Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Everyone Is A Teacher Here Pada Pembelajaran Pai Materi Pokok Makanan Yang Lalal Dan Haram Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Di Kelass 9 F Smp Negeri 4 Gresik Abdullah Al Ghozi
Akademika Vol 15, No 2 (2021): Akademika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/adk.v15i2.672

Abstract

Penerapan model cooprative learning tipe Everyone Is A Teacher Here pada pelajaran PAI materi pokok yang halal dan haram dalam upaya meningkatkan hasil belajar di Kelas 9 F SMP 4 Gresik dapat di ketahui dengan menggunakan tiga tahap siklus analisis yakni perencanaan, pengamatan dan refleksi. Sehingga mampu menjawab permasalahan tentang Bagaimanakah penerapan model pembelajaran cooperatif learning tipe everyone is a teacher here pada pembelajaran PAI materi pokok makanan yang halal dan haram dapat menngkatkan keaktifan dan hasil belajar. tampak pada hasil penelitian sebelum menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe everyone is a teacher here mencapai rata-rata 74.4. ketuntasan klasikal pada siklus I adalah 72.22 % dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 10 siswa. Kemudian pada siklus II rata-rata siswa mencapai 84.38 dan pada siklus III naik menjadi 84.55. Prosentase ketuntasan klasikal naik dari 91.67 % naik menjadi 100 %. penggunaan model pembelajaran cooperatif learning tipe everyone a teacher here, guru dapat meningkatkan peran serta siswa dalam proses pembelajaran / siswa sebagai subyek belajar.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MATERI BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MENGGUNAKAN METODE GALLERY OF LEARNING DI KELAS IX-I SMP NEGERI 4 GRESIK ABDULLAH AL GHOZI
Reforma : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 10, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/rf.v10i2.527

Abstract

Meningkatnya belajar siswa merupakan tujuan dari semua pembelajaran, minat belajar siswa dalam pendidikan agama islam dapat memberikan dampak besar terhadap lingkungan, minat belajar siswa dalam pendidikan Agama Islam dapat meningkat melalui metode gallery of learning. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemaparan terkait bagaimana meningkatkan minat belajar siswa terhapa pembelajaran PAI sehingga siswa mampu berbakti dengan orang tua secara baik. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi.Hasil penelitian ini Penggunaan metode Galleri of Learning mampu meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam . hal inidappat dilihat rata-rata  nilai dari siklus I yaitu 70.78, pada siklus II rata-rata nilai yaitu 71.09 artinya ada peningkatan dari siklus I ke siklus II. Sedangkan pada siklus III mengalami kenaikan yang signifikan yaitu nilai rata-ratanya 85.48. Hal ini dapat dilihat selisih dari pra siklus ke siklus I sampai dengan siklus III.
Strategi Mengaktualisasikan Perubahan Status Kelembagaan Pada Lembaga Pendidikan Islam M. Furqon Wahyudi; Siti Khoirun Nisa; Abdullah Al Ghozi
Reforma : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 11, No 1 (2022): 2022
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/rf.v11i1.660

Abstract

Lembaga pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan proses pendidikan, karena lembaga disini berfungsi sebagai mediator dalam mengatur jalannya pendidikan. Pada zaman sekarang ini tampaknya tidaklah disebut pendidikan jika tidak ada lembaganya. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan strategi-strategi yang dapat digunakan dalam merubah status kelembagaan pada Lembaga pendidikan islam. Penelitian ini dilakukan dengan cara Studi Pustaka, data diambil dari beberapa jurnal atau beberapa tulisan karya ilmiah yang terkait. Hasil penelitian Pertama paradigma integratif dan interkonektif harus menjadi ruh fundamental agar setiap kajian keilmuan benar-benar komprehensif sehingga mampu berbagai aspek kebudayaan, baik kebudayaan sebagai sistem nilai, produk maupun eksistensi manusia dalam perjalanan hidupnya yang kompleks. Kedua Perubahan kelembagaan sebagai upaya untuk memperluas peluang lulusan lembaga pendidikan islam sehingga kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan industry. Transformasi kelembagaan harus memposisikan ilmu humaniora, dengan ilmu sains dalam proporsi yang sama sehingga ilmu agama tidak menjadi pengendali moral saja namun menjadi kajian ilmu yang mapan dan berkembang