Marni
Faculty Of Public Health, University Of Nusa Cendana, East Nusa Tenggara, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PAPARAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGGUNAAN PENYEDAP RASA MONOSODIUM GLUTAMAT OLEH IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN MAULAFA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG TAHUN 2009. Angela E Lapuimakuni; Marni; Afrona Takaeb; Christina Olly Lada
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2010): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v2i2.99

Abstract

MSG as a food flavour has risen controversy in society because MSG may have a negative impact on health. However, such additional food flavour can be used in a certain amount. Food flavour containing MSG is more acceptable by housewives whose role is to serve food for the family. Housewives have become a target of advertisement screened on television because they have much time watching television advertisement. This research is aimed to find out the knowledge and attitude of housewives in MSG, frequency and length of time of the food flavour advertisement screened on television, and the use of the flavour in a day. The research is qualitative research, and the interview had been used as a method of research. Twenty housewives in Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang had been taken as respondents for the research. The result of the research showed that the knowledge of the respondent on the MSG was still low. This was caused by limited access and information on their part. As a matter of the fact, there were 14 respondents who did not limit the frequency of using MSG in a day in accordance with the health standard.
Determinan Kejadian Stunting pada Anak Baduta di Desa Tuapukan dan Kelurahan Merdeka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang : Determinants of stunting in children under two years old in Tuapukan Village and Merdeka Village, East Kupang District, Kupang Regency Mico Perera; Ribka Limbu; Tadeus A.L.Regaletha; Marni
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.3125

Abstract

Latar belakang: Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kejadian stunting di Indonesia menjadi perhatian pemerintah yang dianggap menjadi masalah kesehatan yang serius. Badan Pusat Satatistik (BPS) Nusa Tenggara Timur masuk kedalam 5 besar wilayah di Indonesia dengan jumlah balita pendek dan sangat pendek dimana selama tiga tahun terakhir (2016-2018). Kabupaten Kupang merupakan salah satu wilayah di NTT dengan jumlah stunting tertinggi. Tujuan: Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan stunting pada anak baduta di Desa Tuapukan dan Kelurahan Merdeka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross sectional, dengan 62 responden penelitian adalah anak stunting yang berasal dari Desa Tuapukan dan Kelurahan Merdeka, Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Oktober 2022. Analisis dilakukan menggunakan uji chi square untuk menguji hubungan signifikan antara variabel pengetahuan, sikap, pola asuh dan pemberian makan, lingkungan tempat tinggal terhadap kejadian stunting pada anak baduta. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan ibu dengan stunting pada anak baduta di Desa Tuapukan (p=0,002) dan Kelurahan Merdeka (p=0,000), ada hubungan sikap dengan stunting pada anak baduta di Desa Tuapukan (p=0,037) dan Kelurahan Merdeka (p=0,000), ada hubungan pola asuh dan pemberian makan anak dengan stunting pada anak baduta di Desa Tuapukan (p=0,037) dan Kelurahan Merdeka (p=0,000), ada hubungan antara lingkungan tempat tinggal dengan stunting pada anak baduta di Desa Tuapukan (p=0,002) dan Kelurahan Merdeka (p=0,000) Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan ibu, sikap, pola asuh dan pemberian makan anak, serta lingkungan tempat tinggal dengan stunting pada anak baduta di Desa Tuapukan dan Kelurahan Merdeka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang.
PENTINGYA PERAN TOKOH AGAMA DALAM MENCEGAH STUNTING PADA ANAK di KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG Marni; Intje Picauly
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Edisi April 2023
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v4i1.233

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah pedesaan dan terpencil di Kabupaten Kupang. Provinsi Nusa Tenggara Timur, angka prevalensi stunting mencapai 40,6% pada tahun 2018. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting di wilayah tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tokoh agama diharapkan dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting pada anak. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 1 hari dengan materi utama tentang masalah stunting pada anak. Pelatihan dihadiri oleh 15 tokoh agama dari berbagai agama yang ada di Kecamatan Kupang Barat. Pelatihan dilaksanakan secara tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Pelatihan berhasil memberikan pemahaman yang cukup mendalam mengenai stunting pada anak kepada para peserta. Selain itu, para peserta juga memahami perbedaan antara anak stunting dan kerdil, penyebab stunting, dampak stunting pada anak, serta cara-cara mencegah stunting pada anak. Dalam pelatihan ini juga dihadirkan praktisi kesehatan sebagai narasumber yang memberikan wawasan mengenai stunting dan cara mencegahnya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil memberikan dampak positif pada para peserta, terlihat dari peningkatan pemahaman mereka tentang stunting pada anak. Kegiatan pelatihan tokoh agama tentang stunting pada anak di Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur, berhasil memberikan pemahaman yang cukup mendalam kepada para peserta mengenai stunting pada anak, perbedaannya dengan anak kerdil, penyebab, dampak, dan cara-cara mencegahnya. Pelatihan ini juga berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran para tokoh agama dalam memainkan peran mereka dalam mencegah stunting pada anak di masyarakat.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kolostrum oleh Ibu pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Amanuban Timur Kabupaten Timor Tengah Selatan : Analysis of Factors Influencing Colostrum Administration by Mothers to Newborns in the Working Area of the East Amanuban Public Health Center South Central Timor District Marni
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 4: APRIL 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i4.3320

Abstract

Latar belakang: Kolostrum adalah susu kental berwarna kekuningan yang diproduksi pada akhir kehamilan. Kolostrum mengandung antibodi yang melindungi bayi baru lahir dari penyakit. Setiap tahun, 60% dari 10,9 juta kematian balita secara global disebabkan oleh malnutrisi. Dari jumlah tersebut, lebih dari dua pertiga kematian disebabkan oleh praktik pemberian makan yang tidak optimal pada tahun pertama kehidupan, termasuk membuang kolostrum. Tujuan: Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pemberian kolostrum oleh ibu pada bayi baru lahir di wilayah Puskesmas Amanuban Timur Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2023. Metode: Penelitian ini merupakan survei analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 88 ibu yang memiliki bayi berusia 0-6 bulan yang terdaftar di Puskesmas Amanuban Timur. Analisis statistik masing-masing variabel menggunakan chi square dan regresi logistik berganda dengan selang kepercayaan 5%. Hasil: Penelitian menunjukkan ada pengaruh umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak, pengetahuan, budaya, dukungan suami, dan dukungan tenaga kesehatan terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Amanuban Timur, dengan nilai masing-masing p = 0,000, dan faktor yang paling berhubungan secara simultan dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Amanuban Timur adalah dukungan suami, dengan nilai Exp (B) atau OR (Odds Ratio) terbesar = 12.333. Kesimpulan: Ada pengaruh usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak, pengetahuan, budaya, dukungan suami, dan dukungan tenaga kesehatan terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Amanuban Timur.