Melia Pebrina
Prodi D3 Kebidanan, Stikes Syedza Saintika Padang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Medika Saintika

Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang Relationship Between Mother Characteristics and LongTerm Use of Contraception dewi fransisca; Melia Pebrina; Rahmi Novita Yusuf
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i1.898

Abstract

Data Dinas Kesehatan Kota Padang, peserta KB aktif  Puskesmas Lubuk Buaya tahun 2016 adalah IUD 12,17%, MOP 0,15%, MOW 0,16%, Implan 7,03%, Kondom 8,03%, Suntik 51,80%, Pil 19,25%. Kontrasepsi hormonal mempunyai efek samping berupa menstruasi yang tidak teratur/aminorea, kenaikan berat badan, libido menurun serta perubahan metabolisme lipid serum. Sedikitnya akseptor yang memakai kontrasepsi jangka panjang sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2018. Jenis Penelitian survey analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian ini seluruh Akseptor KB diwilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya berjumlah 10.621 orang, dan Sampel sebanyak 99 Orang. Pengambilan sampel secara Systematic Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian Kuesioner. Teknik pengolahan data secara komputerisasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat degan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan (63,6%) ibu tidak memakai Kontrasepsi Jangka Panjang. Sebanyak (45,5%) ibu berpendidikan rendah dan sebanyak (43,4%) ibu umur beresiko. Ada hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang didapatkan  value = 0,000 dan tidak ada hubungan umur ibu dengan pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang didapatkan  value = 0,111. Ada hubungan pendidikan dengan pemakaian kontrasepsi jangka panjang dan tidak ada hubungan  umur dengan pemakaian kontrasepsi jangka panjang. The Data from Padang City Health Office,active family planning participants at the Lubuk Buaya Health Center in 2016 were IUD 12.17%,MOP 0.15%,MOW 0.16%, Implants 7.03%,Condoms 8.03%,Injections 51.80%,Pills19.25%.Hormonal contraceptives has side effects in the form of irregular menstruation/aminorrhea,weight gain,decreased libido and changes in serum lipid metabolism.At least acceptors used long-term contraception,this study aims to determine the relationship between maternal characteristics and long-term contraceptive use in the Lubuk Buaya Public Health Center,Padang in 2018.This type of research is analytic survey with a cross sectional design.The population of this study was all family planning acceptors in the working area of the Lubuk Buaya Community Health Center totaling 10,621 people,and a sample of 99 people.Sampling using Systematic Random Sampling. Data collection by filling out a questionnaire.Computerized data processing techniques.Data analysis was performed univariate and bivariate with Chi-Square statistical test.The results showed that (63.6%) mothers did not use long-term contraception. A total of (45.5%) mothers with low education and as much as (43.4%) mothers at risk age.There is a relationship between the level of mother's education and the use of long-term contraceptives,the value = 0.000 and there is no relationship between the mother's age and the use of long-term contraceptives,the value is 0.111.
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dalam Melakukan Hubungan Seks Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Mariani Medan Melia Pebrina
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/88122017201717-241

Abstract

ABSTRAK              Kehamilan merupakan salah satu peritiwa penting dalam kehidupan perempuan. Suatu peristiwa yang dimulai sejak terjadinya konsepsi sampai keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan terhadap kondisi fisik dan psikis perempuan, termasuk hubungan seksnya. Menurut Eisenberg beberapa pasangan akan mengalami penurunan kenikmatan dan gairah seksual 21% yang tidak mengalami kenikmatan sebelum kehamilan. Persentasi wanita yang tidak mengalami kenikmatan seksual ini meningkat menjadi 41% pada minggu ke-12 dari kehamilan, dan meningkat lagi menjadi 59% memasuki bulan kehamilan. Demikian pula pada minggu ke-12 kehamilan, kira-kira satu dari 10 pasangan sama sekali tidak melakukan hubungan seksual, memasuki bulan kesembilan sepertiganya menjadi pantang seksual. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dalam melakukan hubungan seks pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain Analitik dengan pendekatan cross sectional, Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 55 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik  Bersalin Mariani Medan pada tanggal 15 Februari 2010 s/d 5 April 2010. Analisa data digunakan uji statistik chi-cquare. Dari hasil uji chi-cquare disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi fisik ibu hamil dengan hubungan seks dimana (nilai p= 0,943), dan tidak ada hubungan yang signifikan antara psikologis ibu hamil dengan hubungan seks dimana (nilai p= 0,317), dan ada hubungan yang signifikan antara mitos yang dianut ibu hamil dengan hubungan seks dimana (nilai p= 0,042). Disarankan kepada peneliti berikutnya agar dapat melanjutkan penelitian yang lebih mendalam yang berhubungan dengan hubungan seks selama kehamilan.
EFEKTIFITAS METODE KANGURU TERHADAP SUHU PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) Fenny Fernando; Ayu Gustia Ningsih; Melia Pebrina; Honesty Diana Morika
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 10, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.126 KB) | DOI: 10.30633/jkms.v10i1.306

Abstract

ABSTRAKBBLR masih terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan secara global mencapai 15% bayi di seluruh dunia (lebih dari 20 juta jiwa). Sangat penting Terapi pendamping menggunakan metode kangguru yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya hipotermi karena tubuh ibu dapat memberikan kehangatan kepada bayinya secara terus menerus dengan cara kontak antara kulit ibu dengan kulit bayi.Tujuan penelitian ini mempelajari pengaruh metode kangguru terhadap peningkatan suhu pada bayi BBLR. Jenis penelitian ini quasi eksperimen ,dengan rancangan studi rancangan yang berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol Bayi BBLR yang melakukan perawatan dengan inkubator dan kelompok eksperimen  Bayi  BBLR yang melakukan perawatan dengan metode kanguru dengan rancangan post test only. Penelitian dilakukan pada Bulan Juni sampai dengan November 2018. Penelitian dilaksanakan di RSUD D.Rasidin dan RS TK III Dr.Reksdiwiryo Populasi adalah Seluruh ibu yang melahirkan bayi BBLR   terdata di rekam medis RSUD D.Rasidin dan RS Tk III.Reksodiwiryo  berjumlah 26 Bayi. Sampel berjumlah 26 BBLR yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Data dianalisis  menggunakan uji Wilcoxon, dan nilai p < 0,05 dianggap bermakna secara statistik. Rerata suhu aksila kelompok metode kanguru 36,8 ±0,3  dan rerata suhu aksila pada kelompok inkubator 36,4±0,1. Rerata total kehilangan panas kering pada kelompok metode kanguru dsan inkubator sebesar 29,66 ± 0,53 J dan pada kelompok inkubator 34,28 ± 0,77 J. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada pengaruh metode kangguru terhadap suhu aksila pada bayi BBLR. Disarankan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan apabila dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perawatan yang tepat pada BBLR.Kata Kunci : BBLR, Metode Kangguru dan Inkubator THE EFFECTIVENESS OF KANGAROO METHOD ON TEMPERATURE AND HEAT LOSS IN LOW BIRTH WEIGHT BABIES (LBW)                ABSTRACTLow Birth Weight still continues to be a significant public health problem globally that reached until 15% of babies worldwide (more than 20 million people). The therapy of using the Kangaroo method can be used to prevent hypothermia because the mother's body can provide warmth to the baby continuously by contact the mother's skin with the baby's skin. The purpose of this study was to study the effect of kangaroo method on increasing temperature in Low Birth Weight. The type of research was quasi-experimental, with a design study to reveal a causal relationship between control group of Low Birth Weight infants who cared for an incubator and an experimental group for LBW infants who were treated with Kangaroo methods. This research used a post test design only. The study have done in June untill November 2018. The study was carried out in Dr.Rasidin Hospital and Dr.Reksodiwiryo Hospital. The population was all mothers who gave birth to low bith weight were recorded in the medical records of Dr.Rasidin Hospital and Reksodiwiryo Hospital. The sample amounted to 26 low birth weight taken by consecutive sampling technique. Data were analyzed using Wilcoxon Test, and p <0.05 was considered statistically significant. The mean axillary temperature of the kangaroo method group was 36.8 ± 0.3 and the mean axillary temperature in the incubator group was 36.4 ± 0.1. The average total dry heat loss in the kangaroo method was 29.66 ± 0.53 J and in the incubator group 34.28 ± 0.77 J. The results concluded that there the kangaroo method on axillary temperature in low birth weight. It is suggested that the results of this study can be used as a comparison for the next research. Keyword: Low Birth Weight, Kangaroo methode,incubator methodeE
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Melia Pebrina; Fenny Fernando; Dewi Fransiska
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i1.1082

Abstract

ABSTRAKMenurut World Health Organization (WHO) tahun 2018 lebih dari 40% ibu hamil yang ada di dunia mengalami anemia. Sebanyak 35%-75% ibu hamil di negara berkembang dan 18% di negara industri mengalami anemia (WHO, 2018). Di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 89,6% dari jumlah kehamilan sebanyak 1,5 juta wanita hamil (Proverawati, 2017). Hasil laporan Puskesmas Air Dingin Padang tahun 2019, terdapat jumlah ibu hamil yang anemia sebanyak 343 orang (66,9%) dari jumlah ibu hamil sebanyak 513 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Padang. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain penelitian cross sectional yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Padang pada tanggal 11 – 23 Mei 2020. Populasi adalah seluruh ibu hamil TM II dan III yang berada di Kelurahan Air Dingin Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Padang berjumlah 40 orang dengan sampel diambil secara accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran Hb, kemudian data dianalisa secara univariat dan analisa bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan (52,5%) ibu hamil mengalami anemia, (50,0%) ibu memiliki pola makan kurang, dan ada hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai (p value = 0,025). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola makan berhubungan dengan kejadian anemia, maka diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya tenaga bidan di puskesmas agar meningkatkan penyuluhan dan pelayanan dalam memberikan informasi terhadap ibu hamil waktu melakukan kunjungan kehamilan tentang anemia pada kehamilan dan cara pencegahan anemia.Kata kunci            :    Pola makan – Kejadian anemia ABSTRACTAccording to the World Health Organization (WHO) in 2018 more than 40% of pregnant women in the world experience anemia. As many as 35% -75% of pregnant women in developing countries and 18% in industrialized countries experience anemia (WHO, 2018). In Indonesia, the prevalence of anemia in pregnancy is still high, namely around 89.6% of the total pregnancies of 1.5 million pregnant women (Proverawati, 2017). The results of the 2019 Padang Cold Water Health Center report, there were 343 pregnant women (66.9%) of the 513 pregnant women. The purpose of this study was to determine the relationship between diet and anemia incidence in pregnant women in the working area of Air Cold Padang Public Health Center. This type of research is analytic with a cross sectional research design which was carried out in the working area of Puskesmas Air Cold Padang on 11-23 May 2020. The population was all TM II and III pregnant women who were in Air Cold Village, the Air Cold Padang Public Health Center Work Area, amounting to 40. people with samples taken by accidental sampling. The data were collected using a questionnaire and Hb measurement, then the data were analyzed by univariate and bivariate analysis using the chi-square test. The results showed (52.5%) pregnant women had anemia, (50.0%) mothers had a poor diet, and there was a relationship between diet and the incidence of anemia in pregnant women with a value (p value = 0.025). From the results of the study it can be concluded that diet is related to the incidence of anemia, so it is hoped that health workers, especially midwives at health centers, to improve counseling and services in providing information to pregnant women during pregnancy visits about anemia in pregnancy and how to prevent anemia.Key words: Diet - Incidence of anemia 
THE EFFECT OF MURROTAL MUSIC THERAPY OF THE QUR'AN ON ANXIETY OF PRE OPERATIONAL SECTION CAESARIAN PATIENTS Melia Pebrina; Emira Apriyeni; Era Vivi Yanti; Fenny Fernando
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 13, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v13i1.1415

Abstract

According to Riskesdas data, the prevalence of sectio caesarea in Indonesia was 17.6% in 2018. Before sectio caesarea was performed, 90% of preoperative patients had the potential to experience anxiety. One of the non-pharmacological actions in reducing the anxiety of preoperative caesarean section mothers is to listen to the murotal Al-Qur'an. This study aims to examine the effect of murrotal al-qur'an music therapy on the anxiety of preoperative sectiocesarean patients in the Midwifery Room of Mayjen H. A. Thalib Kerinci Hospital in 2021. The type of research was pre-experimental with a One-group pretest and post-test design approach which was carried out from February to February. July 2021. The population of all sectio caesarea patients in 2021 is 149 patients with a purposive sampling technique of 16 people. Data collection using the DASS questionnaire and observation sheets. The data were processed computerized by univariate analysis using descriptive statistics and bivariate analysis using the t-test dependent with a significance level of = 0.05. The results obtained that the average level of anxiety of postoperative caesarean section patients (pretest) was 15.44 and decreased after being given murrotal Al-Qur'an music therapy was 10.75. sectio caesarea(p = 0.000). The results of the study concluded that there was an effect of murrotal Al-Qur'an music therapy on the anxiety of preoperative sectio caesarea patients, it is hoped that this study can be a reference and alternative that can be applied in overcoming anxiety non-pharmacologically in preoperative patients.