Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Teknik Penetasan Ikan Nila Oreochromis niloticus pada Corong Penetasan Rahmadi Aziz; Mukti Arif; Aldi Huda Verdian
Jurnal Perikanan Terapan Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Perikanan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.521 KB) | DOI: 10.25181/peranan.v1i1.1460

Abstract

Potensi pengembangan budidaya ikan nila di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Salah satu pengembangan budidaya ikan nila yaitu dalam teknik penetasan telur ikan nila pada corong penetasan. Penerapan teknik ini diharapkan dapat meningkatkan daya tetas telur dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila semakin tinggi serta mempermudah pemanenan larva. Materi yang digunakan yaitu induk ikan nila strain JICA (Japan for International Cooperation Agency), corong penetasan berbentuk kerucut berukuran diameter 30 cm dan tinggi 45 cm dan perlengkapan pemijahan lainnya. Pengembangan teknik penetasan ikan nila menggunakan corong penetasan  mengasilkan nilai derajat penetasan sebesar 90,6 % dan tingkat kelangsungan hidup benih sebesar 96,15 %.
Komposisi Kimia Daging Udang Vanamei Dan Udang Windu Dengan Sistem Budidaya Keramba Jaring Apung Aldi Huda Verdian; Pindo Witoko; Rahmadi Aziz
Jurnal Perikanan Terapan Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Perikanan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.501 KB) | DOI: 10.25181/peranan.v1i1.1479

Abstract

Salah satu terobosan untuk meningkatkan produksi udang adalah memanfaatkan laut dengan keramba jaring apung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan komposisi kimia dari udang putih (Litopenaeus vannamei) dan daging udang windu (Penaeus monodon) yang dibudidayakan di keramba jaring apung. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa daging udang putih memiliki kandungan protein dan abu yang lebih tinggi daripada daging udang windu. Komposisi langsung pada otot udang diatur oleh banyak faktor, termasuk spesies, tahap pertumbuhan, pakan dan musim.
ADAPTASI BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA KENAIKAN SALINITAS YANG BERBEDA Rahmadi Aziz; Epro Barades
Jurnal Perikanan Vol 11 No 2 (2021): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v11i2.262

Abstract

Tilapia fish is a freshwater fish commodity that has the potential to be developed for fisheries business. Tilapia fish have many advantages such as easy breeding, fast-growing, and can survive at high salinity. To increase durability at high salinity it is necessary to prepare saline tilapia seeds produced from parentage that is tolerant to high salinity or through the salination process since the size of the seed. The purpose of this study was to determine the survival rate, absolute growth, and water quality during the adaptation period of increasing salinity of tilapia juvenile. The experimental design used was a completely randomized design with three replications. The salinity increase treatments used were A (1 ppt salinity), B (2 ppt salinity), C (3 ppt salinity), D (4 ppt salinity), and E (5 ppt salinity). The results showed the survival rate of tilapia seeds each treatment is treatment A (1 ppt) by 100%, treatment B (2 ppt) by 100%, treatment C (3 ppt) by 100%, treatment D (4 ppt) by 99.2%, and treatment E (5 ppt) by 98.6%. The results of each absolute growth of each treatment are treatment A (1 ppt) of 0.002 grams / day, treatment B (2 ppt) of 0.002 grams / day, treatment C (3 ppt) of 0.001 grams / day, treatment D (4 ppt) of 0.0007 grams / day, and treatment E (5 ppt) of 0.001 grams / day. It can be concluded that the adaptation of fish seeds at different salinities (1 ppt, 2 ppt, 3 ppt, 4, ppt, and 5 ppt) still shows a good survival rate, but the absolute growth of tilapia seeds on the adaptation of salinity increases of 4 ppt and 5 ppt has not been optimal.
SUPPLEMENTARY OF COCONUT PUPL EXTRACT TO FEED TO INCREASE GROWTH OF SALINE TILAPIA Adni Oktaviana; Aldi Huda Verdian; Rahmadi Aziz
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v9i1.4128

Abstract

Various problems are found in aquaculture activities while decreasing production due to fish disease attacks and slow growth. Various alternatives can be applied by cultivators, one of which is the use of prebiotics. Coconut pulp contains galactomannan which serves as prebiotic and belongs to agricultural waste usually used as animal feed. This study aimed to determine the level of growth and survival rate of saline tilapia (O. Niloticus) after given coconut pulp extract. A completely randomized design (CRD) was emplyed. This study consisted of three treatments with three replications. Treatment A (maintenance of saline tilapia without adding coconut pulp extract), Treatment B (rearing saline tilapia with the addition of 1% / kg of feed with coconut pulp extract), and Treatment C (rearing saline tilapia with the addition of 2% / kg of feed with coconut pulp extract). The parameters observed were growth, survival and water quality. The results of growth and survival parameters on this study were not significantly different among each treatment. Daily growth rate (DGR) was obtained in treatment C, namely LPH 1.28%. The highest survival rate was obtained in treatment B, namely 80%.Keywords: nile tilapia, coconut pulp ekstract, galactomannan
PENGGUNAAN DEDAK PADI SEBAGAI SUMBER KARBON ORGANIK PADA BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus var) DI BAK TERPAL Rahmadi Aziz; Aldi Huda Verdian; Adni Oktaviana
Jurnal Perikanan Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.404

Abstract

Komoditas ikan air tawar yang memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var). Upaya yang dilakukan agar dapat mengembangkan dan meningkatkan produksi ikan lele yaitu melakukan budidaya dengan teknologi penambahan sumber karbon organik dalam meningkatkan pertumbuha bakteri heterotrof untuk merombak bahan organik di lingkungan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, kelangsungan hidup, feed convertion ratio (FCR), dan rasio C/N terhadap keberhasilan budidaya ikan lele sangkuriang di bak terpal. Perlakuan yang diterapkan adalah pemeliharaan ikan lele sangkuriang dengan rasio C/N 0, C/N 20, C/N 25, dan C/N 30 dengan padat pebaran ikan lele 500 ekor/m3. Hasil penelitian ini adalah penambahan rasio C/N 20 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele yang dipelihara di bak terpal. Hasil yang terbaik terdapat pada perlakuan rasio C/N 20 dengan growth rate (0,68 gram/hari), survival rate (86%), dan feed convertion ratio (0,85). Selain itu, perlakuan rasio C/N 20 dapat menurunkan kandungan amoniak pada media budidaya ikan lele.
PENDEDERAN UDANG VANAME (Litopenaeus vaname) DENGAN SISTEM BIOFLOK pindo witoko; Nuning Mahmudah Noor; Rahmadi Aziz
Jurnal Perikanan Vol 13 No 2 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i2.552

Abstract

Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki prospek sangat bagus untuk dikembangkan. Ketersedian juvenil (benih) udang vaname yang berkualitas sangat diperlukan untuk kegiatan pembesaran. Pendederan udang vanname memiliki beberapa kendala karena dalam proses pelaksanaannya menggunkaan padat tebar tinggi dan jumlah pakan yang dibutuhkan semakin tinggi. Kondisi penggunaan pakan yang tinggi tersebut dapat berdampak terhadap kualitas air budidaya. Hasil limbah dari metabolisme dan sisa pakan yang tidak termakan dapat menjadi toksik bagi udang. Teknologi yang dapat mengurangi resiko terhadap limbah yang bersifat toksik pada udang salah satunya adalah teknologi bioflok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan Survival Rate (SR) pendederan udang vaname menggunakan teknologi Bioflok. Metode penelitian yang digunakan yaitu membandingkan secara langsung dengan analisis secara desnkriptif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan wadah bak permanen yang dilapisi terpal dengan ukuran 3m x 5m x 1,2m sebanyak 2 buah. Tiap bak diisi air laut dengan salinitas 30 ppt sebanyak 12.000 liter dilengkapi dengan 24 titik aerasi dan sebuah mikro bubble. Benih udang vaname yang digunakan berukuran PL 10 dengan bobot rerata 0.01 g/ekor dengan padat tebar 1.500 ekor/m3 (18.000 ekor/bak) dan 2000 ekor/m3 (24.000 ekor/bak). Lama waktu pemeliharaan selama 28 hari. Selama pemeliharaan diberi pakan komersil dengan dosis 5%-10% dari total bobot biomassa perhari. Hasil penelitian menunjukkan panjang dan bobot akhir rata rata yang terbaik didapat pada perlakuan A (1500 ekor/m3) yaitu sebesar 5.15 cm dan 2.32 gram/ekor dengan nilai survial rate (SR) sebesar 89,7%.