Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF TECHNOLOGY-BASED VILLAGE GOVERNMENT SYSTEM IN BENGKALIS RIAU Fikri, Rijalul; Amrillah, Muhammad Faisal; Mulianto, Budi
Journal of Local Government Issues (logos) Vol 3, No 1 (2020): March
Publisher : Government Studies of Muhammadiyah Malang University/AIPPTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/logos.v3i1.10929

Abstract

This study aims to comprehend on how the discourse of e-government system in villages of Bengkalis Regency, Riau Province, by using the method of Foucauldian discourse analysis. Thus, discourse of this paper is the implementation of e-governance system forming the relation between power and society through the process of definition, isolation and justification. In the e-government system?s operation in Bengkalis, there are two remarkable interpretation as follows: firstly, for villages that adopted the e-government system, those involve in the interpretation of dominant discourse which define and justify the discourse of e-government system; and secondly, for villages that have still been in loyal of the local wisdom ? ?committing to the government system and society life order based on traditional, well known as self-governing community? -, those include in the interpretation of the marginalized discourse that means in the wider discursive context it is the discursive implementation of e-government system. As a logical conclusion, the existing discourse has expressed the state power represented by the effort of e-government system?s employment in which there are the major interpretation of village government categorized in the dominant discourse and the marginalized discourse.  
Pemuda Dalam Kontestasi Politik : Melacak Alasan Rasional Calon Anggota Legislatif Muda Dprd Kota Pekanbaru Di Pemilihan Legislatif Tahun 2019 Wicaksono, Agung; Mulianto, Budi; Fikri, Rijalul; Selwa, Hendi
Jurnal Niara Vol. 14 No. 1 (2021)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.762 KB) | DOI: 10.31849/niara.v14i1.6015

Abstract

Salah satu fenomena menraik dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yakni mulai aktifnya para pemuda untuk terlibat langsung dalam dunia politik praktis. Pada tataran yang lebih khusus, keaktifan para pemuda dalam berpolitik di tandai dengan mulai banyaknya calon anggota legislatif (Caleg) muda yang bertarung untuk menduduki posisi sebagai wakil rakyat di berbagai tingkatan pemilihan. Ada yang mencalonkan diri untuk DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, bahkan hingga DPR-RI maupun DPD-RI. Penelitian ini berkaitan dengan kajian politik praktis di ranah Pemilihan Umum. Peneliti tertarik dengan isu-isu elektoral yang berkenaan dengan contestasi politik para calon anggota legislatif (Caleg) Muda yang maju dalam Pemilihan Legislatif 2019. Terjadi peningkatan antusiasme para pemuda dalam ikut berpolitik secara aktif. Penelitian ini berkaitan dengan untuk mencari alasan rasional yang melatar belakangi caleg muda untuk mencalonkan diri di Pemilihan legislatif 2019. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, peneliti focus untuk meneliti caleg muda yang berkompetisi di DPRD Kota Pekanbaru Provinsi Riau.Kajian ini tentunya diharapkan menjadi kajian yang bermanfaat bagi mahasiswa karena peneliti telah melakukan kajian secara langsung mengenai alasan rasional caleg muda untuk berkontestasi dalam politik khususnya di DPRD Kota Pekanbaru. Adapun yang menjadi penerbit tujuan peneliti adalah Marpoyan Tujuh Publishing. Tingkat Kesiapterapan Teknologi yang diusulkan adalah TKT pada level 2. Peneliti menggunakan teori pilihan rasional sebagai teori utama yang kemudian diaplikasikan dengan fenomena kemunculan banyakny acaleg muda yang berkompetisi di DPRD Kota Pekanbaru pada Pemilihan Legislatif 2019
Critical Discourse Analysis of Technology-Based Village Government System in Bengkalis Riau Rijalul Fikri; Muhammad Faisal Amrillah; Budi Mulianto
Journal of Local Government Issues (LOGOS) Vol. 3 No. 1 (2020): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/logos.v3i1.10929

Abstract

This study aims to comprehend on how the discourse of e-government system in villages of Bengkalis Regency, Riau Province, by using the method of Foucauldian discourse analysis. Thus, discourse of this paper is the implementation of e-governance system forming the relation between power and society through the process of definition, isolation and justification. In the e-government system’s operation in Bengkalis, there are two remarkable interpretation as follows: firstly, for villages that adopted the e-government system, those involve in the interpretation of dominant discourse which define and justify the discourse of e-government system; and secondly, for villages that have still been in loyal of the local wisdom – “committing to the government system and society life order based on traditional, well known as self-governing community” -, those include in the interpretation of the marginalized discourse that means in the wider discursive context it is the discursive implementation of e-government system. As a logical conclusion, the existing discourse has expressed the state power represented by the effort of e-government system’s employment in which there are the major interpretation of village government categorized in the dominant discourse and the marginalized discourse.  
Pendidikan Pelatihan dan Bimbingan Teknis Bagi Aparatur Pemerintahan: Sebuah Analisis Kebutuhan di Pemerintah Kota Dumai Budi Mulianto
Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik Vol 2 No 3 (2017): Vol 2, No 3 (2017): April
Publisher : Laboratorium Administrasi Publik FISIP Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.541 KB) | DOI: 10.25077/jakp.2.3.226-240.2017

Abstract

Penelitian ini menjelaskan mengenai analisis kebutuhan pendidikan pelatihan dan bimbingan teknis bagi aparatur pemerintahan di pemerintah kota Dumai. Penelitian ini menemukan bahwa ada 12 program prioritas yang harus segera dilaksanakan oleh pemerintah kota Dumai kepada para aparatur pemerintahannya. Beberapa diantaranya adalah pelatihan penyusunan laporan keuangan yang tepat dan pelatihan pengunaan media sosial untuk instansi pemerintahan. Ini semata-mata untuk meningkatkan kualitas aparatur negara yang kemudian berujung pada pelayanan publik yang memuaskan. Penelitian ini menggunakan konsep manajemen sumber daya manusia dan pendidikan dan pelatihan bagi aparatur pemerintahan. Metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan pada penelitian ini.
PEMBANGUNAN DESA DALAM TINJAUAN PEMIKIRAN WOOLCOCK DAN NARAYAN Budi Mulianto
WEDANA: Jurnal Kajian Pemerintahan, Politik dan Birokrasi Vol. 3 No. 2 (2017): Oktober
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this paper is to describe the role of social capital oriented to economic development through four approaches namely; communitarian approaches, networking approaches, institutional approaches and synergy approaches proposed by Woolcock and Narayan in his article Social Capital: Implications for Development Theory, Research, and Policy. Content analysis analysis on one concept presents a formula that there is an influence between social relations in development. Woolcock and Narayan revealed the phenomenon of development failure due to neglect of social relationships. If synergized in rural development, policy recommendations are formulated on the question of how social capital can affect the welfare of society, in the context of relations with the state as a party with great authority over the social development of rural communities. Summarizing what Woolcock and Narayan have to say, good government performance accompanied by strong social capital will be believed to bring about good economic and social prosperity.
STRUKTUR LEGITIMASI DALAM MASYARAKAT INDONESIA (Studi Pengukuhan Kembali Kerajaan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar Provinsi Riau) Budi Mulianto; Rijalul Fikri
WEDANA: Jurnal Kajian Pemerintahan, Politik dan Birokrasi Vol. 4 No. 1 (2018): April
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/wedana.2018.vol4(1).2156

Abstract

Democratization in Indonesia provides an opportunity for the community to maintain and preserve the values, norms and beliefs of ancestors that are manifested in the cultural traditions and customs. Then to strengthen the tradition makes the existence of traditional institutions as a form of legitimacy and community identity. The existence of the Gunung Sahilan Kingdom that has experienced a leadership vacuum for a long time, raises questions, approximating what then makes Raja Gunung Sahilan re-established in the Gunung Sahilan Kingdom, traditional authority can be clearly seen from the royal structure that can be said to be not elite centric. The Kingdom of Mount Sahilan adopted a system of functional assignment within its government. The kingdom in the Kingdom of Gunung Sahilan as a symbol and symbol of the greatness of the institution. In the structure of the Kingdom of Gunung Sahilan Raja itself as the highest government that controls custom (government) and worship. Sahilan is "Tengku Yang Dipertuan Besar" and for the King of Worship "Tengku Yang Dipertuan Sati". Government affairs in the sense that the executive is controlled by an institution called the Khalifah Density which has four homecoming with Dt. The great Caliph Van Kampar left. The position of these caliphs in the Kingdom of Gunung Sahilan is as a Ministerial Assembly (Ministry) where the function is divided according to certain parts. The rise of the Kingdom of Gunung Sahilan has become a basis for legitimacy to preserve and preserve traditional values by re-integrating the density of adat throughout the Kampar Kiri. Later, by re-existing the Gunung Sahilan Kingdom is inseparable from the legitimacy structure that is already formed and takes root in authority traditional authority. The existence of this traditional institution is a reinforcement of the community structure within the framework of the democratization of the Republic of Indonesia, because in addition to its existence as a local identity that is maintained, it is also a special feature for democracy in Indonesia.
PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN TANGAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) KUNTUM BERTUAH SEBAGAI USAHA PEREMPUAN DI KELURAHAN HARJOSARI, KECAMATAN SUKAJADI KOTA PEKANBARU Nurmasari nurmasari; Eka Komalasari; Budi Mulianto; Zulkifli Zulkifli
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 2 No 2 (2022): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2022
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v2i2.2555

Abstract

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu penopang dan penggerak roda perekonomian. Hal ini dilihat dari kegiatan usaha kecil yang signifikan baik dari sector traditional maupun modern. UKM menjadi kuat karena keberadaannya tersebar di seluruh pen­juru negeri serta UKM memiliki beberapa keunggulan di beberapa faktor yakni kemampuan fokus yang spesifik, fleksibilitas nasional, biaya rendah, dan kecepatan inovasi. (Sarosa, 2012) menemukan bahwa Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan suatu negara. Selain itu UKM juga merupakan salah satu industry dengan pertumbuhan tercepat disebagian besar negara, terutama di negara-negara berkembang, oleh karena itu kontribusi UKM tidak dapat diabaikan. Kelurahan Harjosari Kecamatan Sukajadi merupakan daerah yang berada disekitar pusat pemerintahan daerah Pekanbaru. Di kelurahan ini, telah berdiri sebuah UKM sejak tahun 2009 dengan nama kelompok usaha bersama Kuntum Bertuah yang memproduksi dan menjual hasil-hasil kerajinan tangan hasil karya anggotanya, antara lain kerajinan dari tekat, akrilik, sulam dan pelaminan, yang diketuai oleh Ibu Tengku Syarifah Nurila Zaharazad dengan beranggotakan 14 (empat belas) orang ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar Jl. Dahlia gg. Jati Komplek kejaksaan. Tujuan pengabdian ini untuk mengidentifikasi apa saja permasalahan dan apa kebutuhan dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kuntum Bertuah serta memberikan solusi. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui observasi lapangan, diskusi dan dokumentasi. Kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat sekali bagi pengembangan KUB ini dengan adanya diskusi menyampaikan bagaimana pentingnya mengembangkan usaha dan strategi-strategi apa yang perlu dilakukan agar kerajinan tangan di KUB Kuntum bertuah ini bukan hanya di terjual di dalam negeri saja bahkan terjual ke luar negeri dengan packingan yang rapi sehingga meningkat perekonomian masyarakat. Bantuan yang diberikan akan langsung dibuat kerajinan agar gerai-gerai yang kosong bisa terisi kembali dengan hasil kerajinan kumtum bertuah.
Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Dampak Sosial Kawasan HTI di Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau Heriyanto; Edi Sably; Asrol; fathurahman; Elinur Elinur; Budi Mulianto; Azmansyah; Detri Karya
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 6 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i6.12126

Abstract

HTI development involves many parties and stakeholders, one of which is the community living around the industrial forest area, whose existence cannot be separated from the forest. The location of the service in Bengkalis Regency is focused on Bukit Batu District. Data and information were collected through interviews and Focused Group Discussions. The results of the identification of social impacts found negative impacts from the existence of HTI companies on the people in the survey villages, namely land ownership conflicts, labour recruitment, and road dust that interfered with the residents' health. While the positive impact felt by the community is CSR assistance such as commemorating the anniversary of Indonesia's independence, sports competitions, and others. Additionally, the forest management efforts that must be carried out are socialization of a persuasive approach to the community to resolve conflicts between HTI companies and community lands, provide the widest possible opportunity for local workers in companies according to their level of education and experience, and prevent road dust so that it no longer disturbs the health of the population.
Ekonomi Rumahtangga Petani Padi Sawah Pedesaan Ditinjau dari Aspek Produksi dan Konsumsi di Kabupaten Siak, Riau Indonesia Heriyanto; Asrol; Elinur; Budi Mulianto
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.684 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i2.12114

Abstract

Kajian ekonomi rumahtangga petani meliputi pembahasan tentang rumahtangga petani dari aspek produksi dan konsumsi yang dilakukan secara simultan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam produksi, alokasi waktu kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga. Penelitian menggunakan metode survey untuk mendapatkan gambaran prilaku rumahtangga petani padi sawah. Metode penarikan sampel adalah metode multi stage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 rumahtangga petani padi sawah. Jenis data yang dikumpulkan adalah data cross section tahun 2021. Analisis data penelitian ini adalah analisis ekonometrika persamaan simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi padi sawah signifikan dipengaruhi oleh luas lahan dan jumlah benih dan penggunaan tenaga kerja luar keluarga. Alokasi waktu kerja dalam usahatani dipengaruhi oleh biaya tenaga kerja dalam usahatani dan upah luar usahatani. Alokasi waktu kerja luar usahatani dipengaruhi oleh alokasi waktu kerja dalam usahatani dan angkatan kerja rumahtangga petani. Penggunaan tenaga kerja luar keluarga petani signifikan dipengaruhi oleh luas tanam padi sawah dan investasi usahatani. Pendapatan luar usahatani signifikan dipengaruhi oleh alokasi waktu kerja luar usahatani dan pendidikan petani dan upah usahatani. Pengeluaran pangan, sandang, pendidikan, kesehatan dan rekreasi signifikan dipengaruhi oleh pendapatan rumahtangga dan tabungan. Jumlah anggota keluarga signifikan dan positif mempengaruhi pengeluaran pangan, sandang dan kesehatan rumahtangga petani padi sawah. Investasi usahatani rumahtangga petani signifikan dipengaruhi oleh tabungan dan pendidikan petani padi sawah
Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai Desa Meskom Kecamatan Bengkalis Sulaiman Akmal; Budi Mulianto
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 4 No. 3 (2023): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v4i4.2345

Abstract

Berdasarkan pengamatan awal Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai di Desa Meskom penulis temukan fenomena diantaranya: 1) Masih kurangnya Komunikasi petugas pendataan dengan masyarakat; 2) Pengawasan yang kurang dalam pelaksanaan BLT; 3) Permasalahan sosialisasi kreteria yang berhak menerima BLT. Dunn dalam (Nugroho 2003 Indikator evaluasi kebijakan public sebagai berikut: 1) Efektifitas apakah hasil yang diinginkan telah tercapai; 2) Efesiensi seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasil; 3) Kecukupan seberapa jauh pencapaian hasil dalam memecahkan masalah; 4) Perataan apakah biaya mamfaat didistribusikan dengan merata; 5) Responsivitas apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan; 6) Ketetapan apakah hasil (tujuan) yang diinginkan berguna/bernilai. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Creswell (2016) penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang mengeksplorasi dan memahami makna di sejumlah individu atau sekelompok orang yang berasal dari masalah sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keenam (6) indicator penilaian tersebut program BLT di Desa Meskom Kecamatan Bengkalis,mulai dari komunikasi pendataan ,pengawaasan yang dilakukan oleh kepala desa dan pemerintahan Desa serta pendamping program,dan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah desa dan satgas berjalan sesuai dengan yang diharapkan hanya saja ada sedikit kendala atau halangan yang terjadi, menginggat tidak semua yang kita rencanakan dapat berjalan sesuai yang kita inginkan. Kesimpulanan penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan Program Bantuan Tunai Langsung (BLT) di desa Meskom Kecamatan Bengkalis berjalan dengan atau sesuai yang diharapkan walau pun ada sedikit kendala.