Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASICAMPAK DENGAN PRAKTEK PEMBERIAN IMUNISASICAMPAKPADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAYAMSARIKOTA SEMARANG Cahyaningsih, Dwi E, Oktaviani Cahyaningsih, Ambar Dwi E viani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 1, No 2 (2010)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jawa Tengah cakupan imunisasi campak tahun 2006 sebesar 94,37% sedangkan di kota Semarang cakupanimunisasi campak ( 103,10%).Dan dari data puskesmas Gayamsari kota Semarang untuk cakupan imunisasicampak tahun 2007 (66,4 %) ini masih kurang dari sesuai standar nasional ( 80% ).Kurangnyainformasi,kurang motivasi,serta hambatan lain merupakan salah satu penyebab menurunya cakupanimunisasi.Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dengan praktek pemberianimunisasi campak pada bayi usia 9-12 bulan di Puskesmas Gayamsari kota semarang.Menggunakan studi korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan populasi seluruh ibu yangmempunyai bayi usia 9-12 bulan dan bertempat tinggal di wilayah puskesmas Gayamsari kota Semarangsejumlah 373 orang dan sampel yang diambil sesuai dengan teknik simple random sampling yaitu 80responden. Alat ukur dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Analisis yang digunakan adalah ujiSpearman Rank secara SPSS for Window versi 10.00.Dari analisa stastistik dengan uji Spearman, didapatkan nilai P = 0,000 dengan α = 0,05 sehingga p < αmaka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antar pengetahuan responden dengan praktek pemberianimunisasi campak,sehingga Ha diterima.Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengetahuan tentang imunisasi campak di puskesmasGayamsari cukup sebanyak 38 orang (47,5%) serta 42 orang (52,5%) dengan praktek yang baik.Pengetahuan responden mempunyai hubungan dengan praktek pemberian imunisasi campak makadiharapkan para petugas kesehatan dapat menyampaikan informasi tentang imunisasi.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SIKAP DAN PRAKTEK OPERATOR DALAM PENCEGAHAN HIVAIDS DI RESOSIALISASI ARGOREJO SEMARANG Cahyaningsih, Oktaviani; Sulistyowati, Indah; Alfiani, Novita
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.404 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v10i1.205

Abstract

Latar Belakang : Salah satu penyebab terus terjadinya peningkatan kasus adalah kurangnya kesadaran oleh kelompok beresiko untuk melakukan Voluntary Counseling Test (VCT). Salah satu profesi yang beresiko menularkan penyakit HIV/AIDS dilokalisasi yaitu operator yang bertugas untuk mengatur jadwal kencan atau memutarkan musik antara tamu dan Wanita Penjaja seks (WPS) di pub, café, karaoke di lingkungan kompleks lokalisasi. Diperkirakan di setiap komplek lokalisasi di Indonesia terdapat laki-laki operator yang beresiko terhadap penularan HIV/AIDS, karena sebagian besar dari mereka merupakan pasangan tetap maupun tidak tetap Wanita Pekerja Seks (WPS), dan sebagian besar dari mereka juga punya pasangan diluar WPS serta 90% dari operator tidak melindungi diri dari risiko tertularnya PMS dengan menggunakan kondom setiap berhubungan seksual  (KPA Semarang).Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap  Operator dalam Pencegahan HIV/AIDS di Resosialisasi Argorejo.Metode : Penelitian ini termasuk dalam penelitian explanatory research , metode yang digunakan dalam penelitian ini  adalah metode survey dengan menggunakan pendekatan cross sectional survey/belah lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh operator di wilayah Resosialisasi argorejo Semarang yang berjumlah 157 orang, diambil sampel berjumlah 50 oarng dengan teknik sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling.Hasil : Dengan uji wilcoxon diperoleh nilai significancy 0,000 < 0,05 sehingga disimpulkan ada perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Dengan uji wilcoxon diperoleh nilai significancy 0,000 < 0,05 sehingga disimpulkan ada perbedaan sikap yang bermakna antara sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan setelah diberikan pendidikan kesehatanKesimpulan : Adanya pengaruh pendidikan kesehatan pada perubahan pengetahuan dan sikap, sehingga diperlukan pengembangan dan sosialisasi metode peer educator secara lebih luas untuk upaya preventif dan promotif dalam pencegahan penyakit menular pada kelompok khusus. Upaya ini memerlukan suatu kesiapan dalam sumber daya manusia, juga diperlukan suatu pembinaan secara terus-menerus dalam sosialisasi penggunaan metode peer education di kalangan LSM, dan sistem pendampingan bagi teman sebaya dalam melakukan fungsi sebagai role model sehingga tercapai tujuan secara lebih baik khususnya dalam pencegahan HIV/AIDS.Kata kunci : pendidikan  kesehatan,  pengetahuan, sikap, perilaku operatorAbstrakBackground: One profession that is at risk of transmitting HIV / AIDS is localized, namely the operator whose job is to schedule dates or play music between guests and female sex workers (WPS) in pubs, cafes, karaoke in a complex of lokalisasi. Most of the operators are permanent and non-permanent partners of Sex Workers (WPS), where they also have partners outside WPS and 90% of operators do not protect themselves from the risk of STD infection by using condoms every sexual intercourse (KPA Semarang).Objective: This study was conducted to determine the effect of health education on knowledge and attitude of operators in HIV / AIDS prevention in Argorejo socialization.Method: This research is included in explanatory research, the method used in this study is the survey method using a cross sectional approach. The sample is 50 people with the sample technique used is accidental sampling.Results: With the Wilcoxon test obtained a significance value of 0,000 <0,05, it was concluded that there was a significant difference in knowledge between before being given health education and after being given health education. With the Wilcoxon test obtained a significance value of 0,000 <0,05 so that it was concluded that there were significant differences in attitudes between before being given health education and after being given health educationConclusions and suggestions: There is an influence of health education on changes in knowledge and attitudes, so that the development and socialization of the peer educator method is needed more broadly for preventive and promotive efforts in the prevention of infectious diseases in special groups. Keywords: health education, knowledge, attitude, operator behavior
HUBUNGAN MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA PELAJAR DI SMK BINA NUSANTARA KELURAHAN BANDARJO KABUPATEN SEMARANG Alfiani, Novita; cahyaningsih, oktaviani; Sulistyowati, Indah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.957 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v10i2.221

Abstract

Televisi adalah media penyampaian informasi yang digemari oleh remaja usia sekolah. Televisi sering menayangkan adegan kekerasan yang dapat ditiru oleh remaja yang menontonnya. Oleh karena itu,  penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara menonton tayangan kekerasan di televisi dengan perilaku kekerasan yang dilakukan remaja usia sekolah di SMK Bina Nusantara Kelurahan Bandarjo Kabupaten Semarang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif korelatif. Penelitian ini melibatkan 68 orang pelajar yang diberikan keusioner mengenai data demografi, aktivitas menonton tayangan kekerasan, dan perilaku kekerasan yang dilakukan. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = 0,228 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan menonton tayangan kekerasan di televisi dengan perilaku kekerasan yang dilakukan oleh remaja usia sekolah di SMK Bina Nusantara Kelurahan Bandarjo Kabupaten Semarang.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASICAMPAK DENGAN PRAKTEK PEMBERIAN IMUNISASICAMPAKPADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAYAMSARIKOTA SEMARANG Cahyaningsih, Oktaviani; Dwi E, Ambar
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 1, No 2 (2010)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.84 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v1i2.23

Abstract

Untuk cakupan imunisasi campak di Indonesia pada tahun 2002-2004 naik dari 90,6%menjadi 91,8%. Di Jawa Tengah cakupan imunisasi campak tahun 2006 sebesar 94,37% sedangkan di kota Semarang cakupan imunisasi campak ( 103,10%).Dan dari data puskesmas Gayamsari kota Semarang untuk cakupan imunisasi campak tahun 2007 (66,4 %) ini masih kurang dari sesuai standar nasional ( 80% ).Kurangnya informasi,kurang motivasi,serta hambatan lain merupakan salah satu penyebab menurunya cakupan imunisasi.Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dengan praktek pemberian imunisasi campak pada bayi usia 9-12 bulan di Puskesmas Gayamsari kota semarang.Menggunakan studi korelasi dengan? pendekatan cross sectional dengan populasi seluruh ibu yang mempunyai bayi usia? 9-12 bulan dan bertempat tinggal di wilayah puskesmas Gayamsari kota Semarang sejumlah 373 orang dan sampel yang diambil sesuai dengan teknik simple random sampling yaitu 80 responden. Alat ukur dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Analisis yang digunakan adalah uji Spearman Rank secara SPSS for Window versi 10.00.Dari analisa stastistik dengan uji Spearman, didapatkan nilai P = 0,000 dengan?? ? =? 0,05 sehingga p < ? maka dapat dikatakan bahwa terdapat? hubungan antar pengetahuan responden dengan praktek pemberian imunisasi campak,sehingga Ha diterima.Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengetahuan tentang imunisasi campak di puskesmas Gayamsari cukup sebanyak 38 orang (47,5%) serta 42 orang (52,5%) dengan praktek yang baik.Pengetahuan responden mempunyai hubungan dengan praktek pemberian? imunisasi campak maka diharapkan para petugas kesehatan dapat menyampaikan informasi tentang imunisasi.?Kata Kunci : Pengetahuan Imunisasi Campak , Praktek
Hubungan Pengetahuan Dan Penggunaan Kondom Pada Laki-Laki Beresiko Tinggi (Operator Karaoke) Dalam Berhubungan Seksual Di Resosialisasi Argorejo Dan Rowosari Semarang Cahyaningsih, Oktaviani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.919 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v5i2.99

Abstract

Kasus HIV/AIDS terus mengalami peningkatan, selain itu perkembangannya juga sangat cepat, virus HIV dapat menyebabkan penurunan kadar (CD-4) pada?? penderita sehingga sangat mudah terinfeksi penyakit oportunistik. Menurut data Departemen Kesehatan RI dalam triwulan Januari hingga Juni 2013 ditemukan sebanyak 10.210 kasus HIV dan 780 kasus AIDS.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dan Penggunaan Kondom Pada laki-Laki Beresiko Tinggi (Operator Karaoke) Dalam Berhubungan Seksual Di Resosialisasi Argorejo Dan Rowosari Semarang .Operator Karaoke merupakan salah satu profesi yang beresiko karena selain punya pasangan di lokalisasi, operator juga mempunyai pasangan diluar lokalisasi baik istri ataupun pacar.Kewajiban pemakaian kondom 100% sudah lama dicanangkan sebagai ?Strategi Nasional untuk menekan penularan HIV/AIDS, namum kenyataannya lebih diutamakan untuk menjangkau WPS, waria, LSL dan penasun sehingga dapat disimpulkan belum sampai secara khusus menjangkau Operator Karaoke, dimana merupakan salah satu profesi yang berisko juga dalam penularan HIV/AIDS .Kata Kunci : Operator, Pengetahuan, Praktek Pemakaian Kondom.
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PERMATA CERIA BANGSA KOTA SEMARANG Sulistyowati, Indah; Cahyaningsih, Oktaviani; Alfiani, Novita
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33666/jitk.v11i1.235

Abstract

Kemandirian pada anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Di dalam keluarga, orang tualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing dan membantu mengarahkan anak untuk menjadi mandiri. Masa anak-anak merupakan masa yang paling penting dalam proses perkembangan kemandirian, maka pemahaman dan kesempatan yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya dalam meningkatkan kemandirian sangatlah krusial. Meskipun dunia sekolah juga turut berperan dalam memberikan kesempatan kepada anak untuk mandiri, keluarga tetap merupakan pilar utama dan pertama dalam pembentukan kemandirian anak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Mengetahui Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Pra Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Permata Ceria Bangsa Kota Semarang.Jenis penelitian ini adalah observasional dengan metode penelitian survei analitik yaitu survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia pra sekolah yang ada di TK Permata Ceria Bangsa Kota Semarang. Sampel dalam penelitian ini adalah semua semua anak usia pra sekolah yang ada di TK Permata Ceria Bangsa Kota Semarang sejumlah 53 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa hubungan 2 variabel menggunakan uji Chi-Square.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar orang tua memiliki pola asuh yang kurang yaitu sebanyak 30 orang (56.6%) dan sebagian besar anak memiliki kemandirian yang kurang yaitu sejumlah 30 responden (56.6%). Dari hasil analisa data dengan menggunakan uji statistik Chi Square mengenai Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Pra Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Permata Ceria Bangsa Kota Semarang diperoleh nilai ρ value = 0, 25 > 0,05. maka dikatakan Ha ditolak yang artinya tidak ada pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Pra Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Permata Ceria Bangsa Kota Semarang. Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan penelitian ini adalah Orang tua tidak hanya memberikan kebebasan berinisiatif tetapi juga bisa membantu mengembangkannya agar anak bisa berlatih tanggung jawab karena anak pada usia prasekolah jika tidak dilatih tanggung jawab akan tetap tergantung pada orang lain dan tidak dapat mandiri. Dan diharapkan Orang tua perlu mengajarkan kemandirian sedini mungkin sesuai dengan kemampuan anak. Kata kunci : pola asuh, kemandirian
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks pada WUS di Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang Cahyaningsih, Oktaviani; Sulistyowati, Indah; Alfiani, Novita
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33666/jitk.v11i2.366

Abstract

ABSTRAK Hingga saat ini kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak di negara berkembang. Angka kejadian penyakit ini rendah pada wanita berumur dibawah 25 tahun, namun insidens meningkat pada wanita berumur 35 sampai 40 tahun dan mencapai titik maksimum pada usia 50-an. Kanker serviks menempati urutan ke-2 sebagai penyakit yang sering menyerang wanita terutama di negara berkembang. Menurut WHO  terdapat 460.000 kasus baru diseluruh dunia dimana sebanyak 75% berada di negara berkembang, sehingga dalam 10 tahun mendatang diperkirakan 9 juta orang akan meninggal setiap tahun akibat kanker. Tujuan  Penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.Penelitian ini termasuk dalam penelitian explanatory research dengan jumlah sample 67 WUS. Hasil Penelitian ini adalah  ada hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan dan perilaku deteksi dini kanker serviks dimana ρ ρ = 0,003 < 0,05 dan ada hubungan yang signifikan antara variabel sikap dan perilaku deteksi dini kanker serviks dimana ρ = 0,011 < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan antara  pengetahuan dan  sikap WUS dengan deteksi dini kanker serviks. Dengan demikian diperlukan modivikasi dalam memberikan penyuluhan seperti  penggunaan leaflet, lembar balik dan video kesehatan dalam rangka untuk meningkatkan partisipasi WUS untuk melakukan  deteksi dini untuk mencegah kanker serviks.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap dan PerilakuABSTRACT         Until now cervical cancer is the leading cause of death in developing countries. The incidence of this disease is low in women under the age of 25, but the incidence increases in women aged 35 to 40 years and reaches a maximum at 50. Cervical cancer ranks second as a disease that often attacks women, especially in developing countries. According to WHO there are 460,000 new cases worldwide where as many as 75% are in developing countries, so that in the next 10 years an estimated 9 million people will die each year from cancer.                    The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge and attitudes towards early cervical cancer detection behavior of Early Detection of Cervical Cancer in Fertile Age Women in Tlogosari Pedurungan Semarang. This study was included in the explanatory research with a sample of 67 WUS. The results of this study are that there is a significant relationship between variables of knowledge and behavior of early detection of cervical cancer where ρ ρ = 0.003 <0.05 and there is a significant relationship between attitude variables and early detection behavior of cervical cancer where ρ = 0.011 <0.05 thus it can be concluded that there is a relationship between knowledge and attitudes of WUS with early detection of cervical cancer. Thus modification is needed in providing counseling such as the use of leaflets, leaflets and health videos in order to increase the participation of WUS to conduct early detection to prevent cervical cancer. Keywords: Knowledge, Attitudes and Behavior
Risk Factors for the Incidence of Computer Vision Syndrome (CVS) in Lecturers During the Online Learning Period Rochmayani, Dewi Sari; Cahyaningsih, Oktaviani
Journal of Health Education Vol 6 No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v6i2.47513

Abstract

Background: The online learning process during the Covid 19 pandemic has increased the incidence of Computer Vision Syndrome (CVS). The results of the study showed that there were 15% of lecturers at Widya Husada University Semarang experienced CVS. The purpose of the study was to analyze CVS risk factors among lecturers during the online learning period.Methods: The study was conducted using a case-control design. The research sample was lecturers at Widya Husada University as many as 60 people consisting of 30 people each in the case and control groups. A questionnaire with google forms was used for data collection. The data analysis used was univariate, chi-square for bivariate analysis and multiple logistic regression for multivariate analysis.Results: There are 5 variables that are significantly proven as risk factors for CVS, namely: 1) long working with computers (OR = 18.693; 95% CI = 1.487 – 234.955); 2) duration of computer use continuously (OR = 54,281; 95% CI = 2,523 – 1167,92); 3) length of rest after using the computer (OR = 31.060; 95% CI = 1.884 – 512.062); 4) distance from eyesight to monitor (OR = 34.640; 95% CI = 2.263 – 530.240); and 5) the position of the top of the monitor with respect to the horizontal eye level (OR = 17.555; 95% CI = 1.778 -173.296). Lecturers who have these 5 risk factors together will have a probability of experiencing CVS by 83%. Conclusion: Exposure to computer monitors experienced by lecturers during online learning will increase the risk of CVS events. There needs to be an effort to modify risk factors so that CVS events among lecturers during online learning can be prevented.
PERILAKU PENGGUNAAN KONDOM PADA LAKI-LAKI OPERATOR KARAOKE DALAM PENCEGAHAN PENULARAN HIV DAN AIDS DI KOTA SEMARANG Oktaviani Cahyaningsih
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 15, No 2 (2016): Visikes
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.664 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v15i2.1438

Abstract

Cases of HIV / AIDS continues to increase very fast, HIV virus can lead to decreased levels (CD-4) in patients so it is easy to get opportunistic infection. According to data from the Ministry of Health from 1 April 1987 to 30 September 2014 found 150.296 cases of HIV and 55.700 AIDS cases. Operator Karaoke is one of the professions that at risk because they have partners in the localization and also outside, such as wives or girlfriends.Obligations of 100% condom use  has been proclaimed long time ago as the National Strategy to suppress the spread of HIV / AIDS, yet the reality is more preferred to reach female sex workers, transvestites, MSM and IDU so that it can be concluded not to specifically reach Operator Karaoke, which is one of the professions-risk also in the spread of HIV / AIDS.This study aimed to analyze the factors that influence condom use in men at high risk (operator ) in preventing the transmission of HIV / AIDS in Argorejo Resocialization. This was explanatory research, with cross sectional approach and survey to collect the data. The results shows there was relationship between knowledge, attitude and practice of condom use. Factors unrelated to the practice were the age, education, religiousity and the status of marriage.Keywords : Karaoke operator, condom use
Dukungan Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif Indah Sulistyowati; Oktaviani Cahyaningsih; Novita Alfiani
Jurnal SMART Kebidanan Vol 7, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v7i1.326

Abstract

ABSTRAK Pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Kota Semarang telah mencapai target Renstra Kota Semarang (65,20%). Namun demikian pencapaian dalam program ASI Eksklusif ini harus mendapatkan perhatian khusus agar mencapai 100%. Dukungan keluarga merupakan faktor eksternal yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan ASI Eksklusif. Adanya dukungan keluarga terutama suami akan memberikan dampak peningkatan rasa percaya diri atau motivasi ibu dalam menyusui. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif di RW I Tambakharjo Kota Semarang. Jenis penelitian observasional dengan metode penelitian survei analitik. Populasi adalah semua keluarga yang memiliki bayi usia 5-24 bulan di RW I Kelurahan Tambakharjo Kota Semarang dengan sampel sejumlah 35 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis bivariate menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang ASI Eksklusif yang kurang (94.3%), sebagian besar responden tidak mendukung pemberian ASI Eksklusif (56.6%) dan sebagian besar responden tidak memberikan ASI Eksklusif (62.9%) dan hasil uji Chi Square nilai ρ value = 0,031  dan ρ value = 0,007  < 0,05. Ada Hubungan pengetahuan dan dukungna keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif. Kata kunci : ASI Eksklusif ; dukungan; pengetahuan FAMILY SUPPORT IN EXCLUSIVE BREASTFEEDING ABSTRACTExclusive breastfeeding for infants 0-6 months in the city of Semarang has reached the target of the Renstra of the City of Semarang (65.20%). However, the achievements in this Exclusive Breastfeeding program must receive special attention in order to reach 100%. Family support is an external factor that has a big influence on the success of exclusive breastfeeding. The existence of family support, especially the husband will have an impact on increasing the confidence or motivation of mothers in breastfeeding. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge and family support for exclusive breastfeeding in Semarang City. This type of observational research was analytic survey research method. The population were all families who have babies aged 5-24 months in citizen Associations I Tambakharjo, Semarang City with a sample of 35 people. Data collection used a questionnaire. Bivariate analysis used  Chi-Square test. The results of the study most of the respondents have less knowledge about exclusive breastfeeding (94.3%), most respondents do not support exclusive breastfeeding (56.6%) and most respondents do not provide exclusive breastfeeding (62.9%) and Chi Square test results ρ value = 0.031 and ρ value = 0.007 <0.05. There is a relationship of knowledge and family support for exclusive breastfeeding..  Keywords: exclusive breastfeeding; support; knowledge