Joko Sujono
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi pengaruh perubahan tataguna lahan terhadap karakteristik banjir Kota Bima Goyu Ismoyojati; Joko Sujono; Rachmad Jayadi
Journal of Geography of Tropical Environments Vol 2, No 2 (2018): August
Publisher : Open Journal System

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.481 KB) | DOI: 10.7454/jglitrop.v2i2.46

Abstract

Curah hujan yang tinggi pada tanggal 21 Desember 2016 menyebabkan banjir besar di Kota Bima. Banjir tersebut mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan menimbulkan kerugian yang cukup besar. Hujan ekstrim, kondisi daerah aliran sungai (DAS) pada bagian hulu yang mengalami pengurangan luas kawasan hutan dan meningkatnya perkembangan Kota Bima diduga sebagai faktor penyebab utama terjadinya banjir besar tersebut. Perubahan penggunaan lahan yang signifikan berdampak pada perubahan respon DAS terhadap hujan yang terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari perubahan penggunaan lahan terhadap karakteristik banjir yang terjadi berbasis model hidrologi alihragam hujan-aliran pada DAS Rontu di Kota Bima. Pada penelitian ini pengaruh perubahan penggunaan lahan dianalisis dengan cara menentukan nilai curve number (CN) DAS tahun 1996, 2006 dan 2016. CN dihitung menggunakan bantuan perangkat lunak HEC-GeoHMS 10.3. Selanjutnya nilai CN digunakan untuk hitungan hujan efektif sebagai masukan hitungan simulasi hidrograf banjir dengan model alihragam hujan-aliran metode hidrograf satuan sintetik Nakayasu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab banjir selain curah hujan yang sangat lebat atau ekstrim juga dipengaruhi perubahan penggunaan lahan. Pada DAS Rontu selama dua puluh tahun (1996 sampai 2016) terjadi perubahan komposisi penggunaan lahan yaitu pengurangan luas kawasan hutan 28,68%, peningkatan pemukiman 3,10%, peningkatan ladang tegalan 26,83%, peningkatan tanah terbuka 5,82%, peningkatan sawah 3,62%. Akibat perubahan ini pada kondisi basah di sub-DAS Padolo mengalami peningkatan nilai CN 4,55%, debit puncak 10,26% dan volume limpasan 9,82%; pada sub-DAS Malayu mengalami peningkatan nilai CN 6,78%, debit puncak 17,29% dan volume limpasan 18,00%. Kata kunci: genangan, kategori bahaya banjir, bendungan.DOI: http://dx.doi.org/10.7454/jglitrop.v2i2.46