Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektifitas Metode Pembelajaran Simulasi Online Terhadap Kompetensi Mahasiswa Dalam Perawatan Berfokus Keluarga Defrima Oka Surya; Afrizal Afrizal
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 1 (2021): JIK-April Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i1.382

Abstract

Pembelajaran keperawatan keluarga merupakan salah satu pendidikan keilmuan inti keperawatan. Pada saat kondisi pandemi COVID-19, metode pembelajaran dimodifikasi menjadi pembelajaran daring sehingga hal ini mempengaruhi pencapaian kompetensi mahasiswa khususnya dalam keperawatan keluarga. Penerapan metode simulasi pada umumnya digunakan pada pembelajaran klinis dan minim dimanfaatkan pada saat pembelajaran keperawatan keluarga. Simulasi online dengan menghadirkan keluarga di ruang zoom dalam praktik keperawatan keluarga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan psikomotor, komunikasi, kemampuan pengambilan keputusan, dan nilai-nilai perilaku mahasiswa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode pembelajaran simulasi online terhadap kompetensi mahasiswa dalam perawatan berfokus keluarga pada praktik keperawatan keluarga. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment dengan pendekatan pre dan post without control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling dengan besar sampel 10 orang. Kriteria inklusi penelitian adalah bersedia menjadi responden penelitian, mahasiswa mengambil mata kuliah keperawatan gerontik dan melakukan asuhan keperawatan lansia dalam keluarga. Hasil penelitian dianalisis menggunakan paired T-test karena data berdistribusi normal. Hasil penelitian ditemukan efektifitas metode pembelajaran simulasi online terhadap kompetensi mahasiswa dalam perawatan berfokus keluarga dengan p=0,00 (p<0,05). Dosen keperawatan dapat menerapkan simulasi sebagai salah satu metode  pembelajaran  sebagai  strategi  untuk  meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam praktik keperawatan berfokus keluarga.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA Afrizal Afrizal
HUMAN CARE JOURNAL Vol 5, No 3 (2020): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v5i3.859

Abstract

Program imunisasi merupakan salah satu program untuk melindungi penduduk secara spesifik terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri pada tahun 2015 pada wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya paling tinggi (37,5%). Adanya kesenjangan ini menjadi dasar untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program imunisasi dasar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif  untuk melakukan evaluasi dari pelaksanaan program imunisasi dasar, dengan metoda wawancara mendalam, FGD, telaah dokumen dan observasi. Pada hasil penelitian diketahui bahwa ketenagaan untuk pelaksanaan imunisasi sudah memadai namun tenaga pelaksana imunisasi belum pernah mengikuti pelatihan khusus imunisasi, dana untuk pelaksanaan program sudah memadai, sarana dan prasarana sudah mencukupi, SOP pelaksanaan imunisasi sudah tersedia. Perencanaan imunisasi berdasarkan acuan dari dinas kesehatan, pelayanan imunisasi dilakukan di dalam dan di luar gedung, masih ada petugas imunisasi yang belum melaksanakan SOP. Pencatatan dan pelaporan  dimulai dari pembina wilayah ke puskesmas kemudian dilanjutkan ke dinas kesehatan. Supervisi dan bimbingan teknis sudah terlaksana dari dinas ke puskesmas, pimpinan puskesmas hanya supervisi secara berkala ke klinik/BPS belum  terlaksana supervisi ke posyandu saat pelaksanaan imunisasi. Cakupan imunisasi  masih belum mencapai target karena faktor pemahaman masyarakat, dan faktor teknis pelaksanaan program. Dari hasil penelitian masih perlu dilaksanakan pelatihan khusus imunisasi bagi tenaga pelaksana imunisasi di lapangan. Diperlukan koordinasi lintas sektoral yang maksimal dengan pemerintahan kecamatan dan kelurahan.
Diabetic Foot Self Care Pada Diabetisi Defrima Oka Surya; Zulham Efendi; Afrizal Afrizal; Ria Desnita
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.136 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i1.5720

Abstract

ABSTRACT: DIABETIC FOOT SELF CARE ON DIABETES PATIENTS Background: Diabetes Mellitus (DM) can cause complications in various body systems. One of the complications of DM is complications in the feet which can cause diabetic foot ulcers and lead to leg amputation. Diabetic foot complications can be prevented by performing routine foot care or diabetic foot care. Objective: The purpose of this study was to determine the description of diabetic foot care in patients with diabetes mellitus consisting of personal self-care, podiatric care, and footwear and socks. Method: This type of research is descriptive quantitative research. Data was collected using a diabetic foot care questionnaire. The number of samples in this study was 51 people. The sampling method is a non-probability technique using consecutive sampling. The study was conducted in the Kuranji Health Center Working Area in July – November 2021. Result: The results showed that most respondents (64.70%) had poor personal self-care in foot care, 82.3% of respondents had poor podiatric care habits. and 52.94% of respondents have good habits in choosing footwear. Conclusion: From the results of the study, it was concluded that people with diabetes have bad habits in performing foot care so that this is one of the risk factors for complications in the feet. To increase awareness of people with diabetes in performing foot care, it is recommended that nurses can provide education and teach people with diabetes to take care of their feet Keywords: Diabetes Mellitus; Foot Complications; Foot Care  INTISARI : DIABETIC FOOT SELF CARE PADA DIABETISI Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh. Salah satu komplikasi DM adalah komplikasi pada kaki yang dapat menimbulkan ulkus kaki diabetik dan berujung dengan amputasi kaki. Pencegahan komplikasi pada kaki dapat dilakukan diabetisi dengan melakukan perawatan kaki rutin atau diabetic foot care.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran diabetic foot care pada pasien diabetes melitus yang terdiri dari personal self care, podiatric care, serta footwear and sock.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner diabetic foot care. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang. Metode pengambilan sampel adalah dengan Teknik non probability dengan menggunakan consecutive sampling. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji pada Bulan Juli – November 2021.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (64,70%) memiliki personal self care yang kurang baik dalam perawatan kaki, 82,3% responden memiliki kebiasan podiatric care yang kurang baik dan 52,94% responden memiliki kebiasaan baik dalam pemilihan alas kaki.Kesimpulan : Diabetisi memiliki kebiasaan yang kurang baik dalam melakukan perawatan kaki sehingga ini menjadi salah satu faktor resiko terjadinya komplikasi pada kaki. Untuk meningkatkan kesadaran diabetisi dalam melakukan perawatan kaki disarankan perawat dapat memberikan edukasi dan mengajarkan diabetisi untuk melakukan perawatan kaki Kata Kunci : Diabetes Melitus; Komplikasi Kaki; Perawatan Kaki
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Peran Advokasi Perawat dalam Proses Informed Consent di Ruang Rawat Inap Dedi Adha; Zulham Efendi; Afrizal Afrizal; Asriwan Guci; Yulia Fitri
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 5 No. 1 (2022): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v5i1.301

Abstract

Pelaksanaan peran advokasi perawat dalam informed consent masih kurang optimal. Pada penelitian Salman tahun 2009 didapatkan 53,3% tidak melaksanakan perannya sebagai pembela dalam proses informed consent, 66,6 % tanda tangan perawat tidak lengkap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran advokasi perawat dalam proses informed consent di ruang rawat inap RSUD Dr. Rasidin Padang. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling, dengan jumlah 61 orang responden. Penelitian ini dianalisa secara univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian didapatkan 45,9% perawat memiliki pendidikan vokasional, sebesar 8,2% perawat memiliki pengetahuan rendah, sebesar 36,1% kepemimpinan dokter tidak mendukung, sebesar 45,9% perawat memiliki kode etik tidak terlaksana. Adanya hubungan tingkat pendidikan (p value = 0,043), ada hubungan pengetahuan (p value = 0,028), tidak ada hubungan kepemimpinan dokter (p value = 0,392), ada hubungan kode etik (p value = 0,043) dengan pelaksanaan peran advokasi perawat dalam proses informed consent. Pada penelitian ini ditemukan bahwa tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, serta kode etik dapat mempengaruhi pelaksanaan peran advokasi perawat.
Pemanfaatan Media Audio Visual Berbasis Rabab Pasisia Dalam Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lansia Defrima Oka Surya; Zulham Efendi; Afrizal Afrizal; Ilham Thohir; Yeni Sugiarti; Viola Hasmi; Azmi Reza; Susi Lidiyawati; Agung Putri Azmir; Ria Desnita
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7488

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada lansia di Kenagarian Punggasan Timur, Kabupaten Pesisir Selatan. Perawatan di rumah atau home care khususnya lansia dengan hipertensi perlu didukung dengan peningkatan pengetahuan lansia tentang penyakitnya. Upaya yang sudah dilakukan Puskesmad dalam meningkatkan pengetahuan baru berupa penyuluhan dengan leaflet dan dinilai belum optimal karena data menunjukkan tekanan darah lansia tidak terkontrol. Prioritas permasalahan pada mitra adalah belum adanya media komunikasi, informasi dan edukasi yang interaktif dan mudah dipahami lansia tentang perawatan hipertensi serta lansia memiliki pengetahuan dan kepatuhan yang rendah tentang pengelolaan penyakit hipertensi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membuat media edukasi audiovisual yang disukai dan informatif bagi lansia sehingga meningkatkan pengetahuan lansia tentang hipertensi. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan membuat media edukasi audiovisual rabab pasisia, pendampingan mitra dalam memberikan edukai dengan menggunakan media audiovisual rabab pasisia. Jumlah sasaran lansia dalam kegiatan ini adalah 18 orang. Lokasi kegiatan adalah di Kenagarian Punggasan Timur, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dari tanggal 1 - 20 November 2023. Hasil kegiatan menunjukkan media edukasi mudah diterapkan dan disukai lansia. Pengetahuan lansia meningkat tentang hipertensi. Media edukasi yang sudah ini diharapkan dapat digunakan secara kontinu bagi Puskesmas Pembantu untuk memberikan edukasi bagi lansia hipertensi.
PENGARUH TERAPI TERTAWA DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA Zulham Efendi; Dedi Adha; Afrizal Afrizal; Febriyanti Febriyanti; Mira Andika
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.22457

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan penting diseluruh dunia karena prevalensinya yang tinggi sebesar 31,7% pada tahun 2020 dan terus meningkat. Di Indonesia hipertensi merupakan masalah kesehatan nyata. Dimana prevalensi hipertensi lansia sebesar 45,9%. Salah satu terapi komplementer yang mudah dan efektif yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipertensi pada lansia yaitu dengan terapi tawa. Terapi tertawa adalah terapi relaksasi, mencapai kegembiraan dan memicu endorphin yang menyebabkan penurunan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh terapi tawa terhadap tekanan darah lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Jenis penelitian ini adalah Quasy Experimental yaitu satu kelompok desain pra-pasca tes. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling (purposive sampling). Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimental design dengan pendekatan one-Group Pre-Post test design, teknik pengambilan sampel purposive sampling jumlah sampel 20 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan paired t test karena data berdistribusi normal. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000 sistole dan 0,000 diastole maka dapat disimpulkan ada pengaruh terapi tertawa terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi    di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai terapi komplementer bagi penderita hipertensi yang dapat akan digunakan oleh masyarakat.