Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemeriksaan Kadar Gula Darah Dan Asam Urat Lansia Pos Pengungsi Cipugur, Desa Cileuksa, Kabupaten Bogor Dyah Mieta Setyawati; Sri Hayuningsih; Veronica Fary; Sri Supadmini
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.192 KB) | DOI: 10.30997/ejpm.v2i1.3109

Abstract

Puskesmas Curug menjadi pusat pelayanan terdekat dengan Pos pengungsi Cipugur merupakan mitra kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ini. Rekam data menyebutkan bahwa terdapat 95 orang pengungsi berusia lanjut. Identifikasi permasalahan ditemukan bahwa Puskesmas Curug memiliki sumber daya terbatas tenaga pelayanan medis untuk kegiatan deteksi dini kesehatan pengungsi berusia lanjut pasca bencana alam yang terjadi pada bulan Januari 2020. Penyuluhan dan pelayanan kesehatan menjadi metode kegiatan ini. Pemeriksaan kadar gula darah dan asam urat melalui tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit degeneratif yang muncul seiring bertambahnya usia akibat dari penurunan fungsi organ tubuh. Hasil kegiatan menunjukkan 56 orang lansia memiliki hasil pemeriksaan gula darah sewaktu dan asam urat yang lebih tinggi. Hasil kegiatan dapat digunakan sebagai dasar bagi Puskesmas Curug menyediakan obat untuk penyakit degeneratif yang tepat kepada lansia.
Meningkatkan Pengetahuan Ibu Menyusui Mengenai Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) melalui Penyuluhan Kesehatan di PBM Citra Lestari Bogor Kasyafiya Jayanti; Sri Hayuningsih; Estu Lovita Pembayun; Gracea Petricka; Sisilia Prima; Rochmawati Rochmawati; Arini Kusmintarti; Veronica Fary; Liana Elfaristo
Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 02 (2020): Jurnal Abdimas Berdaya
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jab.v3i02.63

Abstract

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diberikan pada bayi berusia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain ASI yang telah didapatkan sebelumnya. Namun, pada kenyataannya masih banyak ibu menyusui yang tidak mengetahui tentang pemberian MP-ASI yang tepat. Berdasarkan hasil kuesioner yang diikuti 20 orang ibu menyusui di Praktik Bidan Bersama Citra Lestari didapatkan bahwa seluruh responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah terkait ketepatan pemberian MP-ASI (rerata skor pretest 36). Oleh karena itu Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma melakukan pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang ketepatan waktu, frekuensi, jenis bahan makanan, jumlah dan cara pengolahan serta pemberian MP-ASI. Pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan kesehatan yang dilakukan secara daring melalui media Zoom meeting bekerjasama dengan Praktik Bidan Bersama Citra Lestari. Terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 1,2 kali lipat yang ditandai dengan meningkatnya rerata skor posttest menjadi 80.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PABUARAN KECAMATAN BOJONGGEDE KABUPATEN BOGOR TAHUN 2017 Sri Hayuningsih
UG Journal Vol 12, No 12 (2018)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi umur 0 – 6 bulan tanpa pemberian makanan atau minuman tambahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Pabuaran Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor Tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah data primer yang melalui kuesioner dilakukan dengan pendekatan cross sectional study. Pada penelitian ini populasi diambil dari jumlah ibu yang membawa anak usia >6 bulan – 2 tahun yang datang ke Posyandu Pabuaran Kecamatan Bojonggede selama periode Januari – Juli 2017 dengan jumlah populasi sebanyak 684 anak. Jumlah sampel yang diambil 253 orang. Hasil dan pembahasan. Dari hasil pengolahan data didapatkan 38,6% ibu yang memberikan ASI Eksklusif, berdasarkan umur ibu 20 - 35 tahun 65,9%, pendidikan ibu yang tinggi 51,1%, ibu yang bekerja 46,6%, ibu dengan paritas multipara 51,1%, ibu yang memiliki pendapatan rendah 56,8%, ibu yang memiliki pengetahuan tinggi 48,9% dan ibu yang putting susunya tidak lecet 52,3%. Dari hasil penelitian ini ditemukan variabel berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pendapatan, pengetahuan ibu dan putting susu lecet. Kesimpulan dari data yang diambil peneliti yaitu sangat kurangnya pemberian ASI Eksklusif kepada bayi usia 0 – 6 bulan di Posyandu Pabuaran Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai pemberian ASI Eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan tanpa makanan dan minuman tambahan.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP KEPUASAN PASIEN (ASPEK TANGIBLES) PADA PELAYANAN ANTENATAL CARE DI RUMAH BERSALIN CITRA LESTARI PABUARAN BOJONGGEDE BOGOR JAWA BARAT Sri Hayuningsih; Winnie Tunggal Mutika
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.824 KB) | DOI: 10.22146/bkm.35656

Abstract

Tujuan Penelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida) dengan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles di Rumah Bersalin Citra Lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat  Metode Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 106 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada saat mulai kehamilan trimester III. Hasil Hasil pengolahan data didapatkan rerata skor harapan dan kenyataan atas mutu layanan antenatal care dalam dimensi tangibles 83,65%, tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan umur ibu 20thn -35thn 71,1% Ibu tidak puas, 28,9% ibu merasa puas, sedangkan kelompok umur < 20thn dan > 35thn50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan pendidikan ibu SLTA-PT 75% tidak puas dan 25% ibu merasa puas, sedangkan pendidikan ibu SD-SLTP 50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan Pekerjaan, ibu yang bekerja 77,4% ibu merasa tidak puas 22,6% ibu merasa puas, sedangkan ibu yang tidak bekerja 56,5% ibu merasa tidak puas, 43,5% ibu merasa puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkanKelompok gravid, ibu primi gravid 78,1% ibu tidak puas, 21,9% ibu merasa puas, sedangkan ibu multi gravida45,2% ibu merasa tidak puas, 54,8% ibu merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,068 sehingga ada tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan rendah dengan tinggi terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,045 sehingga ada hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga ada hubungan yang signifikan antara primipara dan multipara terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Simpulan Adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan, pekerjaan, dan gravida dengan kepuasan pasien (aspek tangibles) terhadap pelayanan antenatal care. Berdasarkan ”Importance Performance Analysis” yang dilakukan, yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan yaitu kuantitas peralatan, kebersihan dan kenyamanan WC. Sedangkan aspek yang harus dipertahankan adalah kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu dan ruang periksa, penampilan, keramahan, ketrampilan dan layanan informasi dan kesempatan bertanya bagi pasien oleh bidan dan karyawan. Tujuan : Penelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida) dengan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles di Rumah Bersalin Citra Lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat  Metode : Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 106 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada saat mulai kehamilan trimester III.  Hasil : Hasil pengolahan data didapatkan rerata skor harapan dan kenyataan atas mutu layanan antenatal care dalam dimensi tangibles 83,65%, tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan umur ibu 20thn -35thn 71,1% Ibu tidak puas, 28,9% ibu merasa puas, sedangkan kelompok umur < 20thn dan > 35thn50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan pendidikan ibu SLTA-PT 75% tidak puas dan 25% ibu merasa puas, sedangkan pendidikan ibu SD-SLTP 50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan Pekerjaan, ibu yang bekerja 77,4% ibu merasa tidak puas 22,6% ibu merasa puas, sedangkan ibu yang tidak bekerja 56,5% ibu merasa tidak puas, 43,5% ibu merasa puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkanKelompok gravid, ibu primi gravid 78,1% ibu tidak puas, 21,9% ibu merasa puas, sedangkan ibu multi gravida45,2% ibu merasa tidak puas, 54,8% ibu merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,068 sehingga ada tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles.Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan rendah dengan tinggi terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,045 sehingga ada hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga ada hubungan yang signifikan antara primipara dan multipara terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles.
THE EFFECT OF OXYTOCIN MASSAGE ON BREAST MILK PRODUCTION AMONG BREASTFEEDING WOMEN AT RB CITRA LESTARI BOJONGGEDE BOGOR IN 2022 Sri Hayuningsih; Arini Kusmintarti
Muhammadiyah International Public Health and Medicine Proceeding Vol. 1 No. 2 (2022): PROCEEDING MUHAMMADIYAH INTERNATIONAL PUBLIC HEALTH AND MEDICINE CONFERENCE - S
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.656 KB) | DOI: 10.53947/miphmp.v2i1.305

Abstract

Efforts to support the increase in exclusive breastfeeding can be seen by the issuance of various recognitions or agreements, both global and national in nature, which aim to protect, promote and support breastfeeding for every baby throughout the world to obtain their right to breast milk. In Indonesia, infants who received exclusive breastfeeding in 2020 amounted to 69.62%. The Ministry of Health (KemKes) has set a target of 80% exclusive breastfeeding coverage every 2020-2024. To determine the effect of breast milk production before and after oxytocin massage at TPMB Bersama Citra Lestari Bojonggede, Bogor Regency, in 2022.Using pre-experimental with One Group PreTest-Posttest Designs research design. This study's sample number was 20 respondents with an accidental sampling technique that met the inclusion criteria. Shapiro Wilk carried out the normality test and found that the data were not normally distributed. Data analysis using a non-parametric test with Wilcoxon Signed Rank Test. The research results were conducted by pre-testing 20 respondents were breastfeeding women before oxytocin massage. Most of the milk production was less than 11 (55%). While the breast milk production after oxytocin massage is as sufficient as 12 (60%). It can be concluded that if the p value= 0.000 < (0.05), Ho is rejected, and Ha is accepted. The conclusion of this study is the significant effect of oxytocin massage on breast milk production at RB Citra Lestari Bojonggede Bogor in 2022.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI 0-6 BULAN Gracea Petricka; Veronica Fary; Sri Hayuningsih
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 1 No. 4 (2022): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Desember 2022
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v1i4.315

Abstract

Latar Belakang: Data global menunjukan bahwa hanya 40% bayi di dunia yang diberikan ASI secara eksklusif. Di Indonesia persentase pemberian MP-ASI dini mencapai lebih dari 40%. Mengingat bahwa ibu merupakan pilar penting yang menentukan keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan pencegahan pemberian MP-ASI dini. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai peran ASI pada kesehatan bayi dan dampak negatif pemberian MP-ASI dini pada kesehatan serta tumbuh kembang bayi sangat erat kaitannya dengan tingginya persentase kegagalan ASI eksklusif. Tujuan: Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian pemberian MP-ASI dini. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deksriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability dengan total sampling yang berjumlah 39 responden. Hasil: analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasilnya memperlihatkan bahwa 61% ibu memberikan MP-ASI dini dan terdapat hubungan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan (p value 0.00, CI 95%). Kesimpulan: terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan.
PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT: PEMERIKSAAN KESEHATAN, KOLESTEROL, ASAM URAT, GULA DARAH DI POSYANDU WIDURI RW.08 MAMPANG, PANCORAN MAS, DEPOK Dyah Mieta Setyawati; Sri Hayuningsih; Arini Kusmintarti; Rochmawati Rochmawati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Darma Saskara Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Darma Saskara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/abdimasug.2022.v2i2.10012

Abstract

Posyandu RW.08 merupakan sebuah inisiatif dalam pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), termasuk diabetes melitus, kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), serta penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berperan dalam peningkatan PTM di RW.08. Hasil identifikasi mengungkap bahwa banyak lansia di RW.08 melakukan pemeriksaan rutin kolesterol, asam urat, dan gula darah. Kegiatan ini melibatkan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan alat easy touch. Hasil pemeriksaan dicatat, dan kemudian dilakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk memberikan informasi hasil pemeriksaan serta upaya pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan tetap mematuhi protokol COVID-19 dengan penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizer. Melalui perkembangan Posyandu RW.08, terbentuklah kegiatan pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan. Hal ini meningkatkan pengetahuan lansia, membentuk sikap positif, dan mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan ini. Tujuan utama pengabdian adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya lansia, terhadap kesehatan dan upaya pencegahan PTM. Selain itu, kegiatan pemeriksaan kesehatan ini juga dipublikasikan secara online, menjadikan pengabdian ini lebih transparan dan berkelanjutan di wilayah RW.08 Mampang, Pancoran Mas, Depok.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI DESA JAMALI KECAMATAN MANDE KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2023 Arini Kusmintarti; Retno Ekowaty; Sri Hayuningsih; Rini Antika; Prischa Anastasya Putri; Syafa Indah Chairannisa
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 1 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Januari 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i1.2184

Abstract

Latar Belakang : Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dimulai dari masa awal kehamilan, stunting dapat terlihat sejak masa awal bayi dilahirkan namun dapat dikatakan stunting setelah anak berusia 2 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita usia 12 – 59 bulan dia Desa Jamali Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. Metodologi : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain case control . Populasi sebanyak 915 anak, besar sampel 30 balita berusia 12-59 bulan diambil secara rdanom sampling dengan rincian kasus balita stunting sebanyak 10 balita dan kontrolnya 20 balita. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner dan pengumpulan data sekunder. Analisis data menggunakan uji chi square (α=0,05). Hasil : penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Berat badan lahir, IMD, dan kelengkapan imunisasi dengan kejadian stunting di Desa Jamali dengan masing-masing P value = 0,30 > 0,05, 0,584 > 0,05, 0,699 > 0,05 . Kesimpulan : Ketidak-signifikan antara factor-faktor determinan yang diteliti dengan kejadian stunting balita usia 12-59 bulan di Desa Jamali, Kecamatan Mdane bisa dikarenakan adanya alasan lain yang berhubungan dengan faktor tersebut sehingga menghasilkan bias.