Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Terapi Bermain Pendekatan Psikoanalisa Pranawati, Santy Yanuar
Metamorfosis vol. 3 no. 12 januari 2009
Publisher : Metamorfosis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENERAPAN GROUP ART THERAPY BAGI ANAK-ANAK MASA PERTENGAHAN YANG MEMILIKI KECENDERUNGAN AGRESI VERBAL Zahara, Fidia Hanan; Yulianti, Debora Basaria; Pranawati, Santy Yanuar
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i1.1831

Abstract

Rumah singgah X adalah sebuah rumah singgah yang berada di lokasi perkampungan nelayan Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang memberikan bimbingan belajar gratis bagi anak-anak dari kalangan masyarakat pra sejahtera dimana sebagian besar pekerjaan orangtuanya seperti nelayan, pemulung, pengemis, sopir, pekerja kasar/buruh dan keluarga dengan pendapatan minim. Berbagai kesulitan hidup dan lingkungan yang kurang kondusif di rumah singgah X menimbulkan dampak beraneka ragam dalam diri anak-anak tersebut, salah satunya adalah munculnya perilaku agresi verbal. Oleh sebab itu, group art therapy diterapkan untuk mengurangi agresi verbal dari 5 orang anak di rumah singgah X. Penelitian ini menggunakan mixed method one group pre-test, post-test design dengan menggunakan alat ukur agresivitas, tes CFIT, draw a person test dan wawancara semi terstruktur yang dianalisa untuk mengetahui perbandingan hasil sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Setelah intervensi, berdasarkan hasil observasi, draw a person test dan skala agresivitas menunjukkan adanya penurunan skor agresi verbal pada kelima partisipan. Hal ini menunjukkan bahwa group art therapy cukup efektif untuk mengurangi kecenderungan agresi verbal pada kelima anak di rumah singgah X.
PENERAPAN BIBLIOTHERAPY UNTUK MENURUNKAN TINGKAT PERILAKU AGRESI PADA REMAJA DI LPKA X Aryani, Fransiska Xaveria; Basaria, Debora; Pranawati, Santy Yanuar
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v4i1.3803.2020

Abstract

Adolescence is a period marked by the search for self-identity. Self-identity is a concept of self, an opportunity to achieve agreeable goals, values, and beliefs starting in adolescence. When adolescents experience problems in their search for identity - or when adolescents have limited opportunities - they are at risk of displaying behaviors with negative consequences. Adolescents with poor impulse control are more likely to display aggressive behavior and not think about their future. Aggression is defined as a physical or verbal behavior that hurts, threatens, or endangers other targeted individuals or objects. Bibliotherapy is an intervention that reduces the level of aggression in children and adolescents, therefore this study aims to determine the effectiveness of bibliotherapy in reducing the level of aggressive behavior among adolescents in X LPKA. Research and group intervention using bibliotherapy involved six participants. All participants are adolescents with a tendency towards aggression and were inmates at X LPKA. This study uses one group pre-test post-test design. The intervention process was conducted throughout 6 sessions and each session lasted between 60-90 minutes. The results of the intervention shows that bibliotherapy is effective to reduce the level of aggressive behavior in adolescents in LPKA X. This can be seen from the results of the evaluation of interventions and pre-test and post-test comparison. In addition to changes in the level of aggressive behavior, changes are also seen in the proactivity of participants in the group. Masa remaja merupakan masa pencarian identitas diri. Identitas diri merupakan konsep mengenai diri, kesempatan mencapai tujuan, nilai, dan kepercayaan yang ingin disepakati mulai pada masa remaja. Ketika remaja mengalami masalah saat pencarian identitasnya – atau ketika remaja hanya memiliki kesempatan yang terbatas – remaja beresiko menampilkan perilaku dengan konsekuensi negatif. Remaja yang masih cenderung memiliki kontrol dorongan yang buruk dapat menyebabkan remaja tersebut kemungkinan besar untuk menampilkan perilaku agresi dan tidak memikirkan masa depannya. Agresi didefinisikan sebagai suatu perilaku yang dilakukan untuk menyakiti, mengancam, atau membahayakan individu lain atau objek-objek yang menjadi sasaran perilaku tersebut secara fisik atau verbal. Bibliotherapy merupakan salah satu jenis intervensi untuk menurunkan tingkat agresi pada anak dan remaja, sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas penerapan bibliotherapy untuk menurunkan tingkat perilaku agresi pada remaja di LPKA X. Penelitian dan intervensi kelompok dengan bibliotherapy ini melibatkan enam partisipan. Seluruh partisipan merupakan remaja dengan kecenderungan perilaku agresi dan berstatus sebagai anak didik lapas (andikpas) di LPKA X. Penelitian ini menggunakan one group pre-test post-test design. Proses intervensi dilaksanakan dalam 6 sesi dan setiap sesinya berlangsung antara 60-90 menit. Hasil intervensi dapat menunjukkan bahwa bibliotherapy efektif digunakan untuk menurunkan tingkat perilaku agresi pada remaja di LPKA X. Efektivitas bibliotherapy untuk menurunkan tingkat perilaku agresi pada remaja dapat dilihat dari hasil evaluasi intervensi dan perbandingan pre-test dan post-test. Selain perubahan pada tingkat perilaku agresinya, perubahan juga terlihat pada keaktifan partisipan dalam kelompok.
KERENTANAN REMAJA PEREMPUAN KORBAN EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIAL DI BANDUNG Pranawati, Santy Yanuar; Ginanjar, Adriana Soekandar; Matindas, Rudolf Woodrow; Irwanto, Irwanto
Sosio Konsepsia Vol 9, No 2 (2020): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memahami secara mendalam mengenai pengalaman hidup pada remaja korban eksploitasi seksual komersial. Di Indonesia kasus ini semakin menunjukkan kompleksitasnya. Remaja menjadi korban tidak hanya karena terjerat di dalam lingkaran perdagangan manusia untuk tujuan eksploitasi seksual komersial, akan tetapi juga terdapat remaja dengan pengalaman hidup yang membuatnya rentan untuk dieksploitasi secara seksual. Penelitian ini akan fokus pada remaja pada kelompok kedua. Disain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan dan observasi non partisipan. Jumlah partisipan keseluruhan adalah 8 remaja perempuan yang berusia 17-24 tahun yang menjadi korban eksploitasi seksual komersial sejak usia 14-17 tahun. Hasil penelitian menunjukkan berbagai faktor kerentanan, dalam ranah lingkungan keluarga dan teman sebaya, serta faktor sosial-psikologis perkembangan fase remaja. Selain itu, terdapat kondisi yang memperkuat kerentanan remaja, seperti perilaku seks bebas dan perasaan kehilangan harga diri, serta kebutuhan akan uang. Sedangkan dampak-dampak yang ditimbulkan meliputi dampak fisik, psikologis, dan pendidikan. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pekerja sosial khususnya dalam bidang perlindungan anak dan remaja dalam upaya penanganan dan pencegahan remaja untuk menjadi korban eksploitasi seksual. Kata Kunci: Remaja, rentan, pengalaman hidup, eksploitasi seksual komersial, kualitatif
MENGENALI KECERDASAN EMOSI SEBAGAI BEKAL PERSIAPAN MASUK KERJA PADA SISWA SMKN 03 NEGERI YOGYAKARTA Basaria, Debora; Pranawati, Santy Yanuar; Aryani, Fransiska Xaveria
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.132 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1898

Abstract

Vocational High School (SMK) is a school that prepares students to be ready to work after graduating from vocational education. Entering the world of work with all its challenges, can become a stressor for adolescents. Adolescence is a time of transition to adulthood where psychosocial and emotionally, they are in the stage of searching for identity. Included in the process of finding self-identity is being able to recognize emotions and have future planning. As vocational students who have the possibility to immediately work after graduation, they need to prepare carefully their internal conditions before entering the workforce. For most teenagers, the concept of the world of work before and after entering the workforce might not necessarily be the same. Adolescents who fail to adjust to the world of work can experience many problems. To prevent this, teenagers, especially vocational students, need to be equipped with an activity that helps recognize their emotional state and help open their knowledge in preparation for entering the workforce. Psychoeduaction in the form of this seminar was given to students of 10th-12th grade SMKN 03 Yogyakarta, totaling 485 teenagers with an age range of 15-19 years. The result of this PKM was the successful implementation of the seminar activities and the emotional intelligence questionnaire given after the seminar activities shows that the overall emotional intelligence of the students participating in the seminar was acceptableABSTRAK: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu sekolah yang mempersiapkan siswanya untuk siap bekerja setelah lulus menempuh pendidikan di SMK. Memasuki dunia kerja dengan segala tantangannya, dapat menjadi suatu stressor yang berpotensi menimbulkan stres pada remaja. Seperti diketahui masa remaja merupakan masa transisi menuju dewasa yang secara psikososial emosi mereka sedang berada dalam tahap pencarian identitas diri. Termasuk di dalam proses pencarian identitas diri adalah mampu mengenali emosi dan memiliki perencanaan masa depan. Sebagai siswa SMK yang memiliki kemungkinan untuk langsung bekerja setelah lulus perlu utnuk mempersiapkan secara matang kondsi internal sebelum memasuki dunia kerja. Pada sebagian besar remaja diketahui konsep dunia kerja sebelum dan sesudah masuk ke dunia kerja belum tentu sama. Pada remaja yang tidak dapat menyesuaikan diri di dunia kerja dapat mengalami banyak permasalahan. Untuk mencegah hal tersebut maka para remaja khususnya siswa SMK perlu untuk dibekali sebuah kegiatan yang membantu mengenali kondisi emosi mereka dan membantu membuka wawasan mereka sebagai persiapan memasuki dunia kerja. Psikoeduaksi berupa seminar ini diberikan pada siswa kelas X-XII SMKN 03 Yogyakarta yang berjumlah 485 remaja dengan rentang usia 15-19 tahun. Hasil dari PKM ini adalah terselenggaranya kegiatan seminar dengan baik dan dari kuesioner kecerdasan emosi yang diberikan setelah kegiatan seminar didapatkan hasil kecerdasan emosi para siswa peserta seminar tergolong baik.
Toleransi pada Anak: Bagaimana Peran Keluarga dan Sekolah? Pranawati, Santy Yanuar; Hidayah, Bidayatul
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v14i1.7964

Abstract

Promoting tolerance is vital to reduce prejudice and discrimination towards outgroups. Therefore, family and school are essential in encouraging children's tolerance as an immediate environment. This literature review provides an overview of the role of family and school in promoting tolerance in children to reduce prejudice toward outgroups. We used the standard systematic literature review method employing a manual search of articles through the keywords, i.e., children, family, school, prejudice, and tolerance. The data source was obtained online using ProQuest, Taylor & Francis (Social Sciences & Humanities Subject), and Ebscohost. There are 41 articles included in quality appraisal using the qualitative assessment. We concluded that family and school, as an immediate environment of child development, are essential in promoting tolerance to prevent negative prejudice towards outgroups. This literature review may have implications, especially for the family and school environment, in enhancing children's tolerant attitude as early as possible over several activities to increase knowledge about their outgroups.
Pelatihan Mindful Parenting untuk Mengurangi Stres Pengasuhan Pada Orang Tua Dari Anak Dengan Spektrum Autisme Boby, Kurnia; Ginanjar, Adriana Soekandar; Pranawati, Santy Yanuar
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v14i1.8958

Abstract

This study involved a mindful parenting training program to reduce parenting stress levels in parents of children with autism spectrum disorder (ASD). The research design utilized a quasi-experimental perspective, involving 20 parents of children aged 12-18 years who had received an ASD diagnosis at least two years prior. Parenting stress levels are evaluated by comparing pre-test, post-test, and follow-up scores using the Parenting Stress Index (PSI). The studies showed a noteworthy reduction in parenting stress after mindful parenting training. Furthermore, analysis of qualitative data suggested that parents of children with ASD exhibited enhancements in self-regulation, mindfulness, acceptance of their parental roles, more adaptive emotional responses, decreased stress, and improved mental well-being.