p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Technologic
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS MODAL DAN HARMONIK SEBUAH RANCANGAN FIXTURE UJI VIBRASI UNIVERSAL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Mikhael Gilang Pribadi Putra Pratama; Muksin Muksin; Yusuf Giri Wijaya; Nur Mufidatul Ula
Technologic Vol 12, No 2 (2021): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v12i2.379

Abstract

Fixture uji vibrasi harus dapat memegang device under test (DUT) selama proses pengujian dan sesuai dengan kondisi aslinya. Umumnya fixture uji vibrasi yang dibuat harus sesuai dengan geometri DUT. Oleh karena fixture uji vibrasi dibuat secara khusus untuk DUT tertentu, maka hal ini membuat proses uji vibrasi menjadi panjang alurnya dan lama pelaksanaannya. Selain itu, hal tersebut juga menyebabkan tingginya biaya untuk pembuatan fixture baru. Salah satu solusi dari masalah ini adalah dengan membuat fixture uji vibrasi yang bersifat universal. Fixture uji vibrasi yang bersifat universal dirancang mampu digunakan untuk hampir semua bentuk DUT. Fixture tersebut akan digunakan pada pengujian kategori S standar DO-160G section vibrasi yang memiliki rentang pengujian 5-500 Hz sehingga harus memiliki frekuensi natural di atas 500 Hz. Dalam studi ini dilakukan analisis sebuah rancangan fixture uji vibrasi yang bersifat universal mengunakan metode elemen hingga. Analisis dilakukan untuk fixture uji vibrasi universal berukuran 600 mm x 600 mm menggunakan metode analisis modal dan harmonik pada rentang frekuensi 5 Hz - 2000 Hz, kemudian dilakukan analisis kemampuan aktual sistem uji vibrasi berdasarkan massa fixture. Dua jenis material yaitu paduan aluminium dan paduan magnesium digunakan dalam studi ini. Hasil studi menunjukkan bahwa performa fixture yang menggunakan material Al 6061 tidak jauh berbeda dengan material Mg. Frekuensi natural yang diperoleh untuk fixture bermaterial Al 6061 adalah 975.94 Hz sedangkan untuk material paduan Mg adalah 996.88 Hz dengan selisih sebesar 2.14%, keduanya memenuhi kebutuhan pengujian vibrasi DO-160G kategori S. Analisis harmonik menghasilkan perbedaan amplitudo respon yang tidak signifikan yaitu di bawah 0.6‰. Fixture bermaterial logam paduan Mg lebih ringan daripada material Al 6061 sehingga menghasilkan kemampuan aktual sistem uji vibrasi yang lebih tinggi. Logam paduan Mg dipilih menjadi kandidat utama material fixture uji vibrasi universal yang akan dimanufaktur karena mampu menghasilkan kemampuan aktual sistem uji vibrasi yang lebih tinggi.
INVESTIGASI KARAKTERISTIK GETARAN KOMPOSIT SANDWICH BERBAHAN SERAT KARBON UNI-DIRECTIONAL BERPENGUAT CRESTAPOL Nur Mufidatul Ula; Yusuf Giri Wijaya; Mikhael Gilang Pribadi Putra Pratama; Nurul Lailatul Muzayadah
Technologic Vol 12, No 2 (2021): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v12i2.385

Abstract

Material Komposit Sandwich adalah jenis komposit yang terdiri dari susunan komposit laminate dengan core didalamnya. Pemanfaatan komposit sandwich saat ini sangat luas termasuk salah satunya sebagai struktur sekunder dalam pesawat mengingat masa komposit jenis ini lebih ringan dibandingkan komposit dengan full laminate. Salah satu pemanfaatanya adalah dalam pembuatan kompartemen float. Penggunaan komposit sebagai bahan kompartemen float perlu diketahui karakteristik dinamisnya. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan dibuat dengan metode Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI). Variasi sampel komposit akan diambil data karakteristik dinamik nya berupa damping factor dan natural frekuensinya sebagai acuan awal pemilihan komposisi material. Sampel uji yang digunakan berukuran 50x230mm dengan metode pengujian menggunakan metode Oberst. Profil getaran yang digunakan untuk pengujian adalah jenis sapuan sinus dari 10Hz sampai 2000Hz. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel 3C3 memiliki Frekuensi natural yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel 2C2 namun memiliki nilai Damping properties yang lebih rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa sampel 3C3 memiliki nilai kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan 2C2. Dari hasil juga memperlihatkan bahwa sampel 2C2 memiliki kemampuan redaman yang lebih baik dibanding sampel 3C3. Pemilihan material berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa 2C2 memiliki keunggulan damping ratio dibandingkan 3C3 namun masih diperlukan lebih banyak variasi lagi untuk mendapatkan komposisi material terbaiknya.