Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN DAN TEKNIK PERBAIKAN LAPIS PERMUKAAN ASPAL BETON RUAS JALAN MAKALE – RANTEPAO (Km. 310 + 010 - Km. 322 + 000) Henrianto Masiku
Journal Dynamic Saint Vol. 2 No. 2 (2016): Jilid 2 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1072.209 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v2i2.105

Abstract

Jalan Nasional merupakan jalan penghubung antar Kabupaten, dimana jalan ini volume lalu lintasnya sangat padat, khususnya jalan Nasional penghubung kota Makale – Rantepao. Dengan kondisi perkembangan lalu lintas yang tinggi dan berdampak pada perkembangan pengguna jalan Nasional, tampaknya penambahan tinggi permukaan jalan dan perawatan jalan masih diperlukan. Hasil studi faktor penyebab kerusakan lapis permukaan aspal beton ruas jalan Makale – Rantepao adalah, faktor eksternal yang tidak terkontrol (environment) seperti akibat panas, hujan dan pengaruh lingkungan lainnya, faktor eksternal yang dapat dikontrol, seperti intensitas beban lalu lintas, faktor internal yang dapat dikontrol, yakni kualitas dari konstruksi jalan itu sendiri. Mengenai kualitas konstruksi jalan ini, dapat dipengaruhi oleh kondisi lapangan, seperti: drainase sekitar jalan, tanah dasar, lapis pondasi agregat, serta lapis permukaan campuran aspal. Dimana teknik perbaikan lapis permukaan aspal beton ruas jalan Makale – Rantepao ini menggunakan teknik perbaikan diantaranya teknik perbaikan fungsional yang meliputi, P1 : Penebaran pasir, P2 : Pengaspalan, P3 : Melapisi retakan, P4 : Mengisi retakan, P5 : Penambalan lubang, P6 : Perataan, teknik perbaikan struktural yakni teknik perbaikan dengan cara Overlay, dimana diperolehtebal lapis permukaan Overlay (Laston MS.744) adalah 4,5 cm, tebal Lapis AUS (Wearing Course) (Laston MS.340) adalah 3 cm, Lapis Perkerasan (Binder Course) adalah 10 cm.
TINJAUAN PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN JALAN KAMPUS II UKI TORAJA) Henrianto Masiku
Journal Dynamic Saint Vol. 3 No. 2 (2017): Jilid 3 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.041 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v3i2.425

Abstract

Tanah sebagai material konstruksi sekaligus sebagai tanah fondasi dari suatu konstruksi/struktur seperti bendungan urugan, tanggul sungai, tembok penahan, konstruksi pekerjaan jalan, gedung dan jembatan, memerlukan suatu persyaratan tertentu baik dari segi kekuatan maupun ekonomis. Studi ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas dinding penahan tanah yang stabil terhadap stabilitas penggeseran, penggulingan, dan kapasitas daya dukung pada dinding penahan tanah tipe gravitasi pada lokasi jalan Kampus II UKI Toraja. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu studi literatur, pengumpulan data sekunder, pengambilan sampel tanah di lapangan, pemeriksaan (pengujian) sampel tanah di laboratorium dan metode analisis data. Perhitungan dilakukan terhadap dimensi perencanaan dinding penahan tanah lama dengan yang baru. Hasil perhitungan stabilitas dinding penahan tanah tipe gravitasi pada pembangunan jalan Kampus II UKI Toraja tidak aman terhadap stabilitas penggeseran (Fgs) sebesar 1,48 1,5, tidak aman terhadap stabilitas penggulingan (Fgl) sebesar 0,81 1,5 , dan juga tidak aman terhadap stabilitas kapasitas daya dukung sebesar 1,74 3. Agar stabilitas dinding penahan tanah aman terhadap geser, guling dan kapasitas daya dukung, lebar pondasi (B) = 1,00.
PERENCANAAN SUB STRUKTUR JEMBATAN SUNGAI ORONGAN KABUPATEN TORAJA UTARA Henrianto Masiku
Journal Dynamic Saint Vol. 4 No. 1 (2019): Jilid 4 Volume 1
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.309 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v4i1.689

Abstract

Untuk memudahkan menjangkau wilayah satu dengan yang lain maka dibangunlah jembatan yang dapat menghubungkan dan memudahkan menjangkau wilayah tersebut guna mendukung kegiatan masyarakat sehari-hari. Jembatan sendiri adalah bagian dari jalan yang berfungsi untuk menghubungkan antara dua jalan yang terpisah karena suatu rintangan seperti sungai, lembah, laut, jalan raya atau rel kereta api. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara membuat perencanaan Sub struktur yang akan digunakan pada jembatan sungai Orongan Kabupaten Toraja Utara dan cara menghitung dimensi dan kekuatan sub struktur tersebut dengan memperhatikan data tanah dan beban yang ada diatas dan yang akan melewatinya. Dalam perencanaan tugas akhir ini Perencanaan jembatan terletak di sungai Orongan (Toraja Utara). Perhitungan Pembebanan menggunakan Metode Elemen Hingga (Finite Element Method), berdasarkan kombinasi pembebanan yang sesuai dengan standar pembebanan untuk jembatan RSNI-2005. Adapun tahapan – tahapan yang dilakukan sebelum merencanakan Sub Struktur Jembatan ini perluh terlebih dahulu menganalisa berbagai aspek seperti Analisa Lalu lintas, Analisa Tofografi, Analisa Hidrologi, Analisa Tanah, dan menganalisa Beban struktur Atas Jembatan. Hasil penelitian ini adalah, perencanaan Sub Struktur Jembatan Sungai Orongan direncanakan menggunakan Abutment dengan beton bertulang fc’= 35 Mpa, mutu baja fy= 400 Mpa dengan dimensi abutment yaitu tinggi 5 meter, lebar 2 meter, dan panjang 6 meter. Sedangkan pondasi jembatan dapat direncanakan menggunakan pondasi dangkal yaitu pondasi telapak dengan mempertimbangkan data sondir dan hasil pengujian laboratorium dengan Nilai CBR 11,82% dengan keadaan tanah baik.
TINJAUAN TINGKAT PENGGUNAAN DERMAGA PELABUHAN TANJUNG RINGGIT PALOPO Dian Pranata Putra Ambali; Henrianto Masiku; Tandi Sirupang; M. L. Paembonan
Journal Dynamic Saint Vol. 5 No. 2 (2020): Jilid 5 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v5i2.1116

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan dermaga di Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo.Tingkat penggunaan dermaga di pelabuhan ditentukan berdasarkan nilai BOR (Berth Occupancy Ratio). Nilai BORdihitung berdasarkan arus kunjungan kapal yang menggunakan dermaga. Kinerja pelabuhan dinilai denganmembandingkan nilai BOR yang diperoleh dengan standar UNCTAD. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkatpenggunaan dermaga pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo, pada tahun 2015 sampai tahun 2019 memiliki nilai rata-rataService Time 22,8 jam. Berth Occupancy Ratio tahun 2015 sampai tahun 2019 memiliki nilai rata-rata sebesar 32%. Nilaiini masih rendah dari nilai standar BOR yang disarankan oleh UNCTAD yaitu 55% untuk 3 (tiga) tambatan. Hal inimenunjukkan bahwa kesibukan di dermaga Pelabuhan Tanjung Ringgit belum begitu tinggi, yang berarti bahwa dermagaPelabuhan Tanjung Ringgit masih mampu melayani arus kapal dan barang dengan baik. Berdasarkan hasil perhitungannilai BTP (Berth Throughput) dan kapasitas dermaga, tingkat penggunaan dermaga Pelabuhan Tanjung Ringgit masihdikategorikan baik, karena untuk 5 tahun terakhir kemampuan dermaga untuk melewatkan barang adalah rata-rata249.225 ton/tahun sedangkan arus barang hanya memiliki nilai rata-rata 150707 ton/tahun.
KARAKTERISTIK TRANSFORMATOR 3 FASA (HUBUNG BINTANG DAN DELTA) PADA SISTEM TENAGA LISTRIK AC: 3 PHASA TRANSFORMER CHARACTERISTICS (STAR AND DELTA RELATIONSHIPS) IN AC POWER SYSTEM Yusri A M Ambabunga; Henrianto Masiku; Eliyah Acantha Manapa Sampetoding
Jurnal Dynamic Saint Vol 6 No 1 (2021): Jilid 1 Volume 6
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i1.1195

Abstract

Trafo atau Transformator merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk mengubah nilai suatu arus atau tegangan dari nilai yang satu keniliai lainnya melalui suatu gandengan magnet dan menggunakan perinsip kerja elektromagnetik. Prinsip kerja trafo yaitu berdasarkan hukum Faraday. Jenis dan bentuk trafo bermacam- macam tergantung pada fungsi dan besarnya tegangan dan arus yang bekerja pada trafo tersebut.
Analisis Kerusakan isolator Saluran Transmisi Tegangan Tinggi Akibat Pengaruh Polutan ( Kondisi Kering Dan Basah ) Yusri Manapa Ambabunga; Henrianto Masiku
Journal Dynamic Saint Vol. 6 No. 2 (2021): Jilid 6 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i2.1369

Abstract

Isolator merupakan suatu alat pelindung kawat saluran transmisi yang banyak terpasang pada sistem tenaga listrik, baik pada sisi saluran pembangkit, saluran transmisi maupun pada salran distribusi tenaga listrik. Secara konstruksi isolator banyak ditemui pada sisi saluran transmisi udara (overhead lines), gardu induk maupun pada panel pembagi daya listrik 3 phasa. Isolator kawat transimisi pada umumnya terbuat dari bahan porselin, jika mengalami gangguan akan mudah retak dan pecah..Penyebab kerusakan isolator terutama pada permukaan isolator sehingga menurunkan kualitas kinerja isolator sebagai alat pelindung dan tempat menggantungnya kawat transmisi yaitu pengaruh polutan yang menempel pada permukaan isolator sehingga menimbulkan keretakan dan tembusnya tegangan pada permukaan isolator lalu mengalirlah arus bocor pada saluran transmisi tersebut.
Studi Rancang Bangun Pembangkit Listrik Energi Alternatif Tenaga Magnet Menggunakan Roda Gila (Flywheel) Yusri Ambabunga; Henrianto Masiku; Haris Jumar
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.049 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.9963

Abstract

Pembangkit listrik merupakan sebuah proyek berskala besar uang dapat memproduksi dan membangkitkan listrik yang kemudian dapat didistribusikan dan dipakai oleh masyarakat. Kebutuhan terhadap sumber listrik yang begitu besar dapat membuat ilmuwan serta pemerintah berusaha menemukan cara agar sumber energi listrik yang digunakan tidak selamanya berasal dari bahan bakar fosil. Magnet merupakan salah satu material yang memiliki daya magnet apabila didekatkan pada objek tertentu dapat menimbulkan gaya tarik-menarik atau tolak menolak. Dengan mekanisme dan rangkaian yang tepat, magnet dapat menghasilkan suatu gaya putar pada satu sumbu yang tetap dan didekatkan ke lilitan stator sebagai tempat terjadinya induksi medan magnet. Tahapan metode penelitian untuk mencapai tujuan tersebut adalah diawali dengan mengumpulkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat dan merancang pembangkit listrik tenaga magnet. Kemudian dilakukan tahap perakitan sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Selanjutnya dilakukan tahap pengujian untuk menentukan apakah pembangkit listrik yang telah dibuat dapat bekerja dengan baik dan akan dilakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan dalam proses pembuatan. Selanjutnya dilakukan tahap analisis dan pengumpulan data untuk menentukan karakteristik dari jenis pembangkit listrik tenaga magnet.
ANALISIS WAKTU KETERLAMBATAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA JEMAAT MALANGO’ Ferdinan Samban; Henrianto Masiku; Jacob Bokko
Journal Dynamic Saint Vol. 8 No. 1 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v8i1.2134

Abstract

Proses perencanaan hingga pengendalian proyek selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan penting dari suatu proyek. Keberhasilan atau kegagalan suatu proyek dapat disebabkan perencanaan yang kurang matang serta pengendalian yang kurang efektif sehingga kegiatan proyek tidak efisien. Hal tersebutlah yang mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas, dan meningkatnya biaya pelaksanaan pada pembangunan gedung Gereja Jemaat Malango’.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan manajemen konstruksi berdasarkan jarigan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Critical Path Method (CPM) dan BartChart yang dapat mengatur waktu penyelesaian proyek dengan lebih efisien dan efektif. Untuk dapat mengurangi dampak keterlambatan waktu proyek dapat diusulkan proses yang benar dengan alternatif pengendalian seperti: penembahan tenaga kerja, kerja lembur, percepatan durasi dan monitoring. Hasil penelitian ini adalah perhitungan data di lapangan dengan pemakaian tenaga kerja yang tersedia awal perencanaan proyek durasi penyelesaian 448 hari. Dan kenyataan di lapangan pelaksanaan pekerjaan baru mencapai 75% yang memakan waktu 1095 hari. Setelah melakukan analisis dengan metode CPM sesuai analisis pekerjaan durasi penyelesaian 141 hari.
IDENTIFIKASI KERUSAKAN GEDUNG KANTOR BUPATI TORAJA UTARA Eleksien Anugrah; Henrianto Masiku; Harni E. Tarru; Zain Patongloan
Journal Dynamic Saint Vol. 8 No. 1 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v8i1.2142

Abstract

Maintenance atau pemeliharaan pada gedung merupakan sebuah gabungan dari tindakan teknis dan administratif, yang dimaksudkan untuk mempertahankan, mencegah kerusakan bangunan, dan memelihara fungsi bangunan sebagaimana yang telah di rencanakan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan di Kantor Bupati Toraja Utara Jl. Poros Rantepao-Palopo, Tondon, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kerusakan pada gedung Kantor Bupati Toraja Utara. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara Studi Kepustakaan memepelajari data-data buku literatur dan karya-karya ilmiah, serta browsing internet, dan Studi lapangan mengumpulkan data dengan pengamatan dan pengukuran secara langsung. Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Gedung Utama Kantor Bupati dengan tingkat kerusakan Ringan memiliki 123,16%, Tingkat kerusakan sedang 126,42%, sedangkan Tingkat kerusakan berat memiliki 54,16%. Pada Gedung sisi Timur Kantor Bupati dengan tingkat kerusakan Ringan memiliki 108,49%, Tingkat kerusakan Sedang memiliki 104,42%, sedangkan Tingkat kerusakan Berat memiliki 45,83%. Dan Pada Gedung sisi Barat kantor Bupati dengan tingkat kerusakan Ringan memiliki 147,34 %, Tingkat kerusakan sedang memiliki 86,95%, sedangkan Tingkat kerusakan berat memiliki 44,44%. Total nilai pemeliharaan komponen struktur, arsitektur dan utilitas pada gedung Utama Kantor Bupati Toraja Utara sebesar 259.052.433, Total nilai pemeliharaan komponen struktur, arsitektur dan utilitas pada gedung sisi Timur Kantor Bupati Toraja Utara sebesar Rp197.460.262, dan Total nilai pemeliharaan komponen struktur, arsitektur dan utilitas pada gedung sisi barat Kantor Bupati Toraja Utara sebesar 292.094.917
Study of the Use of Cigarette Butt Filters and Rice Husk Ash as Additional Materials for Making Concrete Tile Roofs Eka Priska Kombong; Israel Padang; Henrianto Masiku
Journal Dynamic Saint Vol. 8 No. 1 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puntung rokok merupakan benda sisa yang terkecil dari rokok yang cenderung dipandang sebelah mata dan seringkali dibuang sembarangan. Untuk mendapatkan kualitas beton mutu tinggi dengan memperhitungkan biaya, terdapat beberapa cara yang dilakukan di antaranya perlu di perhatikan komponen-komponen penyusunnya. Tujuan penelitian ini yaitu memanfaatkan filter puntung rokok dan abu sekam padi sebagai bahan tambah pembuatan atap genteng beton sehingga diharapkan meningkatkan mutu kualitas atap dan menjadi solusi atas penanganan masalah puntung rokok yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan cetakan atap genteng beton manual berukuran 42 cm x 33 cm. Masing-masing pengujian terdiri dari 2 benda uji, genteng beton normal dan genteng beton dengan variasi penambahan filter puntung rokok 10 gram, 15 gram, 20 gram, 25 gram, dan 30 gram. Pengujian dilakukan pada umur 28 hari dengan dilakukan perawatan terlebih dahulu sebelum pengujian. Hasil pengujian rembesan air dalam penelitian ini memenuhi syarat yang mengacu pada SNI 0096:2007. Beban lentur untuk kelima variasi genteng beton penambahan filter puntung rokok dan pengurangan pasir tersebut telah memenuhi standard SNI 0096 : 2007. Persentase peningkatan beban lentur genteng beton pada variasi 10 gr 0,07%, 15 gr 7,97%, 20 gr 24,51%, 25 gr 100,23%, dan 30 gr 150,28%. Hasil pengujian penyerapan panas atap genteng beton dengan bahan tambah filter puntung rokok yang telah diuji dengan suhu ruang tertinggi pada variasi filter 30 gram yaitu T1=51°C, T2=32°C, mengalami penurunan akibat penyerapan panas sebesar 19°C atau sebesar 37,25%.