Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Inovasi Kurikulum

Development of digital modules to optimize Basic Japanese online learning Via Luviana Dewanty; Ghaida Farisya
Inovasi Kurikulum Vol 20, No 2 (2023): Inovasi Kurikulum, August 2023
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v20i2.54108

Abstract

Many Japanese language learning modules have been prepared or developed independently by each department or study program. To get a new Japanese learning experience, students need learning media that present interesting and up-to-date, which can be accessed online anytime, anywhere. Interactive online modules are one of the media that can make this happen. Students can download and access the online module as an ebook via their PCs, laptops, or devices. The online module materials have links directly connected to explanation videos related to basic Japanese. In each chapter of the material, there are also interactive quizzes that can test students' insights. The method used in this research is Reeves' DBR (Design-Based Research) model, which consists of four phases. Phase 1 is in the form of identifying material, media, and module needs through interviews. Phase 2 is creating and preparing online modules following the syllabus for the basic Japanese course material. Furthermore, in phase 3, the module was tested twice on students who chose the basic Japanese courses. In phase 4, the trial data will be analyzed, and then it will be explained whether the online module that has been developed can be used in learning Basic Japanese. The results of the questionnaire in the trial showed that all aspects of the assessment received good responses and were included in the high category so that the module could be used in online elementary-level Japanese learning. Even so, it still needs several revisions and refinements related to evaluation questions and the content of the module's material before it can be implemented in learning in the following years. AbstrakBanyak modul pembelajaran bahasa Jepang yang telah disusun maupun dikembangkan mandiri oleh tiap jurusan atau program studi. Untuk mendapatkan pengalaman belajar bahasa Jepang baru, pemelajar memerlukan media pembelajaran yang menyajikan materi-materi menarik dan up to date, yang dapat diakses secara daring kapan saja, di mana saja. Modul digital interaktif adalah salah satu media yang dapat mewujudkan hal tersebut. Modul digital berupa ebook dapat diunduh dan diakses pemelajar melalui PC, laptop, maupun gawai masing-masing. Materi-materi dalam modul digital memiliki tautan-tautan yang terkoneksi langsung ke video-video penjelasan terkait bahasa Jepang dasar, dan di tiap chapter materi terdapat pula kuis-kuis interaktif yang dapat menguji wawasan pemelajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DBR (Design Based Research) model Reeves yang terdiri dari empat tahap. Tahap 1 berupa identifikasi kebutuhan materi, media, dan modul melalui wawancara. Tahap 2 adalah pembuatan dan penyusunan modul digital sesuai dengan silabus materi mata kuliah-mata kuliah bahasa Jepang dasar. Selanjutnya pada tahap 3, modul diujicobakan sebanyak dua kali pada mahasiswa yang mengontrak mata kuliah-mata kuliah bahasa Jepang level dasar. Pada tahap 4, data uji coba akan dianalisis dan kemudian akan dipaparkan apakah modul digital yang telah dikembangkan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang dasar. Hasil angket pada uji coba menunjukkan bahwa semua aspek penilaian mendapat respon baik dan termasuk kategori tinggi, sehingga modul dapat digunakan dalam pembelajaran daring Bahasa Jepang tingkat dasar. Meski begitu, masih perlu beberapa revisi dan penyempurnaan kembali terkait soal-soal evaluasi dan isi materi pada modul sebelum dapat benar-benar diimplementsikan dalam pembelajaran di tahun-tahun berikutnya.Kata Kunci: Bahasa Jepang; modul digital; pembelajaran daring
Undergraduate thesis proposal writing: Problems and causes Novia Hayati; Via Luviana Dewanty; S. Sudjianto
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 2 (2024): Inovasi Kurikulum, May 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i2.63241

Abstract

Writing a research proposal is one of the requirements for university students to be able to write an undergraduate thesis. It requires high academic writing skills that most students find challenging. Even so, this skill can still be taught as long as lecturers have knowledge of students’ abilities and difficulties in writing. This qualitative study is conducted to serve this purpose. They involve two data collection methods: document analysis and Focused Group Discussion (FGD). This case-study research investigated problems and causes in writing a research proposal faced by students studying Program Japanese Language at a public university in Bandung in writing a research proposal. The results were analyzed from general and specific factors as follows: generally, their problems lie in the lack of students’ knowledge of systematicity, components, and elements supporting the components of a research proposal. Further, three factors were responsible for the causes of the problems, including low-quality references, insufficient information provided in the teaching materials and the teaching, and less exposure and effort on readings. The results of identifying the problems and causes will be used as a reference for developing teaching materials for writing research proposals in the Research Methodology Course. AbstrakSebagian besar mahasiswa jenjang pendidikan Sarjana menganggap penulisan proposal cukup menantang karena membutuhkan keterampilan menulis akademis yang tinggi. Pengetahuan tentang menulis akademik memegang peranan penting untuk membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan dan meminimalisir kesulitan mereka dalam menulis proposal penelitian skripsi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melibatkan dua jenis metode pengumpulan data yaitu analisis dokumen (dokumen proposal penelitian) dan Focus Group Discussion (FGD). Penelitian studi kasus ini menyelidiki apa yang menjadi penyebab permasalahan dalam penulisan proposal penelitian yang dihadapi mahasiswa Program Studi Bahasa Jepang di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung. Dokumen dan data FGD dianalisis berdasarkan faktor umum dan faktor khusus, dan memiliki hasil sebagai berikut; permasalahan secara umum terletak pada kurangnya pengetahuan mahasiswa mengenai sistematika, komponen, dan unsur pendukung komponen proposal penelitian; sedangkan permasalahan khusus yang ditemukan adalah kesulitan mahasiswa dalam menentukan tema atau topik, mengorganisasikan ide dan teks, dan menggunakan fitur-fitur kebahasaan. Lebih jauh lagi, terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab permasalahan-permasalahan tersebut, yaitu rendahnya kualitas referensi, kurangnya informasi yang diberikan dalam bahan ajar dan pengajaran, serta kurangnya upaya dalam membaca. Hasil identifikasi masalah dan penyebab yang didapat dari penelitian ini akan dijadikan acuan pengembangan bahan ajar penulisan proposal penelitian pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian.Kata Kunci: Proposal penelitian; masalah; mata kuliah metodologi penelitian; menulis; skripsi.