volume IX No. 2 Juli - Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh burhanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.847 KB) | DOI: 10.55936/mauizhah.v9i2.27

Abstract

Dalam Islam kedudukan seorang ayah sangatlah penting. Ayahmerupakan kepala rumah tangga yang memimpin seluruh anggota keluarga. Ayah memiliki tanggung jawab penuh terhadap seluruh anggota keluarga dan ayah akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinanya oleh Allah Subḥanahu wa Ta’āla.1 Diantara hal yang akan dimintai pertanggung jawaban adalah tentang peran apa yang telah dilakukan seorang ayah dalam memberikan pendidikan terhadap anaknya. Peran ayah adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh ayah dalam menjalankan perannya didalam keluarga sebagai seseorang yang bertugas memberikan Pendidikan yang baik bagi anak-anaknya.Ayah adalah pencari nafkah utama dalam keluarga. Peluh yang mengaliri tubuhnya menjadi garansi sepiring nasi legam di bahunya berbuah seragam sekolah bagi anaknya. Luka di telapak kakinya berganti uang belanja bagi istrinya. Semua tenaga dia kerahkan untuk kebutuhan keluargannya. Bisa menjamin keberlangsungan hidup rumah tangga merupakan sumber bahagia bagi seorang ayah.Dalam segala keadaan seorang ayah yang beriman harus selalu mengusahakan rezeki halal bagi keluargannya. Meskipun datang kepadanya saat yang sulit, sehingga mencari rezeki yang halal menjadi berat, dia tetap harus mengusahakan jalan halal. Tidak ada peluang sedikit pun untuk menghalalkan yang haram karena rezeki akan menjadi bahan pertanyaan di akhirat. Seseorang akan di tanya tentang rezekinya, darimana dia dapatkan dan bagaimana dia membelanjakannya.
PENDIDIKAN ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL: TELAAH MENGENAI UU NO. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DAN PP NO. 55 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN Novia Yanti; Nursyamsi Nursyamsi
Mau'izhah Vol 10 No 1 (2020): Volume X No. 1 Januari – Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh burhanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.93 KB) | DOI: 10.55936/mauizhah.v10i1.49

Abstract

Pendidikan Islam mendapat tempat strategis dalam undangundangSistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dan PP No55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.Meskipun dalam undang-undang tersebut tidak langsungmenyebutkan kata pendidikan Islam, tetapi secara substansiharapan besar tertumpu pada pendidikan Islam. Yakni dapat dilihat dalam tujuan pendidikan nasional yang bertujuan ...untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia....Di mana tujuan ini adalah tugas bagi pendidikan Islamagar mampu melahirkan generasi yang sesuai dengan risalah rasulyaitu انما
KERAJAAN ISLAM : SEJARAH POLITIK ISLAM KLASIK DI INDONESIA Roni Faslah; Novia Yanti
Mau'izhah Vol 10 No 2 (2020): Volume X No. 2 Juli – Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh burhanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.04 KB) | DOI: 10.55936/mauizhah.v10i2.41

Abstract

Persoalan politik Islam, Menjadi sebuah tema yang menarik, karena tidak bisa dipungkiri bahwa politik Islam klasik Indonesia memberi pengaruh pada perkembangan ide politik Islam Indonesia saat ini. Politik Islam dalam bentuk kerajaan Islam dulunya. Kerajaan Islam di Indonesia diperkirakan memiliki kejayaan antara abad ke-13 dan abad ke-16. Bagaimana dinamika perkembangan politik Islam klasik di Indonesia menjadi pembahasan utama dalam tulisan ini. Dalam hasil pembahasan, sistem pemerintahan kerajaan Islam di Indonesia, muncul gagasan khilafah atau kesultanan yang sering ditemui di politik Islam klasik, berupa kerajaan-kerajaan di Indonesia seperti Aceh, Mataram, Demak, Banten dan Tidore. Kemudian, Absolutisme dari cara hidup politik Islam di Indonesia atau di Asia Tenggara telah bertahan cukup lama. Meskipun tidak lagi tanpa tantangan pertama yang biasanya bersifat umum untuk raja Melayu dan Jawa, momentum yang berkembang dari skripturalisme Islam mengingat bahwa paruh kedua abad ke-17 dan periode berikutnya yang diikuti oleh gelombang modernisme Islam.