Winarna Winarna
Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Emisi CO2 Tanah Gambut di Bawah Tegakan Kelapa Sawit Winarna Winarna; Heri Santoso
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 28 No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.117 KB) | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v28i1.103

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji karakteristik emisi CO2 dari tanah gambut di bawah tegakan kelapa sawit yang dihubungkan dengan faktor lingkungan spesifik lokasi penelitian di daerah Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Gas CO2 diambil dengan menggunakan close chamber technique, sedangkan konsentrasi gas tersebut diukur menggunakan portable micro Gas Chromatograph CP 4900. Faktor lingkungan sebagai variabel bebas yang diamati meliputi suhu tanah (TS), suhu atmosfer (TA), kelembaban tanah lapisan 0 – 5 cm (SM5), kelembaban tanah lapisan 0 – 30 cm (SM30), dan pH gambut (A). Model hubungan CO2 dengan faktor dianalisis menggunakan analisis korelasi Spearman dan regresi multivariant. Analisis regresi multivariant dilakukan menggunakan regresi stepwise untuk mengetahui faktor lingkungan yang mempunyai hubungan dengan CO2 pada taraf beda nyata 5%. Analisis variance inflation factor (vif) dilakukan untuk melihat multicollinearity dari model regresi multivariant. Berdasarkan analisis korelasi Spearman, faktor lingkungan A (pH gambut) mempunyai koefisiensi korelasi yang tegolong sedang (R = 0.637). Hasil regresi stepwise menunjukkan bahwa emisi CO2 nyata dipengaruhi oleh kelembaban tanah SM30 dan A (n = 216; p < 0.05) dengan nilai vif <3. Regresi multivariant, menghasilkan persamaan terbaik (R2 = 0.420) dimana emisi CO2 = 7.394*A – 0.008*SM30 – 16.659. Secara parsial, penelitian ini juga memperoleh model hubungan emisi CO2 dengan kelembaban tanah gambut, dimana emisi CO2 tertinggi dicapai pada kondisi kelembaban tanah sekitar kapasitas lapang (354 – 376% w w-1) dan menurun dengan meningkatnya kelembaban tanah di atas kadar air kapasitas lapangan. Emisi CO2 tanah gambut mengalami penurunan pada kondisi tanah gambut mengering di bawah zone kadar air kritis, hal ini karena hidrofobisitas tanah gambut meningkat.
Eksplorasi Pendugaan Hara Daun Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan Pesawat Tanpa Awak dan Kamera Multispektral Heri Santoso; Winarna Winarna
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 29 No 1 (2021): Jurnal Peneltian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v29i1.145

Abstract

Rekomendasi pemupukan umumnya disusun setiap tahun untuk mengkoreksi kebutuhan hara tanaman melalui kegiatan pemupukan. Hara daun dalam penyusunan rekomendasi pemupukan merupakan bagian kecil dari beberapa parameter yang digunakan. Beberapa peneliti telah melakukan prediksi hara daun tanaman kelapa sawit memanfaatkan data satelit multispektral dan pengukuran spectroradiometer dengan hasil yang bervariasi. Penelitian prediksi hara daun kelapa sawit dengan pesawat tanpa awak dan kamera multispektral ini dilakukan karena belum ada kajian mengenai penggunaan teknologi tersebut untuk prediksi hara daun kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan performa pendugaan hara daun dari berbagai variasi komposisi variabel berupa 3 saluran dan beberapa indeks vegetasi, serta untuk menentukan analisis regresi terbaik. Band hijau, merah, dan inframerah dekat dari kamera multispektral Mapir Survey 3, serta indeks vegetasi simple ratio, normalized difference vegetation index, dan green NDVI digunakan sebagai variabel bebas dalam analisis regresi sederhana, regresi polinomial, regresi berganda dari variabel terseleksi dengan teknik recursive feature elimination dengan metode regresi linear dan random forest, dan regresi berganda polinomial dengan variabel tidak bebas (respons) berupa analisis daun dari 20 sampel yang meliputi hara N, P, K, Ca, Mg, dan B. Model penduga terbaik dari penelitian ini adalah model regresi berganda polinomial dari variabel terseleksi menggunakan teknik RFE metode random forest. Variabel bebas hanya mampu menduga hara daun N, P, K, dan Mg dengan nilai R2 sebesar 0,9415 hingga 0,9991, Adjusted R2 sebesar 0,7223 hingga 0,9837, serta nilai residual standard error (RSE) sebesar 0,0045 hingga 0,0340.
Evaluasi Plant Growth-Promoting Bacteria (PGPB) Indigenus Perakaran Kelapa Sawit Pada Pembibitan Kelapa Sawit Fandi Hidayat; Yudha Yudhistira; Rizki Desika Putri Pane; Fadilla Sapalina; Eka Listia; Winarna Winarna
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 31 No 1 (2023): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v31i1.223

Abstract

Achieving sustainability in oil palm cultivation depends on maintaining soil health. Various methods have been employed to improve soil productivity, including the use of plant growth-promoting bacteria (PGPB). Identifying and utilizing superior PGPB strains as biofertilizers can be a solution to enhance soil productivity. Four PGPB candidate strains – NT2, NT5, PD1, and PK1 – were isolated from the oil palm rhizosphere, identified as Azotobacter chroococcum, Azospirillum brasilense, Bacillus alkalicellulosilyticus, and Pseudomonas brassicacearum, respectively, and confirmed as multifunctional PGPB through qualitative and quantitative trait screening. Application of the PGPB consortium as biofertilizer in oil palm nurseries has shown effectively increase nutrient uptake, growth performance, biomass production, and reduce inorganic fertilizer usage by up to 50%. Furthermore, this biofertilizer was found to be 7-30% more efficient compared to 100% inorganic fertilizers.
Aplikasi Pupuk Hayati Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Fandi Hidayat; Yudha Yudhistira; Rizki Desika Putri Pane; Fadilla Sapalina; Eka Listia; Rizki Amalia; Muhayat Muhayat; Winarna Winarna
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 31 No 2 (2023): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v31i2.226

Abstract

The conventional soil management practices employed in oil palm plantations often overlook the critical aspect of soil biology, leading to potential detrimental effects on soil health and fertility, primarily driven by the excessive utilization of inorganic fertilizers. However, there is growing evidence that biofertilizers, comprising beneficial bacterial consortia, hold significant promise as an alternative approach for sustainable agriculture while mitigating environmental impacts. Extensive research has been conducted to explore the application of biofertilizers and investigate their impact on the growth and yield of oil palm. In a study conducted on a demo plot of oil palms planted in 2008 in South Sumatra since 2019, a randomized complete block design with five treatments was implemented. The application of biofertilizers yielded notable outcomes, including a substantial increase in the bacterial population, surpassing the threshold of 108 cfu.g-1. This upsurge in bacterial populations signifies a positive shift towards enhanced soil microbial activity and functioning. Furthermore, the application of biofertilizers demonstrated significant improvements in crucial growth parameters. Leaf area exhibited an increase ranging from 8.5% to 17.2%, while dry frond biomass showed a remarkable boost ranging from 8.6% to 14.9%, in comparison to the usage of 100% inorganic fertilizers. Moreover, the combination of inorganic fertilizers with biofertilizers (S75B1, S75B2, S50B1, and S50B2) exhibited enhanced fertilizer efficiency and ultimately resulted in higher oil palm yields compared to the usage of 100% inorganic fertilizers. This valuable finding underscores the potential of integrating biofertilizers into conventional fertilization practices to achieve optimal agricultural productivity while minimizing environmental impact.