Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERBANDINGAN KINERJA METODE PRA-PEMROSESAN DALAM PENGKLASIFIKASIAN OTOMATIS DOKUMEN PATEN Budi Nugroho; Asep Denih
KOMPUTASI Vol 17, No 2 (2020): Komputasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer dan Matematika
Publisher : Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.07 KB) | DOI: 10.33751/komputasi.v17i2.2148

Abstract

This paper presents a performance analysis and comparison of several pre-processing methods used in automatic patent classification with graph kernels for Support Vector Machine (SVM). The pre-processing methods are based on the data transform techniques, namely data scaling, data centering, data standardization, data normalization, the Box-Cox transform and the Yeo-Johnson transform. The automatic patent classification is designed to classify an input of patent citation graphs into one of 10 possible classes of the International Patent Classification (IPC). The input is taken with various background conditions. The experiments showed that the best result is achieved when the pre-processing method is data normalization, achieving a classification accuracy of up to 85.33.15% for the KEHL and 93.80% for the KVHL. In contrast, for the KEHG, the preprocessing method application decreased the accuracy.
PENGEMBANGAN MODEL ANALISIS SPASIAL UNTUK MENSIMULASIKAN RESPON HIDROLOGI Asep Denih; Ema Kurnia; Umar Mansyur
KOMPUTASI Vol 17, No 1 (2020): Komputasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer dan Matematika
Publisher : Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.562 KB) | DOI: 10.33751/komputasi.v17i1.1744

Abstract

Urban expansion is a major driving force altering local and regional hydrology. To explore these environmental consequences of urbanization this research would like to forecast the land-use change and assesses the long-term runoff water through hydrologic modeling. To know the detrimental effects of future disasters, especially drought, flood, and tropical storms, this research provided by a simulation technique, and based on two skenarios. First, simulation with a land-use change skenario. Second, simulation without a land-use change skenario. It provided by some parameters such as characteristics of catchments, land use, contour, river, soil, infiltration, and rainfall intensity. The objective of using different skenario is to know what kind of hydrological responses. Moreover, the outcomes would indicate that land use and climate change would likely be subjected to impacts the tremendous loss of life and damage due to excessive runoff and flooding. This is the primary watershed that affects the greater Jakarta urban zone, which has had increasingly severe flooding annually impacting and displacing hundreds of thousands of people. However, urbanization will considerably increase runoff water. Finally, the results of this research would have significant implications to support decision-makers, academia, and the wider public in preparing urban planning, water resources management, development of better regulations and their effective implementations. The techniques described in this proposed research can be used in other areas.
COMPUTER APPLICATION MODEL TO SIMU-LATE THE LAND USE CHANGE SCENARIO. (A CASE STUDY IN UPPER CILIWUNG WATERSHED, BOGOR, WEST JAVA, INDONESIA) (Eng.) Asep Denih
KOMPUTASI Vol 3, No 6 (2006): Vol. 3, No. 6, Juli 2006
Publisher : Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.142 KB) | DOI: 10.33751/komputasi.v3i6.1751

Abstract

KOMPUTASI, Juli 2006, Vol.3, No.6, Hal 1-11In general, any geographic phenomena are visually depicted as ‘static’ spatial model. This thesis presents how some variable can be combined to give more information to the spatial analysis model and how to implement the dynamic map and the dynamic spatial model.. Conceptually, there are six steps to implement the dynamic spatial model for Upper Ciliwung Watershed including data compilation and preparation, data analysis, spatial model development, interfacing, spatial database programing, simulation and verification. Microsoft Visual Basic V.6.0 and Map Object Version 2.1 were used to implement. The application program developed is generally  interactive with a few tools and dialog interface. User can flexibly set up different land use change scenarios for knowing the hydrology responses to support the decision maker. The outputs of the dynamic spatial analysis model are: peak runoff rate [m3/s]. runoff volume [m3], and percentage of each contributing area. This dynamic spatial analysis model is able to determine of contributing area of runoff water by tracking the flow direction of its watershed characteristic from the study area. The result of this dynamic spatial analysis model will be useful to be use for controlling the impact of the land use changes od Upper Ciliwung Watershed. Key Word: Spatial analysis, dynamic model, land use change, scenario, peak run off rate, debit, watershed
MENGIDEALISASIKAN PENAMPANG LINTANG BULUH BAMBU MENJADI BENTUK GEOMETRI CONIC UNTUK MENGHITUNG SIFAT PENAMPANGNYA Effendi Tri Bahtiar; Asep Denih; Lina Karlinasari; Gustian Rama Putra; Naresworo Nugroho; Sulistyono Sulistyono
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 3 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2022.40.3.165-188

Abstract

Seorang desainer perlu menyederhanakan variasi bentuk penampang bambu mengikuti geometri ideal yang paling mendekati bentuk aktualnya agar analisis struktur konstruksi bambu dapat dilakukan. Geometri penampang buluh bambu bervariasi dan menyerupai cincin conic seperti lingkaran, elips, atau bulat telur. Bentuk penampang conic yang paling pas yaitu yang paling menyerupai bentuk penampang aktual bambu perlu dipertimbangkan. Studi ini memformulasikan persamaan-persamaan matematis untuk menghitung sifat penampang buluh bambu (termasuk luas, momen pertama penampang, centroid, dan momen inersia) yang disesuaikan dengan bentuk cincin lingkaran, elips, dan bulat telur. Ketebalan, diameter, sumbu mayor, dan sumbu minor empat jenis bambu yaitu bambu tali (Gigantochloa apus), bambu ampel (Bambusa vulgaris), bambu andong (Gigantochloa pseudoarundinacea), dan bambu mayan (Gigantochloa robusta) diukur dan kemudian nilai-nilainya disubstitusikan ke dalam persamaan yang terbentuk untuk menghasilkan wilayah sifat-sifat penampang setiap spesies bambu.
MENGIDEALISASIKAN PENAMPANG LINTANG BULUH BAMBU MENJADI BENTUK GEOMETRI CONIC UNTUK MENGHITUNG SIFAT PENAMPANGNYA Effendi Tri Bahtiar; Asep Denih; Lina Karlinasari; Gustian Rama Putra; Naresworo Nugroho; Sulistyono Sulistyono
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 3 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2022.40.3.165-188

Abstract

Seorang desainer perlu menyederhanakan variasi bentuk penampang bambu mengikuti geometri ideal yang paling mendekati bentuk aktualnya agar analisis struktur konstruksi bambu dapat dilakukan. Geometri penampang buluh bambu bervariasi dan menyerupai cincin conic seperti lingkaran, elips, atau bulat telur. Bentuk penampang conic yang paling pas yaitu yang paling menyerupai bentuk penampang aktual bambu perlu dipertimbangkan. Studi ini memformulasikan persamaan-persamaan matematis untuk menghitung sifat penampang buluh bambu (termasuk luas, momen pertama penampang, centroid, dan momen inersia) yang disesuaikan dengan bentuk cincin lingkaran, elips, dan bulat telur. Ketebalan, diameter, sumbu mayor, dan sumbu minor empat jenis bambu yaitu bambu tali (Gigantochloa apus), bambu ampel (Bambusa vulgaris), bambu andong (Gigantochloa pseudoarundinacea), dan bambu mayan (Gigantochloa robusta) diukur dan kemudian nilai-nilainya disubstitusikan ke dalam persamaan yang terbentuk untuk menghasilkan wilayah sifat-sifat penampang setiap spesies bambu.
Kajian Risiko Bencana Tsunami Di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak Jazuli Haris; Indarti Komala Dewi; Asep Denih
Jurnal Penataan Ruang Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Penataan Ruang 2022
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v17i2.11468

Abstract

Kecamatan Malingping berada di pantai selatan  Jawa dengan potensi kerawanan bencana tsunami, karena berhadapan langsung dengan sumber gempa pembangkit tsunami, yaitu megathrust zona subduksi lempeng tektonik aktif Indo-Australia dan Eurasia. Malingping sebagai kawasan perkotaan di Kabupaten Lebak dengan arahan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Artikel ini akan menjelaskan hasil identifikasi dan analisis tingkat ancaman (hazard) tsunami, tingkat kerentanan dan tingkat kapasitas terhadap bencana tsunami; serta hasil kajian tingkat risiko bencana tsunami di Kecamatan Malingping. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (mixed methods), yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Tingkat ancaman tsunami 20 meter di Kecamatan Malingping, mengakibatkan rendaman seluas 3.125,23 hektar dengan jarak maksimum mencapai 4,5 km dari garis pantai yang meliputi 7 desa. Tingkat kerentanan terhadap bahaya tsunami berada dalam kategori sedang hingga tinggi. Tingkat kapasitas daerah dalam menghadapi tsunami termasuk dalam kategori sedang. Risiko kerugian bencana tsunami di Kecamatan Malingping diperkirakan 36.410 jiwa terpapar, kerusakan lahan produktif 2.896 hektar, dan kerusakan bangunan 2.831 unit.
PEMBUATAN GREEN HOUSE TERINTEGRASI DENGAN SISTEM IOT MENUJU ORGANIC FIELD SCIENCE CENTRE PADA KELOMPOK TANI Asep Denih
Jurnal Difusi Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/difusi.v5i2.4378

Abstract

Desa Neglasari merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa Neglasari memiliki potensi komoditas yang beragam diantaranya pertanian, perkebunan, dan lain sebagainya. Di bidang pertanian, petani membutuhkan dukungan dalam penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi digital modern menuntut masyarakat untuk lebih cenderung mengikuti proses pembangunan, beradaptasi dengan perkembangan, dan menjadi masyarakat yang kreatif, inovatif dan mandiri yang dapat memanfaatkan teknologi dan sumber daya lokal untuk menghasilkan produk yang berdaya saing. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi dan memberdayakan masyarakat untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan inovasi dalam pemanfaatan sumber daya alam yang dipadukan dengan Internet of Things (IoT) dan mendorong pembangunan ekonomi. Network Development Life Cycle (NDLC) adalah pendekatan yang mengandalkan proses pra-pengembangan seperti perencanaan strategis bisnis, siklus hidup pengembangan aplikasi, analisis distribusi data, dan lain - lain. Pendekatan top-down dapat dilakukan jika implementasi teknologi jaringan diterapkan secara efektif, akan memberikan sistem informasi yang memenuhi tujuan bisnis strategis. kegiatan ini menghasilkan sistem penyiraman otomatis yang dirancang untuk memudahkan petani dan pengusaha di bidang pertanian dalam mengontrol dan merawat tanaman, serta menyediakan air sesuai kebutuhan tanaman rumah kaca.
Pengukuran Evapotranspirasi Menggunakan Etindex Estimation Algorithm di Kota Bogor Asep Denih; Gema Nur Sidik
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 10 No 2: April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.20231026646

Abstract

Evapotranspirasi adalah penguapan air yang terjadi di seluruh permukaan bumi, termasuk permukaan tanaman, air dan tanah. Salah satu penyebab pemanasan global adalah efek rumah kaca dari karbon dioksida, gas metana, dan uap air. Pada fenomena rumah kaca, radiasi yang dipancarkan matahari sebagian dipantulkan, sinar panas infra merah ini terperangkap di troposfer tidak dapat melewati atmosfer sehingga suhu bumi menjadi lebih panas. Pengukuran evapotranspirasi melalui pengamatan langsung yang dilakukan di Indonesia hanya mengukur evapotranspirasi di titik tertentu. Teknologi pengindraan jauh dapat dimanfaatkan untuk mengukur evapotranspirasi secara luasan karena data yang diolah berupa citra satelit. Penelitian ini berfokus pada penerapan ETindex Estimation Algorithm untuk menghitung nilai indeks evapotranspirasi dan metode Penman-Monteith guna menghasilkan nilai evapotranspirasi potensial, dimana dua parameter tersebut digunakan untuk memperoleh nilai evapotranspirasi aktual. Selain citra satelit, digunakan juga data iklim yang diperoleh dari Stasiun Klimatologi Bogor sebagai data penunjang dan pembanding. Evapotranspirasi yang dibandingkan adalah berdasarkan luasan area (spasial) vegetasi secara keseluruhan, bukan evapotranspirasi per vegetasi. Rata-rata nilai evapotranspirasi aktual pada daerah dengan vegetasi tinggi diperoleh antara 2,5 mm/hari sampai dengan 5 mm/hari, pada daerah dengan vegetasi rendah antara 2,3 mm/hari sampai dengan 4,6 mm/hari, dan pada daerah tanpa vegetasi antara 2 mm/hari sampai dengan 4,4 mm/hari. Berdasarkan titik koordinat Stasiun Klimatologi Bogor diperoleh rata-rata nilai evapotranspirasi aktual 3,6 mm/hari, sedangkan rata-rata nilai pengamatan menggunakan panci evaporimeter 4,2 mm/hari. Hasil estimasi yang diperoleh tidak berbeda jauh dari nilai rata-rata evapotranspirasi di Stasiun Klimatologi Bogor rentang tahun 2019 sampai dengan 2020 adalah 3,9 mm/hari, dengan error rata-rata sebesar 1,9 mm/hari. Abstract Evapotranspiration is the evaporation of water that occurs over the entire surface of the earth, including the surface of plants, water and soil. One of the causes of global warming is the greenhouse effect of carbon dioxide, methane gas, and water vapor. In the greenhouse phenomenon, the radiation emitted by the sun is partially reflected, these infrared heat rays trapped in the troposphere cannot pass through the atmosphere so that the earth's temperature becomes hotter. Measurement of evapotranspiration through direct observation carried out in Indonesia only measures evapotranspiration at a certain point. Remote sensing technology can be used to measure evapotranspiration widely because the data processed is in the form of satellite imagery. This study focuses on the application of the ETindex Estimation Algorithm to calculate the value of the evapotranspiration index and the Penman-Monteith method to generate potential evapotranspiration values, where the two parameters are used to obtain the actual evapotranspiration value. In addition to satellite images, climate data obtained from the Bogor Climatology Station is also used as supporting and comparative data. The evapotranspiration compared is based on the area (spatial) of the overall vegatasi, not evapotranspiration per vegetation. The average actual evapotranspiration value in areas with high vegetation was obtained between 2.5 mm/day to 5 mm/day, in areas with low vegetation between 2.3 mm/day to 4.6 mm/day, and in areas without vegetation between 2 mm/day to 4.4 mm/day. Based on the coordinate points of the Bogor Climatology Station, the average actual evapotranspiration value was obtained at 3.6 mm / day, while the average observation value using an evaporimeter pan was 4.2 mm / day. The estimated results obtained are not much different from the average value of evapotranspiration at the Bogor Climatology Station from 2019 to 2020 is 3.9 mm / day, with an average error of 1.9 mm / day.
PERBANDINGAN KINERJA METODE PRA-PEMROSESAN DALAM PENGKLASIFIKASIAN OTOMATIS DOKUMEN PATEN Budi Nugroho; Asep Denih
Komputasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer dan Matematika Vol 17, No 2 (2020): Komputasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer dan Matematika
Publisher : Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/komputasi.v17i2.2148

Abstract

This paper presents a performance analysis and comparison of several pre-processing methods used in automatic patent classification with graph kernels for Support Vector Machine (SVM). The pre-processing methods are based on the data transform techniques, namely data scaling, data centering, data standardization, data normalization, the Box-Cox transform and the Yeo-Johnson transform. The automatic patent classification is designed to classify an input of patent citation graphs into one of 10 possible classes of the International Patent Classification (IPC). The input is taken with various background conditions. The experiments showed that the best result is achieved when the pre-processing method is data normalization, achieving a classification accuracy of up to 85.33.15% for the KEHL and 93.80% for the KVHL. In contrast, for the KEHG, the preprocessing method application decreased the accuracy.