Stunting merupakan salah satu masalah yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan balita karena malnutrisi jangka panjang. Balita yang mengalami stunting menjadi terlalu pendek untuk usianya, serta akan menjadikan mereka rentan terhadap penyakit. Kecamatan Sampang menjadi salah satu lokus stunting di Kabupaten Cilacap. Perlu adanya upaya sinergi untuk mengatasi stunting dengan mengetahui terlebih dahulu faktor yang berkaitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan karakteristik keluarga dan pola asuh orang tua terhadap kejadian stunting. Penelitian menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel ini dilakukan secara accidental pada 43 ibu balita yang melakukan kunjungan pemeriksaan kesehatan balita di Puskesmas Sampang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel jumlah anggota keluarga, tingkat pengetahuan ibu, riwayat pemberian ASI dan pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Sampang. Sementara itu, ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu (p-value 0,035) dan praktek pemberian makan (p-value 0,044) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sampang.