IGP Alit Diratmaja
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ESTIMATION OF SOYBEAN SEED (Glycine max L. Merr) DETERIORATION DURING STORAGE Irma Noviana; IGP Alit Diratmaja; Abdul Qadir; Faiza C Suwarno
Agros Journal of Agriculture Science Vol 19, No 1 (2017): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.424 KB)

Abstract

Soybean seeds able to degradation during storage. The aims of study were to studying the behavior and deterioration of soybean seed and to predict seed viability during storage in controlled conditions. The experiment used completely randomized design with two levels of variety which nested in storage period with four replications. Two varieties were Dering-1 and Detam 2 that storage in controlled condition at temperature of 19 up to 22 °C and 64 up to 67 percent of relative humidity for six months. The seeds were evaluated for moisture content, protein, peroxide value, electrical conductivity and seed viability. During the deterioration the moisture content, peroxide, electrical conductivity increased while protein content and germination declined. Deterioration model of soybeans can be used to predict the decline of soybean seeds during the controlled storage
PENGARUH UKURAN BENIH KEDELAI TERHADAP KUALITAS BENIH Atin Yulyatin; IGP Alit Diratmaja
Agros Journal of Agriculture Science Vol 17, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.111 KB)

Abstract

Benih kedelai merupakan benih yang cepat mengalami deteriorasi atau penurunan viabilitas dan vigor terutama jika disimpan pada kondisi simpan yang kurang optimum. Ukuran benih kedelai dapat memengaruhi kualitas benih. Kualitas benih ditandai oleh daya berkecambah benih. Ukuran biji berpengaruh terhadap pemanfaatan kedelai. Ukuran biji besar cenderung dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, sedangkan ukuran biji kecil pemanfaatannya sebagai benih yang ditanam kembali. Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui apakah ukuran benih kedelai dapat memengaruhi kualitas benih selama di penyimpanan. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan ukuran benih kedelai, yaitu ukuran besar (Grobogan), sedang (Kaba), dan kecil (Wilis) diulang empat kali. Parameter pengamatannya adalah benih normal, kotoran benih, bobot 100 butir, kadar air, daya berkecambah. Data ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji F, apabila berbeda nyata maka diuji lanjut dengan uji DMRT taraf 5 persen. Benih ukuran besar memiliki jumlah bobot 100 biji, kotoran benih, kadar air yang lebih tinggi dibandingkan ukuran benih sedang dan kecil. Namun memiliki benih normal dan daya berkecambah yang lebih rendah dibandingkan benih ukuran sedang dan kecil. Untuk mempertahankan kadar air <11 persen selama di penyimpanan sebaiknya benih ukuran besar lebih sering dijemur dibandingkan benih ukuran sedang dan kecil.
KONSEP DASAR DAN PENERAPAN PHT PADI SAWAH DI TINGKAT PETANI IGP Alit Diratmaja
Agros Journal of Agriculture Science Vol 17, No 1: Edisi Januari 2015
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.412 KB)

Abstract

Salah satu permasalahan usahatani padi adalah gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas hasil bahkan sampaimenyebabkan kegagalan panen. Dalam pengendalian OPT, pemerintah sudah mengintroduksikan teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan cara pengendalian OPT yang benar berwawasan lingkungan. Beberapa komponen yang masihsulit diterapkan adalah penggunaan BWD dan PUTS, pengairan secara epektif dan efisien, dan sistem tanam jajar legowo; pemanfaatan musuh alami; penggunaan pestisida nabati;pengamatan populasi hama dan penetapan ambang ekonomis. Penerapan pengendalian OPT melalui pendekatan PHT sudah memberikan manfaat positif. Untuk itu perlu dukungan dariberbagai pihak terkait, terutama kebijakan pemerintah dan peningkatan dukungan petugas pengamat hama di lapangan.