Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Keccamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan Dwi Priyanti; Siska Iriani
Indonesian Journal of Networking and Security (IJNS) Vol 2, No 4 (2013): IJNS Oktober 2013
Publisher : APMMI - Asosiasi Profesi Multimedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.196 KB) | DOI: 10.55181/ijns.v2i4.181

Abstract

Abstract : Bogoharjo Village Officeisthe government agency that is located at Jl. Bogoharjo, Bogoharjo Village,.Currently the village office Bogoharjo using conventiona linformation systems recording data on the population holdinga book which is provided bythe Village, and then recapitulated back to make the population report. The system has many short comings in cluding run sallow for mistakes, take a long timein the search processthe data, andthe reporting process. This researchaims to generate a population of data management information system faster, efficient, effective and efficientat. the Village office Bogoharjo.Gunasupport this research, methods of data collectionby observation, library researchandinter views The results ofthis studyis to facilitate the village office Bogoharjo population data management process, helpingin the process of inputting the data, data retrieval, and reporting population.   Abstraksi : Kantor Desa Bogoharjo merupakan instansi pemerintahan yang beralamat di Jl. Bogoharjo No. 3, DesaBogoharjo, Kecamatan Ngadirojo.Saat ini Kantor desa Bogoharjo menggunakan sistem informasi secara konvensional yaitu pencatatan data penduduk pada sebuah buku induk yang di sediakan oleh Desa, kemudian direkap kembali untuk membuat laporan penduduk.Sistem yang berjalan mempunyai banyak kekurangan diantaranya memungkinkan adanya kesalahan,membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian data, maupundalam proses pembuatan laporan. Penetitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan data penduduk yang lebih cepat, tepat guna, efektif dan efisien pada kantor Desa Bogoharjo.Guna menunjang penelitian ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi kepustakaan dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah mempermudah pihak kantor desa Bogoharjo dalam proses pengelolaan data penduduk, membantu dalam proses penginputan data, pencarian data, dan laporan penduduk. Kata kunci :Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN TERINTEGRASI KEARIFAN LOKAL SUMATERA UTARA Simarmata, Gayus; Pasaribu, Sunggul; Priyanti, Dwi; Siahaan, Anton Luvi; Simamora, Benjamin A; Hartati, Risma; Arisetya, Dian; Zulmawati, Zulmawati; Hutagalung, Insenalia Sampe Roly; Siahaan, Rina Devi Romauli; Lumbangaol, Sudirman TP.; Purba, Yoel Octobe; Siregar, Junifer; Silitonga, Immanuel Doclas Belmondo
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.32361

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan model pembelajaran yang terintegrasi dengan kearifan lokal Sumatera Utara. Pelatihan ini diikuti oleh 20 guru SMA HKBP Nommensen Pematangsiantar dan berlangsung selama lima hari di Pematangsianatr. Metode pelatihan meliputi workshop, diskusi kelompok, dan simulasi kelas yang menekankan pada penggunaan elemen budaya lokal seperti ulos, cerita rakyat, dan sejarah lokal dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kompetensi guru meningkat dari 60% pada pre-test menjadi 90% pada post-test, mencerminkan peningkatan sebesar 30%. Selain itu, 90% guru mulai mengimplementasikan kearifan lokal dalam pembelajaran sehari-hari setelah mengikuti pelatihan. Meskipun demikian, beberapa kendala seperti kesulitan dalam memahami dan mengadaptasi kearifan lokal ke dalam kurikulum, serta keterbatasan waktu dan sumber daya masih dihadapi oleh para guru. Untuk memastikan keberlanjutan peningkatan kompetensi, direkomendasikan adanya pelatihan lanjutan, workshop berkala, dan pendampingan berkelanjutan. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa pelatihan berbasis kearifan lokal sangat efektif dan harus dipertimbangkan dalam kebijakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta melestarikan budaya lokal.