Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Kalibrasi Arah Kiblat Masjid Al Jumu’ah Pondok Pesantren Karomatul Qur’an Tanjungpinang Angkat, M. Arbisora; Hidayatullah, Rizki Pradana; Sari, Afna Fitria; Saniah, Mahfuzah
MENARA RIAU Vol 16, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/menara.v16i1.14886

Abstract

Currently determination the qibla direction is very easy to do, like using the compass from smartphone, but the results shown isn’t always accurate. Compass from one smartphone to another can show different numbers because of the area and surrounding objects, such as iron and magnetic deviation. Many mosques deviate from their qibla direction after calibrating the qibla direction. This happened because at the beginning of measuring the qibla direction of the mosque using the compass, like was happened to Al Jumu'ah Mosque. The purpose of community dedication is to correct the qibla direction of Al Jumu'ah Mosque in order to strengthen the belief in the worship of Karomatul Qur'an Islamic Boarding School Tanjungpinang’s residents. The method uses a consultative approach where community problems and needs are handled in collaboration with universities. After calibrating the qibla direction using the Theodolite, it’s obtained that the azimuth kiblat of Al Jumu'ah Mosque is 293o 06’ 19.49”, be discovered deviation amount 00o 05’ 00”.
PEMANFAATAN INSTRUMEN KOMPAS KIBLAT RHI DALAM PENGUKURAN ARAH KIBLAT MASJID AS SALAM MEDAN SUNGGAL M. Arbisora Angkat
An Natiq Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/an-natiq.v2i2.15888

Abstract

BHR (Badan Hisab Rukyat) North Sumatra Province revealed that it is oftentimes for qibla direction of mosques in Medan City which does not face the Ka’bah or Masjidil Haram, but to the west and South Africa. This attracted the author's attention to examine the qibla direction of mosques in Medan City, especially As Salam Mosque Medan Sunggal. This research aims to find out how to measure the Qibla direction using Kompas Kiblat RHI instrument so that it is known as the qibla azimuth of As Salam Mosque Medan Sunggal. This research uses a qualitative analysis technique by describing the results of measuring qibla direction of As Salam Mosque in Medan Sunggal using Kompas Kiblat RHI instrument. After measuring, it is known that the Qibla azimuth of As Salam Mosque Medan Sunggal is 292o 47' 09.83" UTSB (North–East–South–West).
Urgensi Kalender Hijriyah Sebagai Haul Zakat Maal di Baznas Provinsi Kepulauan Riau M. Arbisora Angkat
TERAJU: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 2 No 01 (2020)
Publisher : P3M dan Jurusan Syariah dan Ekonomi Bisnis Islam STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.992 KB) | DOI: 10.35961/teraju.v2i01.92

Abstract

Abstrak Artikel ini ingin memberikan informasi kepada umat muslim bahwa seharusnya haul pembayaran zakat maal umat muslim menggunakan Kalender Hijriyah (354 hari). Karena selama ini praktiknya haul pemabayaran zakat maal umat muslim pada saat ini menggunakan Kalender Masehi (365 hari). Sehingga terdapat selisih sekitar 11 hari setiap tahunnya dan apabila Kalender Masehi terus digunakan sebagai haul pembayaran zakat maal, maka selama kurun waktu 30 tahun bisa menyebabkan hutang zakat maal dalam 1 tahun tidak dikeluarkan. Sebenarnya Kalender Masehi dapat digunakan untuk menentukan haul zakat maal, hanya saja persentase zakatnya adalah sebesar 2.577% bukan 2.5%. Persentase ini tentunya sangat berdampak terhadap nominal zakat maal yang ada Provinsi Kepulauan Riau, maka sudah seharusnya BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau menggunakan persentase 2,577% apabila tetap menggunakan Kalender Masehi sebagai haul zakat maal. Sehingga tujuan zakat sebagai kemashlahatan umat manusia, sebagai solusi memecahkan problem kemiskinan, meratakan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan umat Islam khususnya di Provinsi Kepulauan Riau bisa tercapai. Kata Kunci : Kalender Hijriyah, Haul Zakat Maal. BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau Abstract This article would like to inform for Muslims that the haul payment of Muslim’s wealth zakat must be using the Hijri Calendar (354 days). Because all this time the practice of haul payment for Muslim’s wealth zakat is currently using the Solar Calendar (365 days). So there is a deviation around 11 days for each year and if the Solar Calendar to be used continously as a haul of wealth zakat payment, then for a period of 30 years can make the debt of wealth zakat in 1 year is not issued. Actually the Solar Calendar can be used to determine the wealth zakat haul, but the percentage of zakat is 2.577% not 2.5%. This percentage certainly has an impact on the nominal value of wealth zakat in the Riau Islands Province, so BAZNAS of Riau Islands Province must be using a percentage of 2.577% if they still using the Solar Calendar as a haul of wealth zakat. So the purpose of zakat as the mankind’s benefit, as a solution to solve the poorness problem, leveling income and improving the welfare of Muslims, especially in Riau Islands Province can be achieved. Keyword : Hijri Calender, Wealth Zakat Haul. BAZNAS of Riau Islands Province
Studi Analisa Penentuan Arah Kiblat Masjid Raya Al-Mashun Medan M. Arbisora Angkat
Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.341 KB) | DOI: 10.30596/jam.v2i1.764

Abstract

Masjid Raya Al-Mashun Medan merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sultan Deli yang dibangun pada tanggal 21 Agustus 1906 dan selesai dibangun pada 10 September 1909, sehingga Masjid Raya Al-Mashun Medan sekarang sudah berumur 1 abad lebih. Masjid Raya Al-Mashun Medan didirikan pada masa Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah IX. Sementara itu berdasarkan hasil pengukuran Badan Hisab Rukyat (BHR) Sumut, ternyata posisi arah kiblat Masjid-masjid yang ada di Medan masih meragukan. Pengurus BHR (Badan Hisab Rukyat) Provinsi Sumatera Utara, H. Arso mengungkapkan, dari 1.750 jumlah Masjid dan mushalla di Medan, baru sekitar 50 Masjid saja yang memiliki data keabsahan, penentuan posisi arah kiblat dan memiliki sertifikasi arah kiblat, dan Masjid Raya Al-Mashun Medan bukan merupakan salah satu dari 50 Masjid yang memiliki sertifikasi arah kiblat.Pada Mudzakarah Ilmiah MUI (Majelis Ulama Indonesia) Medan tentang penentuan posisi arah kiblat Masjid-masjid di kota Medan, H. Arso menyebutkan bahwa bangunan Masjid yang menggunakan cara tradisional dalam menentukan arah kiblatnya rata-rata bangunan Masjid lama. Siapa yang mengukur, sistem dan peralatan teknis yang digunakan juga tak jelas. Begitu juga tidak jelasnya data data koordinat letak geografis yang dipakai sebagai data perhitungan arah kiblat tersebut. Tidak jarang ada Masjid begitu diukur ulang oleh tim BHR (Badan Hisab Rukyat) arah kiblatnya tidak mengarah ke Ka’bah atau Masjidil Haram, tapi ke Afrika Selatan.            Kata Kunci : Masjid Raya Al-Mashun Medan, Penentuan, Arah Kiblat.
Bintang Panjer Sore Sebagai Petunjuk Arah Kiblat Oleh Kelompok Nelayan “Mina Kencana” Desa Jambu Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara M. Ali Romdhon; M. Arbisora Angkat
Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan Vol 7, No 1 (2021): Al-Marshad
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jam.v7i1.6216

Abstract

Kelompok Nelayan Mina Kencana menggunakan Bintang Panjer Sore sebagai petunjuk arah kiblat ketika berada di laut. Bintang ini muncul pada waktu matahari terbenam sekitar pukul 17.30-18.00 WIB secara langsung. Dengan menghadap bintang itu lalu serong ke kanan berarti menghadap kiblat. Bintang Panjer Sore ternyata planet Venus. Venus tidak bisa digunakan karena mempunyai orbit sendiri sehingga posisinya berpindah-pindah. Dalam satu tahun 2012 hanya bulan Juni yang memiliki selisih azimuth terkecil antara Venus dan arah kiblat desa Jambu, yakni 0° 40’ 31,48”. Dengan demikian konsep ini bisa dikatakan tidak akurat.Kata kunci : Bintang Panjer Sore, Arah kiblat, Mina Kencana, Rasi Bintang
Uji Kelayakan Bukit Cermin Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau Sebagai Lokasi Rukyatul Hilal Nofran Hermuzi; M. Arbisora Angkat
Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan Vol 7, No 2 (2021): Al-Marshad
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jam.v7i2.7945

Abstract

Bukit Cermin Tanjungpinang City is the location of Rukyatul Hilal which has been used by the Ministry of Religion of Kepulauan Riau Province since 2015. The factor of using Bukit Cermin as the location of Rukyatul Hilal is because it has an observable area of view at azimuth 240o-300o and easy access to the location. The topography of Tanjungpinang is mostly sea/water. So it is easy for evaporation to occur so that clouds often appear in the afternoon, especially on the western horizon when the sun will set and become an obstacle in the implementation of Rukyatul Hilal in Tanjungpinang city. Since 2015 until now, in Bukit Cermin the hilal has never been seen. So, Bukit Cermin is not suitable as a location for Rukyatul Hilal.
Pendampingan Pengukuran Arah Kiblat Untuk Santri Pondok Pesantren Idris Bintan M. Arbisora Angkat; Abd. Rahman; Siti Maheran; Ahmad Jalili; Haykal Abdurrahman
Surya Abdimas Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v6i2.1603

Abstract

Pada tahun 2019 dilakukan 20 kalibrasi kiblat masjid di Bintan, dan pada tahun 2020 dilakukan 10 kalibrasi kiblat di Bintan. Kalibrasi arah kiblat terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang arah kiblat serta minimnya para ahli Ilmu Falak di suatu daerah. Dibutuhkan kaderisasi ahli falak agar kemelencengan arah kiblat tidak terjadi lagi. Kebanyakan ahli falak lahir dari rahim pesantren, akan tetapi tidak semua pondok pesantren yang memasukkan mata pelajaran Ilmu Falak ke dalam kurikulum pendidikan mereka, termasuk pondok pesantren Idris Bintan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatan kemampuan pengukuran arah kiblat untuk santri pondok pesantren Idris Bintan. Pengabdian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang merupakan metode riset yang dilaksanakan secara partisipatif oleh santri pondok pesantren Idris Bintan. Pengabdi beserta santri berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kemampuan santri pondok pesantren Idris Bintan dalam teori dan praktik pengukuran arah kiblat. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kemampuan dan pengetahuan santri pondok pesantren Idris Bintan tentang Ilmu Falak terutama mengenai arah kiblat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata Post Test mereka yang mendapatkan 92,42 poin. Sedangkan pada awalnya nilai rata-rata Pre Test mereka hanya 45,15 poin. Terjadi peningkatan 47,27 poin setelah dilaksanakan pendampingan pengukuran arah kiblat untuk santri pondok pesantren Idris Bintan.
Pengukuran Arah Kiblat Masjid Syaikh Zainuddin Nahdhatul Wathan Bintan M. Arbisora Angkat; Rizki Pradana Hidayatullah
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri) Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2, 2021
Publisher : STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1502.097 KB) | DOI: 10.35961/jppmkepri.v1i2.298

Abstract

Pengabdian Masyarakat adalah kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Civitas akademika dalam hal ini dosen dituntut harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu berkontribusi nyata. Salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah pengukuran arah kiblat terhadap masjid-masjid yang ada. Pengukuran arah kiblat menggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sebuah usaha dalam memantapkan ibadah shalat. Semakin akurat pengukuran arah kiblat maka semakin mantap keyakinan dalam melakukan sholat. Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Bintan merupakan Pondok Pesantren yang berada di bawah naungan organisasi Nahdlatul Wathan yang didirikan oleh Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, seorang Pahlawan Nasional dari Lombok - Nusa Tenggara Barat. Pondok ini merupakan kategori pondok baru dan sedang membangun berbagai macam fasilitas pondok termasuk masjid. Pengukuran arah kiblat Masjid Syaikh Zainuddin dilakukan pada tanggal 11 Februari 2021 dengan data lintang tempat 01o 0.84’ LS, bujur tempat 104o 30.67’ BT menggunakan Instrumen Falak yaitu Aulatis. Posisi arah kiblat Masjid Syaikh Zainuddin adalah 23o 03’ 8.82” dari titik Barat miring ke arah Utara atau 66o 56’ 51.18” dari titik Utara miring ke arah Barat atau Azimut Kiblat 293o 03’ 08.82” UTSB (Utara Timur Selatan Barat).
Program Pengabdian Masyarakat Dalam Bentuk Penyuluhan Hukum Perkawinan Sirri Online dan Regulasi Menag Tentang Pencegahan Covid-19 di Lingkungan KUA Pada Masyarakat Tanjungpinang Zulfa Hudiyani; Rizki Pradana Hidayatullah; Ahmad Jalili; Amrul Lutfi; M. Arbisora Angkat
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri) Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1, 2021
Publisher : STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.941 KB) | DOI: 10.35961/jppmkepri.v1i1.170

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan hukum dilakukan sebagai sosialisasi atas surat edaran Dirjen Bimas Islam No. P-003 Perubahan SE Dirjen Bimas Islam No. P-002 tentang pelaksanaan protokol penanganan Covid-19 pada area publik di lingkungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Diantara salah satu ketentuannya mengatakan bahwa permohonan pelaksanaan akad nikah di masa darurat Covid-19 untuk pendaftaran baru tidak dilayani serta meminta masyarakat untuk menunda pelaksanaannya. Regulasi ini berdampak pada kondisi calon pasangan pengantin yang mengalami kekecewaan. Diantaranya adalah kerugian materi karena banyak calon pengantin yang sudah mempersiapkan segala persiapan pernikahan secara maksimal. Mulai dari pemesanan gedung pernikahan, catering, dan tenda serta baju pengantin. Akibat dari regulasi ini, banyak juga calon pengantin yang tetap ingin melangsungkan pernikahan via online. Penyuluhan hukum ini bermanfaat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak hukum nikah sirri online. Oleh karena itu, penyuluhan ini tetap dipilih dan dilaksanakan di Tanjungpinang, khususnya pada jamaah mushalla Nurul Mubin Jl. Adi Sucipto Batu 10 Perumahan Mutiara Bintan RT.08/ RW 01, Kelurahan Pinang Kencana, Kecamatan Tanjung Pinang Timur, Kota Tanjungpinang dengan metode pretest tentang SE Dirjen Bimas Islam No. P-003 dan akibat dari perkawinan sirri online, ceramah keagamaan mengenai hukum perkawinan sirri online dalam perspektif hukum Islam dan hukum positif serta dampaknya, post test, diskusi dan konsultasi hukum yang dilakukan melalui via daring. Sehingga kesimpulan dari penyuluhan ini adalah semakin tinggi tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang dampak hukum nikah sirri online maka semakin berkurang hasrat dan keinginan seseorang untuk melakukannya.
IMPLEMENTASI THEODOLITE DALAM PENENTUAN ARAH KIBLAT KAMPUS STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU M. Arbisora Angkat
Bilancia: Jurnal Studi Ilmu Syariah dan Hukum Vol. 16 No. 1 (2022): BILANCIA
Publisher : Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/blc.v16i1.929

Abstract

The determination of qibla direction in this era is not only for worship places, but it has become a necessity for certain locations such as restaurants, hotels and offices. About the far distance between Indonesia and Mecca, a more modern tool such as Theodolite is needed to determine the precise qibla direction. Theodolite is a modern tool that has become the national standard for determining qibla direction in Indonesia. Theodolite is an instrument that can determine the qibla direction accurately and precisely because the numbers on this tool show very detailed numbers. This research was conducted because the researcher saw that the direction of STAIN Sultan Abdurrahman Riau Islands college was still predictive, namely by facing west and then tilting to the right slightly. It is necessary to determine the qibla direction of STAIN Sultan Abdurrahman Riau Islands college using modern tools such as the Theodolite to produce a precise qibla direction. After calculating, it is known that the qibla azimuth of STAIN Sultan Abdurrahman Riau Islands college is 293º 03' 35.37" NESW (North-East-South-West).