Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

VALIDASI METODE ANALISA PENETAPAN KADAR EPIGALOKATEKIN GALAT DENGAN KLT DENSITOMETRI Sugihartini, Nining; Fudholi, Achmad; Pramono, Suwidjiyo; Sismindari, .
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

KLT Densitometri adalah salah satu metode yang banyak digunakan untuk penetapan kadar bahan aktif. Salah satu bahan aktif tersebut adalah epigalokatekin galat dalam ekstrak teh hijau yang banyak digunakan dalam produk krim. Metode tersebut perlu divalidasi untuk membuktikan hasil pengukuran mendekati kadar yang sesungguhnya. Tujuan penelitian ini ingin membuktikan bahwa metode KLT Densitometri yang digunakan akan memberikan linieritas, ketelitian, ketepatan yang memenuhi persyaratan serta mengetahui nilai LOD(Limit if Detection) dan LOQ (Limit of Quantitation). Penelitian menggunakan kadar 600, 1800 dan 3000 ?g dengan replikasi 3 kali untuk mengetahui ketelitian (berdasarkan nilai CV) dan ketepatan (berdasarkan nilai perolehan kembali). Linieritas diketahui dengan menghitung nilai r pada kurva hubungan antara kadar dan luas area kromatogram yang selanjutnya persamaan kurva baku digunakan untuk menghitung LOD dan LOQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan memenuhi persyaratan liniearitas dengan nilai r=0,98. Nilai CV untuk kadar 600, 1800 dan 3000 ug masing-masing 8,18%; 3,19% dan 1,53% dan perolehan kembali masing-masing 88,10%; 99,65% dan 111,33%. Nilai LOD adalah 827,01 ?g/ml dan LOQ adalah 2756,69 ?g/ml.
EVALUASI EFEK ANTI-DIABETES MELITUS EKSTRAK TERPURIFIKASI Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees DAN ANDROGRAFOLID DENGAN PARAMETER INDEKS HOMA-IR Pramono, Suwidjiyo; Nugroho, Agung Endro; Adriawan, Ignatius Ryan; Andrie, Mohamad; Susilowati, Rina
Majalah Obat Tradisional Vol 19, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.432 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ19iss1pp%p

Abstract

Diabetes mellitus (DM) tipe 2 dipicu oleh diet tinggi lemak dan fruktosa (DTLF) dan diawali dengan resistensi insulin dan hiperinsulinemia kompensatori, yang dapat dilihat dari indeks homeostatic model assessment – insulin resistance (HOMA-IR). Salah satu tanaman tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi DM adalah Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees, dengan senyawa aktif utama andrografolid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak terpurifikasi A. paniculata dan andrografolid pada indeks HOMA-IR tikus Wistar dengan DTLF. Penelitian bersifat kuasi-eksperimental dan analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak terpurifikasi A. paniculata dan andrografolid dapat menurunkan indeks HOMA-IR, dan penurunan terbesar (82,05%) dihasilkan oleh ekstrak terpurifikasi A. paniculata dengan dosis 1303,8 mg/kgBB.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol (BL) Hook f. & Th.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT FISIK SEDIAAN KRIM Mufrod, Mufrod; Pramono, Suwidjiyo; Suwandi, Anita Oktaviani
Majalah Obat Tradisional Vol 17, No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.972 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ17iss2pp27-33

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak daun kepel (Stelechocarpus burahol (BL) Hook f. & Th.) terhadap aktivitas antioksidan serta sifat fisik sediaan krim. Ekstrak daun kepel diperoleh dengan metode infundasi. Ujia ktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode penangkapan radikal DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Krim ekstrak daun kepel dibuat dalam 3 formula dengan variasi konsentrasi ekstrak (2,5; 5,0; 7,5%b/b) dengan basis a/m. Krim yang diperoleh diuji sifat fisiknya meliputi organoleptis, homogenitas, dayasebar, dayalekat, viskositas, rasio volume pemisahan, dan ujia ktivitas antioksidan. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode statistic menggunakan uji ANOVA satu jalan dilanjutkan dengan uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak daun kepel sebagai bahan aktif menyebabkan perbedaan warna, bau, dan viskositas krim. Perbedaan konsentrasi ekstrak daun kepel sebagai bahan aktif tidak berpengaruh terhadap  homogenitas, daya lekat, dan rasio pemisahan krim. Perbedaan konsentrasi ekstrak daun kepel sebagai bahan aktif tidak menyebabkan perbedaan daya sebar krim kecuali antara formula II (5,0% b/b) dan formula III (7,5% b/b). Peningkatan konsentrasi ekstrak daun kepel sebagai bahan aktif menyebabkan perbedaan aktivitas antioksidan krim kecuali antara formula II (5,0%) dan formula III (7,5%).
UJI AKTIVITAS MINYAK ATSIRI RIMPANG KUNYIT (Curcuma Longa Linn) PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY MODEL DEMENSIA (Kajian Penghambat Aktivitas Asetilkolinesterase) Safwan, Safwan; Yuliani, Sapto; Pramono, Suwidjiyo
Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.29 KB) | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.29

Abstract

Demensia merupakan istilah pada penyakit yang berkaitan dengan penurunan fungsi memori. Memori merupakan proses penyimpanan dan pengambilan kembali informasi melalui sinyal-sinyal saraf di otak oleh senyawa asetilkolin (Ach). Senyawa ACh menjadi tidak aktif oleh aktivitas enzim asetilkolinesterase (AChE). Aktivitas AChE yang tinggi dapat menggambarkan terjadinya demensia. Senyawa yang dapat menghambat aktivitas AChE dapat menggambarkan potensi sebagai obat anti demensia. Tanaman yang berpotensi mengandung senyawa tersebut adalah kunyit (Curcuma longa Linn). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi minyak atsiri rimpang kunyit (Curcuma longa Linn) dalam menghambat aktivitas AChE  pada tikus model demensia yang diinduksi trimetiltin (TMT).Minyak atsiri diperoleh dari hasil destilasi menggunakan metode destilasi uap air kemudia dianalisis komponen senyawa yang terkandung menggunakan metode GC-MS. Uji penghambatan aktivitas AChE dilakukan pada tikus Sprague dawley jantan umur ±2 bulan. Hewan uji dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok I, II, III (normal, kontrot dan citicoline) dan kelompok IV, V, VI  (diberi minyak atsiri dosis 100, 200, dan 400 mg/kg BB). Perlakuan dilakukan selama 29 hari. Pemberian TMT i.p dosis 8 mg/kg BB dilakukan pada hari ke-8 kecuali kelompok normal. Otak tikus diambil dan dipreparasi hingga diperoleh supernatan. Penetapan aktivitas AChE menggunakan reagen kit (katalog #K764-100). Analisis data menggunakan ANOVA dengan Post Hoc LSD. Komponen utama pada minyak atsiri rimpang kunyit hasil analisi GC-MS yaitu ar-tumerone (49,47%), alpha tumerone (19,91%), dan  alpha phellandrene (4,24%). Hasil uji penghambatan aktivitas AChE pada kelompok kontrol berbeda tidak bermakna (P>0.05) dibandingkan kelompok normal. Penurunan aktivitas AChE kelompok pemberian citicoline berbeda bermakna (p<0.05) terhadap kelompok kontrol. Penurunan aktivitas AChE otak pada kelompok MARK dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB berbeda bermakna (p<0.05) dibandingkan kelompok kontrol namun berbeda tidak bermakna pada dosis 100 mg/kgBB. Pemberian minyak atsiri rimpang kunyit mulai dosis 200 mg/kg BB dapat menghambat aktivitas enzim AChE pada tikus model demensia yang diinduksi TMT.
VALIDASI METODE ANALISA PENETAPAN KADAR EPIGALOKATEKIN GALAT DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Sugihartini, Nining; Fudholi, Achmad; Pramono, Suwidjiyo; Sismindari, Sismindari
Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.743 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v4i2.1567

Abstract

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) was one of analytical methodscommonly used to determine the concentration of epigallocatechin gallate (EGCG) on green teaextract. The method must be validated in order to fit to its purpose. The aim of this research was toprove that the used method has selectifity, liniearity, precise, accurate and know limit of detection(LOD) and limit of quantification (LOQ) is acceptable. The selectivity of analytical method wasdetermined by calculating the resolution value between two peak. Data from 10 μg/mL and100 μg/mL with 5 replicates would give precition and accuration. Precition was known from CV value and accuration was known from recovery value in each concentration. Liniearity was knownfrom regression linear between concentration and wide area of peak. From regresion linear couldcalculate LOD and LOQ. Research show that method of analyse have selectificity withRs= 2.27>1.5; liniearity with r= 0.99; precision with CV 8.74% at concentration 200 µg/mL and3.74% at concentration 500 µg/mL; accuration with recovery 99.76% at concentration 200 µg/mLand 100.52% at concentration 500 µg/mL and the value of LOD is 33.28 μg/mL and LOQ is110.93 μg/mL.
FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK TERPURIFIKASI HERBA PEGAGAN (Centella asiatica) (L.) Urban) dan HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata) (Burm.f.) Nees) Widiyastuti, Lina; Pramono, Suwidjiyo; Nugroho, Agung Endro
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.786 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1874

Abstract

Herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban dan herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness) merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan obat. Diperlukan suatu formulasi yang baik agar kedua herba dapat dengan mudah digunakan dengan tetap memperhatikan standart parameter kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula granul kombinasi ekstrak terpurifikasi herba pegagan dan sambiloto menggunakan Avicel PH 101 (pengisi-penghancur) dan PVP K-30 (bahan pengikat) dengan menggunakan factorial design 22. Granul dibuat dengan perbandingan ekstrak terpurifikasi 30:70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Avicel PH 101 dan PVP K-30 serta interaksinya dapat menghasilkan granul dengan kecepatan alir 11,50 ± 0,41 g/detik, daya serap 26,58 ± 1,21 mg/menit, kandungan lembab  4,6% ± 0,21, indeks pengetapan 16,33% ± 0,58. Diperoleh formula optimum dengan bobot kombinasi ekstrak terpurifikasiherba pegagan dan herba sambiloto 360 mg, Avicel PH 101 360 mg dan PVP K-30 18 mg menghasilkan granul dengan sifat fisik yang memenuhi persyaratan.  Kata Kunci: Centella asiatica, Andrographis paniculata, factorial design, ekstrak terpurifikasi.