Salimulloh Tegar Sanubarianto
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Wacana Kritis Pembicaraan di Twitter terkait Topik Patung Naga di Bandara Internasional Yogyakarta Salimulloh Tegar Sanubarianto
ETNOLINGUAL Vol. 5 No. 2 (2021): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v5i2.33945

Abstract

Pembicaraan tentang patung naga di Bandara Internasional Yogyakarta sempat mengemuka di Twitter. Bahasan yang terjadi pun berkutat seputar wacana sosial-budaya sampai pada politik. Topik ini semakin menghangat karena diangkat oleh Mustofa Nahrawardaya, yang secara politis, berseberangan. Penelitian ini berupaya mengungkapkan dimensi tekstual, praktik wacana, dan praktik sosial-budaya pada pembicaraan topik tersebut. Untuk mendapatkannya, metode yang digunakan adalah analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara dimensi tekstual pembahasan tentang patung naga semula berawal dari pertanyaan yang direspons beragam. Namun, dari sisi praktik wacana, melihat latar belakang siapa yang memulai topik, pembicaraan yang semula memiliki konteks budaya berubah menjadi konteks politik. Pada akhirnya, melihat respons-respons yang bermunculan, dari sisi sosial budaya, tampaklah bahwa pembicaraan tersebut mengarah ke politik identitas.
Tindak Ilokusi dalam Komentar Juri American Idol dan Indonesian Idol: Kajian Pragmatik Lintas Budaya Salimulloh Tegar Sanubarianto; Erika Alisia
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 18, No 2 (2022): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/und.v18i2.5170

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tuturan juri American Idol musim kelima dan Indonesian Idol musim kesepuluh dalam kajian pragmatik lintas budaya. Dua musim tersebut dipilih sebagai sumber data karena memiliki rating share tertinggi bagi masing-masing acara di negaranya. Peneliti mengamati tindak ilokusi yang muncul pada tuturan juri dalam video tersebut. Metode pengumpulan data dengan dokumentatif. Peneliti melakukan transkripsi terhadap video sumber data kemudian menganalisisnya dengan teori tindak tutur Searle. Hasil penelitian menunjukkan dalam American Idol tindak tutur mengeluh (34%) muncul sangat dominan. Sebaliknya, dalam Indonesian Idol tindak tutur yang muncul secara dominan adalah memuji (28%). Dua tindak tutur yang dominan muncul bisa sangat berbeda bergantung pada latar belakang budaya masyarakat penikmat acara tersebut.Kata kunci: tindak ilokusi, American Idol, Indonesian Idol, pragmatik lintas budaya Abstract: This study aims to compare the judge’s speeches of the fifth season of American Idol and the tenth season of Indonesian Idol in a cross-cultural pragmatic study. The two seasons were chosen as data sources because they have the highest share rating for each program in their country. The researcher observed the illocutionary acts that appeared in the judge’s speech in the video. Documentation method of data collection. The researcher transcribed the video data source and then analyzed it using Searle’s speech act theory. The results showed that in American Idol the speech act of complaining (34%) appeared very dominant. On the other hand, in Indonesian Idol the dominant speech act was praising (28%). The two dominant speech acts that appear can be very different depending on the cultural background of the people who enjoy the event. Keywords: illocutionary act, American Idol, Indonesian Idol, cross-cultural pragmatic
The Small Personal Triumph of the Homosexual Couple in “A Small Triumph” by Perry Brass Ratna Asmarani; Salimulloh Tegar Sanubarianto; Muhammad Fikri; Inni Inayati Istiana
MOZAIK HUMANIORA Vol. 23 No. 1 (2023): MOZAIK HUMANIORA VOL. 23 NO. 1
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mozaik.v23i1.37013

Abstract

This paper aims to expose the hidden value within the conventional homosexual narrative depicted in "A Small Triumph," a short story by Perry Brass. The analysis is underpinned by key concepts concerning homosexual relationships, gaydar, and Down Syndrome (DS). Employing a comprehensive approach, the study utilizes the library research method for data acquisition. The textual examination is concentrated on delineating the characters and conflicts, while the contextual approach employs concepts related to homosexuality and Down Syndrome to gain deeper insights into the characters and their conflicts. The overall analysis is presented through a qualitative lens. The findings elucidate the intricacies of the homosexual relationship between a youth with DS and an unsuccessful mature writer. Their mutual dependence catalyzes personal growth, with each taking turns to navigate the path towards their ultimate triumph as a homosexual couple.
STRUKTUR DAN FUNGSI HETA PUISI PERGAULAN LAMA DARI SUKU UAB METO Structure and Function of Heta Old Association Poetry from Uab Meto Salimulloh Tegar Sanubarianto
Jurnal Tradisi Lisan Nusantara Vol 1, No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1: Februari 2021
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/jtln.v1i1.134

Abstract

Sastra lisan masyarakat Uab Meto belum banyak didokumentasikan utamanya sastra lisan yang bersifat nonritual. Padahal, Uab Meto adalah suku terbesar di daratan Timor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji salah satu ragam sastra lisan Uab meto yang bersifat non-ritual dan dituturkan dalam interaksi pergaulan sehari-hari, yaitu Heta. Penelitian ini menelaah struktur dan fungsi Heta sebagai sebuah puisi lama. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data secara pustaka dan wawancara. Analisis yang dilakukan dapat mengungkapkan bahwa Heta dibagi dua, yaitu Heta sebagai teka-teki dan sebagai peribahasa. Kekhasan Heta ada pada homofon yang digunakan sebagai repetisi. Fungsi Heta di tengah masyarakat Uab Meto adalah simbol keakraban dan juga peranti pemberian nasihat secara tersirat.