Suryani Suryani
STIT SUNAN GIRI BIMA

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PONDOK PESANTREN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Suryani Suryani
Fitrah Vol 1 No 1 (2009)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v1i1.141

Abstract

Pondok pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang mengintegrasikan sistem pendidikan agama dan pendidikan yang bersifat umum secara proporsional. Lembaga Pesantren memiliki tiga fungsi utama yakni sebagai fungsi edukatif, fungsi penyelamatan dan fungsi sosial. Sehingga pesantren merupakan pusat bagi terjadinya transformasi sosial dalam kehidupan sosial dan keberagamaan masyarakat. Pesantren dalam lintasan sejarah nusantara selain berfungsi sebagai institusi pendidikan agama an sich, juga berfungsi sebagai basis bagi kader bangsa dalam membangkitkan semangat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, jihad dan patriotisme serta sikap anti penjajahan dengan sosok kyai sebagai tokoh sentral di dalamnya. Kata kunci : Pondok Pesantren – Pendidikan – Taqwa
PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA Suryani Suryani
Fitrah Vol 10 No 1 (2019)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v10i1.176

Abstract

Penulisan ini dilatar belakangi kurangnya metode dan model pembelajaran yang efektif yang di gunakan oleh guru di era perkembangan yang pesat ini. Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah prestasi belajar. Masalah umum yang sering dihadapi oleh peserta didik khususnya siswa masih cukup banyak yang belum dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar tersebut mengalami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang berada dalam diri siswa maupun faktor-faktor yang berada diluar diri siswa seperti tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya motivasi belajar, cara belajar yang kurang efektif, minimnya frekuensi dan jumlah waktu belajar, tingkat disiplin diri yang rendah, media belajar atau bahan ajar yang masih kurang disediakan pihak sekolah dan sebagainya. Demi mencapai prestasi belajar yang memuaskan tersebut dengan system pendidikan yang semakin maju dan didukung juga perkembangan teknologi. Teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Maka dengan pembelajaran yang berbasis media dapat mengukir prestasi yang tepat dalam menyongsong era globalisasi yang cepat, tepat, efektif dan efisien.
PERKEMBANGAN MADRASAH SEBAGAI INSTITUSI PENDIDIKAN ISLAM MASA ABBASIYAH DAN AWAL MUNCULNYA DI INDONESIA Suryani Suryani
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v9i2.179

Abstract

Madrasah merupakan sebuah wadah pendidikan yang melalui masa proses yang panjang sebagai institusi pendidikan. Munculnya madrasah sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi pasca lembaga pendidikan non formal pada masa-masa sebelumnya dikarenakan makin meluasnya daerah Islam serta berkembangnya ilmu pengetahuan yang mengakibatkan harus dipertimbangkanya lembaga-lembaga pendidikan tersebut sebagai lembaga pendidikan Islam yang tidak lagi dianggap mampu dan memadai untuk keberlangsungan pendidikan Islam, terutama kepada mereka yang hendak melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi. Munculnya madrasah Nizhamiyah pada dasarnya merupakan reaksi terhadap berkembangnya paham Shi’ah pada waktu itu, yang dimulai sejak abad keempat. Paham ini nampak telah berkembang begitu pesat di banyak daerah Islam yang dipromotori oleh Dinasti Fatimiyah di Mesir. Mengingat bahwa untuk melawan Shi’ah tidak cukup dengan kekuatan senjata, maka pemerintah pada masa itu membentengi masyarakat dari pengaruh Shi’ah melalui jalur pendidikan. Maka sejak itu madrasah mulai berkembang secara Institusi dan berotonomi dari berbagai wilayah dan mengembangkan secara menyeluruh sebagai institusi yang berdaulat pada kekuatan elit politik Islam sebagai pemurnian ajaran islam sejak dini dan terlembaga secara hukum.
PENERAPAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGGKUNGAN SOSIAL SEBAGAI WUJUD PENDIDIKAN Suryani Suryani
Fitrah Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v10i2.249

Abstract

Gejala kemerosotan akhlak tersebut, dewasa ini bukan saja menimpa kalangan dewasa, melainkan juga telah menimpa kalangan pelajar tunas-tunas muda, orang tua, ahli didik dan mereka yang berkecimpung dalam bidang Agama dan sosial banyak mengeluhkan terhadap perilaku sebagian pelajar yang berperilaku nakal, keras kepala, mabuk-mabukan, tawuran, pesta obat-obatan terlarang, bergaya hidup seperti di Eropa dan Amerika dan sebagainya Untuk menumbuhkan nilai-nilai keislaman pada lingkungan sosial, dalam kehidupan sosial perlu adanya program kegiatan keagamaan dilingkuangan sosial dengan mengintegrasikan nilai nilai Agama pada setiap kegiatan dan perilaku. Mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan Agama adalah satu upaya yang muneul sebagai reaksi terhadap adanya konsep dikotomi antara Agama dan ilmu. Orang tua memiliki tanggung jawab mengajarkan Al-Qur'an pada anak-anaknya sejak kecil. Pengajaran Al-Qur'an mempunyai pengaruh yang besar dalam menanamkan iman (aqidah) yang kuat bagi anak. pengajaran Al-Qur'an pada anak merupakan dasar pendidikan Islam terutama yang harus diajarkan. Ketika anak masih berjalan pada fitrahnya selaku manusia suci tanpa dosa, merupakan lahan yang paling terbuka untuk mendapatkan cahaya hikmah yang terpendam dalam Al-Qur'an, sebelum hawa nafsu hilang.. Kata Kunci: Gerakan Sosial, Khilafatul Muslimin, Khilafah Islamiyah
PERAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK Suryani Suryani
Fitrah Vol 11 No 1 (2020)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v11i1.268

Abstract

Pendidikan agama Islam merupakan oreantasi penting bagi orang tua untuk dikedepankan kepada anak, disebabkan oleh carut marutnya pergulatan jaman maka anak harus mendapatkan pendidikan yang bernilai baik sejak dirumahnya, sehingga dari sinilah peran orang tua sangatlah penting. sehingga pendidikan agama Islam merupakan bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam atau bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi manusia yang semaksimal mungkin. Faktor yang menjadi mendukung dan menghambat usaha ibu rumah tangga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama islam pada anak. Dari Tingkat pendidikan itu sendiri, lingkungan pergaulan, factor sarana dan prasarana sedangkan penghambatnya yaitu, faktor dalam rumah tangga itu sendiri seperti meninggalnya kepala rumah tangga, kurangnya pendapatan keluarga dan sebagainya yang menjadi sasaran pada anak-anak didik.
Internalisasi Nilai-nilai Keislaman pada Anak-anak Para Muallaf Hermawansyah Hermawansyah; Suryani Suryani
PALAPA Vol 5 No 1 (2017): MEI
Publisher : LP2M STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.455 KB) | DOI: 10.36088/palapa.v5i1.34

Abstract

This research purpose to describe internalization of Islamic values to muallaf children The Research focus are internalization process, strategy, enabling and inhibiting factors internalization of Islamic values. The main problem is increasing religious conference in tolonggeru village, then more children are mualaf. But with the lack of understanding of Islam background their parents, so that the difficulties for parents provide an understanding of Islam for theirs. Presence The pondok pesantren Umar Bin Abdul Aziz, assist in the internalization of Islamic values to mualaf children. This research uses qualitative descriptive method. The research subject is headmaster of Islamic boarding school, teacher, people and religious figure. data collection techniques using methods of observation, interviews and documentation. data analysis using the phenomenology of interpretive approach, triangulation, and deductive. The results of this research include the first; introduction of tauhid, comprehension syaria’ah ahlaq, aqidah, and realizing value of ilahiah and insaniyah. The second; exemplary strategy, exercise and conditioning, and advisors. Generally, researcher concludes thatinternalization the values of Islamic by pondok pesantren Umar bin Abdul Azis, to give a positive value for mualaf and positive value for majority people, with socialization style of Islamic values do without claim of the people and always fostering harmony.