Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Komunikasi Kebijakan Menggunakan Topic Modelling (Kebijakan Protokol Kesehatan Covid-19 Dalam Penggunaan Masker) Wulan Hilmi Rochmawati; Gadang Ramantoko; Eva Nurhazizah
J-SAKTI (Jurnal Sains Komputer dan Informatika) Vol 6, No 1 (2022): EDISI MARET
Publisher : STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30645/j-sakti.v6i1.442

Abstract

The application of health protocols has become a new habit in the Covid-19 pandemic, one of which is the use of masks. Presidential Instruction Number 6 of 2020 on August 4, 2020, has stipulated the obligation to use masks in Indonesia. This study aims to determine the topics formed on the Twitter network and public perceptions before and before the implementation of the Presidential Instruction. Tweet data with the hashtags “#gunakanmasker” and “#indonesiaterserah” were collected during the period from March 2 to November 30, 2020. The data was processed using the Topic Modeling method with Python software. The results show that the topics formed before the Presidential Instruction were "prevent-protect" and the topics after the Presidential Instruction were "compulsory-mandatory". The Chi-Square test shows that the topics formed before and before the implementation of the Presidential Instruction are independent. The topics that were mined from the tweet data were then checked for compliance with the policy framework consisting of the variables of perceived knowledge, social trust, perceived benefits, and perceived risks
Analisis Sentimen Dan Jaringan Sosial Pada Penyebaran Informasi Vaksinasi Di Twitter Eva Nurhazizah; Rizky Nur Ichsan; Sri Widiyanesti
Swabumi Vol 10, No 1 (2022): Volume 10 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika Kota Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/swabumi.v10i1.12474

Abstract

Akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan kemunculan virus baru yaituCorona Virus yang diakibatkan dari pathogen SARS Cov-2 atau dikenal dengan COVID-19. Usaha preventif yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi penyebaran virus ini adalah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Strategi lain yang juga dilakukan pemerintaha adalah melakukan vaksinasi agar terbentuk herd-immunity (kekebalan kelompok) secara cepat. Kendala yang dihadapi dalam program vaksinasi adalah munculnya kalangan yang menolak vaksin. Kejadian tersebut menimbulkan keresahan dimasyarakat. Respon kekhawatiran masyarakat diekspresikan dalam media sosial, salah satu media sosial yang digunakan sebagai pilihan untuk menyampaikan respon dan opini tersebut adalah twitter. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis sentimen terhadap opini terkait vaksin yang beredar di twitter serta melakukan analisis jaringan sosial (SNA) yang terbentuk untuk mengetahui aktor yang paling berperan dalam penyebaran informasi mengenai vaksin COVID-19. Penelitian menggunakan metode klasifikasi dengan algoritma naïve bayes dan metode Social Network Analysis (SNA). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 92% sentimen pengguna twitter adalah positif terhadap vaksin COVID-19 dan aktor yang paling berperan dalam penyebaran informasi adalah akun @jokowi.Keywords: COVID-19, vaksinasi, analisis sentimen, SNA, twitter
Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Komunikasi Kebijakan Menggunakan Topic Modelling (Kebijakan Protokol Kesehatan Covid-19 Dalam Penggunaan Masker) Wulan Hilmi Rochmawati; Gadang Ramantoko; Eva Nurhazizah
J-SAKTI (Jurnal Sains Komputer dan Informatika) Vol 6, No 1 (2022): EDISI MARET
Publisher : STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30645/j-sakti.v6i1.442

Abstract

The application of health protocols has become a new habit in the Covid-19 pandemic, one of which is the use of masks. Presidential Instruction Number 6 of 2020 on August 4, 2020, has stipulated the obligation to use masks in Indonesia. This study aims to determine the topics formed on the Twitter network and public perceptions before and before the implementation of the Presidential Instruction. Tweet data with the hashtags “#gunakanmasker” and “#indonesiaterserah” were collected during the period from March 2 to November 30, 2020. The data was processed using the Topic Modeling method with Python software. The results show that the topics formed before the Presidential Instruction were "prevent-protect" and the topics after the Presidential Instruction were "compulsory-mandatory". The Chi-Square test shows that the topics formed before and before the implementation of the Presidential Instruction are independent. The topics that were mined from the tweet data were then checked for compliance with the policy framework consisting of the variables of perceived knowledge, social trust, perceived benefits, and perceived risks
Analisis Perpindahan Wisatawan dan Preferensi Desrinasi Wisata Favorit Berdasarkan Geotag Instagram (Studi Kasus pada Destinasi Wisata Bandung Raya) Herry Irawan; Eva Nurhazizah; Joe Nathan C.G. Panjaitan
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 9 No 3: Juni 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.2022935747

Abstract

Pariwisata adalah salah satu generator utama cadangan devisa nasional dengan pertumbuhan 10,1% per tahun. Pariwisata juga diharapkan akan menjadi kekuatan utama ekonomi lokal. Beberapa langkah ditempuh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata, salah satunya dengan penerapan teknologi komunikasi dan informasi atau dikenal dengan konsep smart tourism. Instagram adalah media yang memungkinkan pengguna dapat membagikan foto dan video. Data foto dan video pada Instagram di-generate oleh pengguna sendiri (user generated content). Media Instagram dapat menjadi alat ukur daya tarik pengunjung, mengidentifikasi point of interest popular suatu kota, saran destinasi wisata, dan bahkan membuat rute perjalanan wisata yang baik.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola kunjungan wisatawan dan preferensi tujuan wisata favorit pada 43 destinasi wisata pilihan di Bandung Raya berdasarkan data unggahan media sosial Instagram. Identifikasi pola perpindahan kunjungan wisatawan dilakukan dengan menggunakan metode association rules. Temuan dari penelitian ini adalah destinasi wisata dengan daya tarik wisata pusat perbelanjaan memiliki nilai support dan confidence yang lebih tinggi dibanding daya tarik wisata lainnya. Identifikasi destinasi wisata favorit didasarkan pada intensitas jumlah unggahan dari wisatawan (unique visitor). Penelitian ini berhasil mengidentifikasi bahwa top 3 diduduki oleh wisata pusat perbelanjaan, akan tetapi top 10 destinasi wisata didominasi oleh destinasi wisata dengan daya tarik wisata alam. Mayoritas destinasi wisata dengan daya tarik wisata rekreasi kota berada di urutan 20 terbawah. AbstractTourism is one of the main generators of national foreign exchange reserves with a growth of 10.1% per year. Tourism is expected to become a major force for the local economy. Several steps were taken by the West Java Provincial Government in order to increase tourist visits, one of which was the application of communication and information technology or known as the concept of smart tourism. Instagram is a medium that allows users to share photos and videos. Photo and video on Instagram are generated by the users themselves (user generated content). Instagram can be a tool for measuring visitor attractiveness, identifying popular points of interest in a city, suggesting tourist destinations, and even making good travel routes.The purpose of this study is to identify patterns of tourist visits and preferences for favorite tourist destinations in 43 selected tourist destinations in Greater Bandung based on data uploaded by Instagram social media. Identification of tourist movement pattern is done by using the association rules method. The findings of this study are tourist destinations with shopping center tourist attractions have higher support and confidence values than other tourist attractions. Identification of favorite tourist destinations is based on the intensity of the number of uploads from tourists (unique visitors). This study succeeded in identifying that the top 3 were occupied by shopping center tourism, but the top 10 tourist destinations were dominated by tourist destinations with natural tourist attractions. The majority of tourist destinations with urban recreational attractions are in the bottom 20.
PENINGKATAN CARA BERKOMUNIKASI DENGAN PELANGGAN BAGI TENAGA PENUNJANG AKADEMIK (TPA) TELKOM SCHOOL Maya Ariyanti; Gadang Ramantoko; Eva Nurhazizah
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.45 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i1.18433

Abstract

Kondisi culnya pandemi covid satu tahun kebelakang yang secara tidak langsung memaksa seluruh sistem pembelajaran termasuk didalamnya adalah layanan pendukung pembelajaran dilakukan secara daring. Tidak hanya pengajaran tapi fungsi-fungsi layanan pendukung juga perlu menyesuaikan sehingga tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan yang optimal pula. Tenaga Penunjang Akademik (TPA) Telkom School perlu menyesuaikan untuk dapat berkomunikasi dengan pelanggan sebaik mungkin meskipun dalam kondisi pandemic. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan cara berkomunikasi dengan pelanggan bagi TPA Telkom School Secara Online. Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah pemahaman Tenaga Penunjang Akademik (TPA) Telkom School tentang bagaimana dan pentingnya menyampaikan informasi dengan baik kepada konsumen utamanya ketika dilakukan secara daring.  Kata Kunci: Komunikasi, Digital, Pancemic Covid 19, Telkom School
Analisis Kualitas Mobile Games Berdasarkan Ulasan Platform Google Play Di Indonesia Menggunakan Metode Text Mining Muhammad Saiful Arifin; Maya Ariyanti; Eva Nurhazizah
Economics and Digital Business Review Vol. 4 No. 1 (2023): Agustus - January
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v4i1.532

Abstract

Pertumbuhan industri game di Indonesia tampak sangat menonjol, dan sektor ini memiliki potensi untuk memberikan sumbangan positif terhadap perekonomian negara. Google Play hadir sebagai platform yang membantu pengembang game dalam mengelola bisnis mereka serta memberikan akses bagi masyarakat Indonesia, khususnya pengguna ponsel berbasis Android, untuk menikmati hiburan game. Popularitas game di Indonesia meliputi segmen demografis yang luas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Permasalahan yang terjadi di Indonesia menurut survey yang dilakukan oleh Fenwick et al., (2020) Berdasarkan data yang dikumpulkan Indonesia berada di peringkat 55 dari 100 negara yang di survei, dengan skor sebesar 63.6, yang menunjukkan bahwa masih terdapat ruang untuk peningkatan kualitas pengalaman bermain game mobile di Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji kualitas mobile game di Indonesia dengan menggunakan pendekatan analisis pada ulasan lima game teratas yang populer paling aktif dimainkan dalam Top Games Google Play di Indonesia. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode topic modeling untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas game. Ditemukan bahwa terdapat berbagai masalah yang terungkap dalam ulasan yang diberikan oleh para pemain pada ke lima game tersebut. Adapun game Mobile Legend memerlukan perhatian yang lebih terhadap dimensi Effectiveness In Use, game Clash Of Clans memerlukan perhatian yang lebih terhadap dimensi Satisfaction, game Stumble Guys memerlukan perhatian yang lebih terhadap dimensi Effectiveness In Use, game Higgs Domino Island memerlukan perhatian yang lebih terhadap dimensi Satisfaction, dan game Roblox memerlukan perhatian yang lebih terhadap dimensi Satisfaction. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kualitas game yang tersedia di Indonesia, sehingga dapat lebih memenuhi harapan pengguna dan membawa kontribusi positif pada perekonomian sektor industri game di Indonesia.
PENGUKURAN CAPABILITY LEVEL PENGAWASAN OJK TERHADAP TATA KELOLA TI PENYELENGGARA PINJOL MENGGUNAKAN COBIT 2019 Farhan Muhammad Irdana; Candiwan Candiwan; Eva Nurhazizah
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 14, No 1 (2023): JURNAL SIMETRIS VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v14i1.9022

Abstract

Pinjaman online (pinjol)  tengah berkembang saat ini di Indonesia, namun masih terdapat 7.200 laporan pengaduan yang masuk ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta terkait kasus pinjol. Sekitar satu per tiga dari total laporan merupakan pengaduan atas aplikasi pinjol yang terdaftar maupun berizin OJK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas pengawasan OJK terhadap penyelenggara pinjol yang terdaftar maupun berizin OJK dan misi OJK dalam melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Analisis dilakukan dengan mengukur capability level pada tujuan tata kelola dan tujuan manajemen COBIT 2019 yang telah disesuaikan berdasarkan hasil pemetaan dari permasalahan yang ada. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa capability level tujuan tata kelola EDM01 Ensured Governance Framework Setting and Maintenance dan tujuan manajemen MEA03 Managed Compliance with External Requirements masing-masing berada pada tingkat 2 dan 3. Sedangkan misi OJK dalam melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat memperoleh capability level 2. Hal tersebut menandakan bahwa aktivitas pengawasan OJK terhadap pengaturan dan pemeliharaan kerangka tata kelola penyelenggara pinjol serta upaya OJK dalam melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat telah mencapai tujuannya dan serangkaian aktivitas dapat dikategorikan sebagai terlaksana. Selain itu, proses OJK dalam memastikan penyelenggara pinjol memenuhi persyaratan eksternal, yaitu POJK 77/2016 dan SEOJK 18/2017 telah mencapai tujuannya dengan cara yang jauh lebih terorganisir.
Pengaruh Electronic Word Of Mouth Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Di Mediasi Oleh Citra Merek (Studi Kasus Produk Ms Glow Pada Mahasiswa Telkom University) Chairunnisa Aulia Syach Putri; Helni Mutiarsih Jumhur; Eva Nurhazizah
eProceedings of Management Vol 10, No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri kecantikan saat ini hal yang menjanjikan mengingat peminatnya ramai. Indonesia termasuk negaraberkembang yang mempunyai kiprah terhadap industri kecantikan sebesar 51%. MS Glow yaitu produk lokal ygmenghasilkan produk kosmetik serta perawatan kulit yang kualitasnya tak perlu untuk diremehkan dari produkimpor yang sebagian penghasilan penjualan produknya melalui sosial media. dengan semakin populernya produkMS Glow di tengah warga hal tersebut banyak di temukan penjualan produk MS Glow yang palsu menggunakanbahan merkuri dan zat berbahaya lainnya. Tujuan penelitian mengetahui seberapa besar efek Electronic Word ofMouth serta Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Dimediasi oleh citra merek (Studi kasus Produk MSGlow di Mahasiswa Telkom University). memakai sampel sebanyak 200 dengan populasi Mahasiswa aktif padaTelkom University yang sudah berpartisipasi, memakai sistem pengkajian data Structural Equation model (SEM)mempergunakan bantuan SmartPLS. Penelitian ini menunjukkan dari variabel Electronic Word of Mouth sertakualitas produk, dimediasi oleh citra merek ditemukan hasil yang positif dan signifikan terhadap keputusanpembelian dari produk MS Glow dikalangan Mahasiswa Telkom University. sesuai hasil penelitian diharapkanmengupayakan yang menguatkan citra merek serta keputusan pembelian. dan diharapkan untuk penelitianselanjutnya memakai variabel terikat (dependent) tidak sama dari penelitian ini seperti memakai variabelRepurchase Intention atau minat beli.Kata Kunci-Electronic Word of Mouth, Kualitas Produk, Citra Merek, Keputusan Pembelian
Pengaruh Electronic Word Of Mouth, Citra Merek, Dan Harga Terhadap Repurchase Intention Produk Ms Glow Pada Mahasiswa Telkom University Dea Iyus Intan shofia Pratama; Helni Mutiarsih Jumhur; Eva Nurhazizah
eProceedings of Management Vol 10, No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tren penggunaan media sosial untuk konten perawatan kulit semakin meningkat pada masa pandemi COVID-19, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk merawat tubuhnya. Data menunjukkan bahwa MsGlow berada di posisi empat berdasarkan top brand awards sebagai merek perawatan kulit yang banyakdiminati. Penelitian ini bertujuan buat mengetahui gambaran bagaimana E-WOM, citra Merek serta Hargasebagai suatu dorongan bagi kepuasan pelanggan sehingga akan menimbulkan repurchase intention produk MSGlow dikalangan mahasiswa Telkom University. Penelitian ini termasuk pada pendekatan kuantitatif. Penelitianini diharapkan mampu memberikan informasi serta pemahaman baru tentang E-WOM, citra merek, Harga,Repurchase intention. Populasi dari penelitian ini merupakan keseluruhan mahasiswa Telkom University yangpernah memakai produk MS Glow. Dengan kriteria sampel adalah mahasiswa Telekom University yang pernahmembeli produk ms glow. Teknik pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan jumlah400 responden. Dengan pengolahan data dilakukan menggunakan model regresi linier berganda yangmempergunakan perangkat lunak SPSS 24.0 versi Windows. Sesuai ketentuan pengolahan data, seluruhvariabel memiliki presentase berkisar 52%-68% dengan kriteria relatif baik. Serta berdasarkan uji menghasilkanSeluruh skor t hitung dari variabel lebih besar dari t tabel yakni sebesar 1,966. Dari hasil penelitian tersebut,diharapkan perusahaan bisa melakukan pengecekan mandiri produk, meningkatkan konten, dan kerjasamamenggunakan infuencer sampai konsumen.Kata kunci-E-WOM, Citra Merek, Harga, Pembelian Berulang
Pengaruh Brand Experience Terhadap Brand Equiy Pada E-Commerce Bukalapak Indonesia Dewi Purwati; Maya Ariyanti; Eva Nurhazizah
eProceedings of Management Vol 10, No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia yang didukung dengan adanya kemudahan akses internet terus bertambah.Bukalapak sebagai salah satu e-commerce terkemuka asal Indonesia turut mengambil peluang dalam memperkuatekuitas dengan memberikan pengalaman merek yang positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuibagaimana pengaruh dimensi brand experience terhadap dimensi brand equity pada e-commerce BukalapakIndonesia. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 385 responden penggunaBukalapak yang tersebar di Indonesia. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan AMOS versi 26. Berdasarkanpengujian pada hipotesis ditemukan bahwa affectice experience memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadapbrand awareness, behavioural experience Bukalapak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brandawareness, brand association, perceived quality, dan intellectual experience memiliki pengaruh positif dan signifikanterhadap brand loyalty. Sedangkan, sensory experience, tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brandawareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty. affective experience tidak memiliki pengaruhpositif dan signifikan terhadap brand awareness, brand association, dan perceived quality. Behavioral experienceBukalapak tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty. Intellectual experience, tidakmemiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness, brand association, dan perceived quality.Kata Kunci- brand experience, brand equity, e-commerce, Bukalapak.