Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari jenis pelarut dan konsentrasi ekstrak kulit manggissebagai bahan seed coating untuk mempertahankan viabilitas dan vigor benih kedelai dipenyimpanan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Produksi dan Rumah Kaca FakultasPertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya bulan Maret sampai dengan November 2019.Percobaan disusun secara faktorial dalam rancangan Acak Petak Terbagi (RPT) dengan tiga kaliulangan, terdiri dari dua faktor yaitu jenis pelarut (P) sebagai petak utama, yaitu Air (p1),Methanol (p2), faktor kedua sebagai anak petak adalah konsentrasi ekstrak kulit manggis (K)yaitu : k1 = 5 %, k2 = 10 %, k3 = 15 % k4 = 20 %, k5 = 25 %. Berdasarkan hasil percobaandapat disimpulkan bahwa pada benih yang disimpan tiga bulan, terjadi interaksi antara pelarutdengan konsentrasi ekstrak kulit manggis sebagai bahan seed coating terhadap daya hantarlistrik, panjang akar, panjang hipokotil, bobot kering kecambah, bobot kering akar dan bobotkering tajuk. Pada taraf perlakuan konsentrasi yang sama jenis pelarut methanol menunjukkanhasil yang lebih baik dari pelarut air. Pada benih yang disimpan enam bulan, terjadi interaksiantara pelarut dengan konsentrasi ekstrak kulit manggis sebagai bahan seed coating terhadapdaya kecambah, kecepatan tumbuh, indeks vigor, panjang akar, bobot kering kecambah, dayahantar listrik, tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot kering akar. Pada taraf perlakuankonsentrasi yang sama jenis pelarut methanol menunjukkan hasil yang lebih baik dari pelarutair, sedangkan pada taraf jenis pelarut yang sama semakin tinggi konsentrasi ekstrak kulitmanggis semakin baik hasilnya. Perlakuan seed coating menggunakan ekstrak kulit manggisdengan jenis pelarut methanol dengan konsentrasi 20 % dapat mempertahankan viabilitas benihkedelai di penyimpanan.