Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP Prihatni, Yuli; Kumaidi, Kumaidi; Mundilarto, Mundilarto
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v20i1.7524

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan instrumen diagnostik kognitif pada mata pelajaran IPA materi kalor berdasarkan learning continuum, (2) menemukan karakteristik instrumen diagnostik kognitif pada mata pelajaran IPA materi kalor, berdasarkan learning continuum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan tes diagnostik. Penelitian didahului dengan penyusunan learning continum, kisi-kisi tes, hierarki materi prasyarat dan spesifikasi item pada materi IPA konsep kalor yang ditelaah melalui Focus Group Discussion (FGD). Uji coba dilaksanakan dengan subjek uji sebanyak 484 siswa kelas VII SMP di Kabupaten Sleman. Seleksi butir tes untuk mendapatkan fit tes menggunakan program Quest dan Program M Plus untuk uji kecocokan/kesesuaian model atribut dengan matriks Q. Hasil penelitian menunjukan: (1) instrumen yang berhasil dikembangkan berbentuk tes pilihan ganda dengan alasan, berjumlah 28 butir soal dan menghasilkan tujuh Q matrik; (2) analisis dengan program Quest diperoleh butir fit dengan model dan program M Plus menemukan besarnya probabilitas pada setiap latent class pada tujuh Q matriks yang tersusun.Kata kunci: instrumen, diagnostik kognitif, IPA DEVELOPING THE INSTRUMENTS OF COGNITIVE DIAGNOSTIC FOR SCIENCE SUBJECT IN JUNIOR HIGH SCHOOLAbstractThe study aimed at: (1) producing cognitive diagnostic instruments for science subjects of heat topic based on learning continuum (2) finding the characteristics of the instrument developed The method used in this research is the development of diagnostic tests. The research was preceded by the preparation of learning continuum, test blueprint , hierarchy of prerequisite materials and test specification on materials of science concept which were examined through Focus Group Discussion (FGD).The test trial was implemented with 484 students of class VII SMP in Sleman as subjects. Selection of test items to get fit tests used Quest program and M Plus program to test the suitability/fitness model with the attribute matrix Q. The results show: (1) the instruments developed in the form of a multiple choice test with reason, totaling 28 items and seven Q matrix; (2) analysis using Quest program finds item fit with the model ,and program M Plus find the probability in each latent class on seven Q matrix composed.Keywords: instruments, cognitive diagnostic, science
Evaluasi Program Penjurusan SMA di SMAN 11 dan SMA Bopkri 1 Yogyakarta Yuli Prihatni
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8, No 2 (2006)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v8i2.2000

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mengevaluasi pelaksanaan Program Penjurusan SMA Di SMAN 11 dan SMA BOPKRI I Yogyakarta, khususnya terkait dengan: (1) persiapan penjurusan; (2) proses pelaksanaan penjurusan; (3) hasil penjurusan dan (4) keefektifan pelaksanaan penjurusan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI, guru BK, wakasek kurikulum dan kepala sekolah di SMAN 11 Yogyakarta dan SMA BOPKRI I Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi model stake. Kriteria evaluasi mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Depdiknas. Pengumpulan data melalui angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji coba instrumen dilaksanakan di SMA PIRI I Yogyakarta dan menghasilkan reliabilitas data anticedent 0,752 dan reliabilitas data outcome 0,833. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persiapan penjurusan di kedua sekolah sudah cukup baik ditinjau dari informasi penjurusan yang diterima siswa guru BK, data pribadi siswa yang digunakan dikedua sekolah, dan peran guru BK; (2) Proses pelaksanaan penjurusan berjalan dengan baik dengan mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi; (3) Hasil penjurusan didukung orang tua, motivasi siswa meningkat, dan prestasi siswa. Kata kunci: program penjurusan sma