Endang Sri Heruwati
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Pediococcus Acidilactici F-11 sebagai Kultur Starter terhadap Kualitas Rusip Teri (Stolephorus Sp.) Arifah Kusmarwati; Endang Sri Heruwati; Tyas Utami; Endang Sutriswati Rahayu
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 1 (2011): Juni 2011
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v6i1.84

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan Pediococcus acidilactici F-11 sebagai kultur starter terhadap kualitas rusip melalui proses fermentasi. Rusip teri dibuat melalui fermentasi tanpa dan dengan penambahan starter dengan variasi penggaraman 10, 15, dan 20% dan masing-masing ditambah gula merah 10% dari berat ikan  pada suhu kamar (30 ± 2°C) selama 12 hari. Parameter yang diamati meliputi parameter mikrobiologi (ALT, total bakteri asam laktat (BAL), dan total coliform), kimiawi (pH, total asam, TVB, kadar air, dan kadar garam), dan sensori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Pediococcus acidilactici F-11 dapat meningkatkan total BAL dan menurunkan total coliform produk rusip yang dihasilkan. Selain itu dapat mempersingkat waktu fermentasi dari 12 hari menjadi 9 hari dan menghasilkan produk rusip dengan sifat sensori yang lebih disukai terutama pada perlakuan penggaraman 15%. Produk rusip yang dihasilkan memiliki total BAL lebih tinggi yaitu sebesar 7,47 log, total coliform lebih rendah yaitu 3,34 log daripada rusip tanpa starter serta memiliki rasa dan tekstur yang lebih disukai. 
Persamaan Prediksi Umur Simpan Filet Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Dikemas Vakum dalam HDPE Rudi Riyanto; Supriyadi Supriyadi; Suparmo Suparmo; Endang Sri Heruwati
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 7, No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v7i2.74

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data laju penurunan mutu filet ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dikemas vakum dengan HDPE. Hasil analisis digunakan untuk menentukan indikator yang paling tepat untuk persamaan prediksi umur simpan menggunakan persamaan regresi. Dalam percobaan yang dilakukan filet ikan nila yang dikemas vakum dengan HDPE disimpan pada suhu 0, 10, 20, dan 30 oC. Parameter yang dianalisis adalah TVB-N, pH, TBA, Organoleptik (hedonik), dan TPC (aerob dan anaerob). Data yang dihasilkan menunjukkan bahwa suhu dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap laju penurunan mutu filet ikan nila (P<0,05). Berdasarkan tingkat kecepatan parameter mutu untuk mencapai limit toleransi, nilai TVB-N merupakan parameter mutu yang paling tepat untuk dijadikan parameter penentu kinetika pembusukan filet ikan nila. Kandungan TVB filet ikan nila yang disimpan pada suhu 30, 20, 10, dan 0 °C telah melampaui batas mutu (30 mg-N/100 g) secara berturut-turut pada penyimpanan 9, 24, 72, dan 168 jam. Berdasarkan hasil pengolahan data nilai TVB filet ikan nila pada beberapa suhu penyimpanan menggunakan persamaan Arrhenius, nilai Ea yang didapatkan sebesar 72,17 KJ/mol dengan menggunakan nilai TVB 30 mg-N/100 g sebagai nilai batas penolakan mutu filet ikan nila. Persamaan prediksi umur simpan (t=jam) filet ikan nila dalam HDPE vakum yang didapatkan adalah ln A = ln A0 + (t.exp[26,44-8681(1/T)]) dengan tingkat akurasi nilai prediksi terhadap nilai mutu filet ikan nila percobaan adalah 73–78%.
Pengaruh Lama Penyimpanan Biji Picung (Pangium edule Reinw.) Beku terhadap Aktivitasnya dalam Mengawetkan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Novalia Rachmawati; Irma Hermana; Endang Sri Heruwati
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v6i2.409

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan biji picung beku terhadap kemampuannya dalam mengawetkan ikan. Biji picung cacah disimpan dalam kondisi beku (-18°) selama 4 bulan. Setiap bulan biji picung beku diambil dan diaplikasikan pada ikan nila segar dengan perbandingan 3% (b/b) dengan dan tanpa penambahan garam 2% (b/b). Ikan nila disimpan pada suhu ruang dan dilakukan pengamatan terhadap parameter mikrobiologi (Angka Lempeng Total dan antibakteri), kimiawi (TVB dan kadar air) serta organoleptik. Uji aktivitas antibakteri dari biji picung beku dilakukan terhadap bakteri Eschericia colidan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdas arkan parameter mikrobiologi, kimia dan organoleptik, biji picung beku yang disimpan hingga 1 bulan mampu mempertahankan kesegaran ikan hingga penyimpanan hari ke-2. Sedangkan dari hasil uji aktivitas antibakteri, biji pic ung beku dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. colidan S. aureusdengan kategori aktivitas sangat kuat.
Industrialization in fisheries: a challenge to change Achmad Poernomo; Endang Sri Heruwati
Squalen, Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 3 (2011): December 2011
Publisher : Research and Development Center for Marine and Fisheries Product Processing and Biotechnol

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/squalen.v6i3.65

Abstract

To manage with the Indonesian vision as the biggest producer of fisheries in 2015, capture,aquaculture, and post-harvest fisheries should be ready to operate at large or business scale.Consequently, industrialization should be promoted since this is the most appropriate way tomanage fisheries in business manner. Though it has a positive goal to maximize the utilization offisheries resource for the improvement of economic and prosperity of Indonesian people, however,industrialization undoubtedly retains a negative impact in terms of threats on the sustainability offishery and other natural resources. This article summarises review and analysis aiming to developan ideal model in order to strengthen the fisheries industrialization in Indonesia. Based on previousweaknesses, the ideal model is the one that reflects an inclusive and holistic manner, suitable forvarious characteristics of industries in each typical areas and people of Indonesia, with the emphasison competitive advantage, untraditional, and commercial basis, especially in respect to thedevelopment of a strong fisheries business. This kind of model should also maintain harmonizedand coordinated programs and actions between involved related institutions. Research supportsare needed to develop and test the most appropriate model. Also, in technical basis, innovationson fish capture, aquaculture, as well as processing technologies are urgently needed as acomplement to the developed model of fisheries industries. One thing that should be kept in mindis the importance of management and conservation of natural resources, including resource forfisheries capture and aquaculture, germ plasms and genetic fish resources, as well as marinemicroorganisms, as these all are the main assets for the development of marine and fisheries inIndonesia.