Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah pedesaan dan terpencil di Kabupaten Kupang. Provinsi Nusa Tenggara Timur, angka prevalensi stunting mencapai 40,6% pada tahun 2018. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting di wilayah tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tokoh agama diharapkan dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting pada anak. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 1 hari dengan materi utama tentang masalah stunting pada anak. Pelatihan dihadiri oleh 15 tokoh agama dari berbagai agama yang ada di Kecamatan Kupang Barat. Pelatihan dilaksanakan secara tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Pelatihan berhasil memberikan pemahaman yang cukup mendalam mengenai stunting pada anak kepada para peserta. Selain itu, para peserta juga memahami perbedaan antara anak stunting dan kerdil, penyebab stunting, dampak stunting pada anak, serta cara-cara mencegah stunting pada anak. Dalam pelatihan ini juga dihadirkan praktisi kesehatan sebagai narasumber yang memberikan wawasan mengenai stunting dan cara mencegahnya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil memberikan dampak positif pada para peserta, terlihat dari peningkatan pemahaman mereka tentang stunting pada anak. Kegiatan pelatihan tokoh agama tentang stunting pada anak di Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur, berhasil memberikan pemahaman yang cukup mendalam kepada para peserta mengenai stunting pada anak, perbedaannya dengan anak kerdil, penyebab, dampak, dan cara-cara mencegahnya. Pelatihan ini juga berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran para tokoh agama dalam memainkan peran mereka dalam mencegah stunting pada anak di masyarakat.