Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SOSIALISASI UU PKDRT DENGAN SIMULASI PKDRT DI DUSUN BECICI, TURI Nanik Prasetyoningsih; Arie Kusuma Paksi
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 4. Pemberdayaan Kapasitas Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.129 KB) | DOI: 10.18196/ppm.34.287

Abstract

Pengabdian dilakukan dengan maksud untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat agar pemahaman masyarat Dusun Becici mengenai penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (PKDRT) meningkat. Kekerasan dalam rumah tangga sangat sering terjadi di kalangan masyarakat, baik kekerasan fisik maupun psikis. Korban KDRT secara statistik lebih banyak anak-anak dan perempuan, dibandingkan laki-laki. Kasus KDRT tidak boleh dibiarkan, untuk itu pengabdian ini mengajak peran serta anggota masyarakat untuk menanggulangi, mengatasi, dan bahkan menangani perkara KDRT, agar kasus KDRT dapat berkurang. Metode Simulasi PKDRT terbukti sangat efektif untuk mensosialisasikan UU PKDRT. Simulasi juga dapat digunakan untuk penyuluhan KDRT, karena dalam permainan simulasi ada diskusi antarpeserta membahas suatu topik. Dalam diskusi, para peserta bebas menyampaikan pendapat sesuai topik yang dibahas. Permainan simulasi juga sebagai pembelajaran demokrasi, mengingat setiap peserta memiliki hak yang sama untuk menyampaikan pendapatnya, serta mendengarkan dan menanggapi pendapat peserta lain. Simulasi juga dapat mempercepat pemahaman peserta terhadap nilai-nilai PKDRT. Pada akhirnya diharapkan, masyarakat mampu mengantisipasi perilaku tindakan kekerasan sejak awal, yang selanjutnya dapat bertindak dengan bijak melakukan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
Peningkatan Nilai Ekonomi Sampah Melalui Kegiatan “Kelola Sampah Kreatif (Kompak)” Di Dusun Gerso, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan Bantul Nanik Prasetyoningsih; Ari Kusuma Paksi
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.092 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.363

Abstract

Kondisi masyarakat yang kurang memahami nilai ekonomi sampah. Pengalolaan sampah di DusunGerso belum dikelola secara mandiri dan terpadu, dan tidak ada pelibatan masyarakat dusun.Pengelolaan sampah di Dusun Gerso dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa Trimurti, dan masyarakatjusteru tidak mendapatkan nilai tambah ekonomi dari sampah, melainkan masyarakat harus membayariuran sampah untuk jasa pengelolaan sampah BUMD Trimurti. Permasalahan yang ditemukan adalahsebagai berikut: (1) Pemahaman masyarakat masih rendah mengenai nilai ekonomi sampah; (2)Pemahaman masyarakat mengenai pentingnya mengelola sampah rumah tangga masih rendah; dan (3)Belum adanya pengelolaan sampah di Dusun Gerso. Adapun penyelesaian masalah yang ditawarkanadalah sebagai berikut: (1) Sosialisasi peningkatan nilai ekonomi sampah rumah tangga; (2) Motivasidan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan; dan (3) Pendampingan padamasyarakat untuk melakukan kegiatan “Kelola Sampah Kreatif”. Metode yang digunakan untukmemberikan pemahaman yang utuh mengenai tata cara pengelolan sampah adalah melakukan sosialisasidan penyuluhan mengenai nilai ekonomi sampah dan pentingnya kebersihan lingkungan sekitar melaluikegiatan Kelola Sampah Kreatif (KOMPAK). Selama 30 hari sejak tanggal 18 Januari sd 17 Februari2019 mahasiswa ditempatkan di lokasi KKN telah melakukan serangkaian kegiatan yang bertujuanuntuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kegiatantersebut antara lain: penyuluhan nilai ekonomi sampah, pemahaman nilai-nilai kebersihan lingkungan,penyuluhan dan workshop kelola sampah kreatif, penyuluhan shadaqoh sampah, pendampingan kelolasampah kreatif. Hasil kegiatan KKN-PPM ini antara lain: meningkatnya kesadaran masyarakat dusunakan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta meningkatnya keterampilanmasyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Disamping di Dusun Gerso telah terbentukkelompok kerja pengelolaan sampah di tingkat dusun, dan di tingkat RT di bawah koordinasi langsungDukuh Gerso.
BERKARYA DI MASA COVID-19 DENGAN MEMANFAATKAN SAMPAH DAUN SEBAGAI MOTIF BATIK ECOPRINT Nanik Prasetyoningsih; Arie Kusuma Paksi
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1505.61 KB) | DOI: 10.18196/ppm.41.802

Abstract

Pandemi covid-19 yang berkepanjangan sangat mempengaruhi mental ibu-ibu PKK Padukuhan Sembung, karena semua kegiatan sosial dihentikan sejak bulan Maret 2020. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan kegiatan ibu-ibu PKK yang bernilai ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya yang telah tersedia di lingkungan rumah mereka. Mitra Pengabdian Masyarakat ini adalah Kelompok PKK Padukuhan Sembung. Selama ini mitra menghadapi permasalahan, antara lain: (1) Potensi sumber daya batik ecoprint berupa aneka macam dedaunan yang melimpah belum dimanfaatkan dengan baik; (2) Ibu-Ibu PKK tidak memiliki keterampilan membatik ecoprint; dan (3) Ibu-Ibu PKK tidak memahami adanya jenis batik ecoprint yang ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk memanfaatkan sampah-sampah daun. Metode yang dipergunakan untuk membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi mitra antara lain: (1) Penyuluhan Nilai Ekonomi Sampah Daun; (2) Penyuluhan Kebersihan Lingkungan; (3) Pelatihan Keterampilan Membatik; dan (4) Pendampingan Pembentukan kelompok batik. Hasil dari pengabdian ini antara lain: (1) Ibu-Ibu PKK menyadari bahwa alam di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka memiliki sumber daya yang melimpah untuk diolah dan dapat bernilai ekonomi dalam bentuk batik ecoprint; (2) Ibu-Ibu PKK menyadari pentingnya kebersihan lingkungan untuk menciptakan Kesehatan yang baik bagi kehidupannya dan tumbuh kembang anak-anak mereka; (3) Ibu-Ibu PKK terlatih membuat batik ecoprint dengan memanfaatkan sampah daun yang ada di sekitar rumah mereka sebagai motif batik ecoprint; dan (4) inisiasi pembentukan kelompok sudah dilakukan. Dengan memanfaatkan sampah daun sebagai motif batik ecoprint, maka sebenarnya kegiatan ini memberikan dua keuntungan bagi warga masyarakat, pertama, masyarakat semakin sadar pentingnya kebersihan lingkungan, sehingga tidak membuang sampah sembarangan; dan kedua ibu-ibu PKK dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat batik ecoprint tanpa mengeluarkan biaya yang mahal, karena ibu-ibu PKK cukup memanfaatkan sumber daya yang telah ada di sekitar rumah mereka.
PENANAMAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN BAGI ANAK USIA DINI MELALUI PENGAJARAN PENDIDIKAN KONSTITUSI PADA SPS PAUD DEWI SARTIKA REJOWINANGUN Nanik Prasetyoningsih; Mujiyana Mujiyana
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 2. Kreatifitas Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dan Perguruan Tinggi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.883 KB) | DOI: 10.18196/ppm.42.886

Abstract

Amanat UU SISDIKNAS Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan membentuk insan Indonesia yang cerdas, berkepribadian, dan berkarakter sehingga materi pembelajaran yang berkaitan dengan nilai-nilai pada setiap bidang perlu dikembangkan dan dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi para Pendidik PAUD Dewi Sartika Kotagede dalam mengembangkan materi pembelajaran yang menginternalisasikan nilai-nilai konstitusi UUD NRI 1945. Metode yang digunakan antara lain (1) Workshop dan Pelatihan Metode Pembelajaran; (2) Workshop Metode Pengayaan Materi Ajar PAUD; (3) Workshop Pendidikan Konstitusi; dan (4) Pelatihan Pembuatan APE untuk menunjang Pendidikan konstitusi. Hasil pengabdian antara lain (1) Metode pembelajaran PAUD lebih bervariasi; (2) Pendidikan konstitusi terintegrasi dalam materi pembelajaran PAUD Dewi Sartika; (3) Materi Pendidikan konstitusi menjadi materi pembelajaran bagi peserta didik PAUD Dewi Sartika; dan (4) Pembuatan APE yang sesuai dengan nilai-nilai konstitusi seperti bendera negara Indonesia, lambang negara Indonesia (Garuda Pancasila), lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta Bhinneka Tunggal Ika. Pendidikan konstitusi bukan merupakan materi utama pada kurikulum PAUD, tetapi sangat penting disampaikan sejak usia dini. Hal ini bertujuan membentuk kepribadian dan karakter peserta didik, mengingat PAUD dilakukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki kesiapan pendidikan lebih lanjut. Implikasi kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bahwa materi Pendidikan Konstitusi yang telah terintegrasi dalam Kurikulum PAUD berkontribusi pada pembentukan karakter kebangsaan bagi peserta didik PAUD, disamping juga memberikan pengetahuan dan pemahaman konstitusi negara kepada peserta didik PAUD sejak dini.