Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA SOSIALISASI OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009 DI KOTA PALANGKA RAYA Wiwik Suprapti
JURNAL SOCIOPOLITICO Vol 1 No 2 (2019): JURNAL SOCIOPOLITICO
Publisher : FISIPOL Universitas PGRI Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.284 KB) | DOI: 10.54683/sociopolitico.v1i2.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana upaya sosialisasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Palangka Raya terhadap peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan politik di Kota Palangka Raya. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Menurut pendapat Ida Bagoes (2003:52) “metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari subyek penelitian, sedangkan data sekunder berasal dari dokumen-dokumen atau laporan yang berhubungan dengan penelitian. Sumber data berasal dari : Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Palangka Raya dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Palangka Raya sebanyak 4 (Empat) orang. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat dijelaskan bahwa upaya peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan politik di Kota Palangka Raya oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah, meliputi (a) Simulasi, tata cara pemungutan suara di TPS pada Pemilu Legislatif 2009, (b) Aksi simpatik, membagi pamflet Pemilu Legislatif 2009 kepada warga, (c) Seminar, kegiatan yang didalamnya tercakup simulasi dan aksi simpatik, (d) Bimbingan Teknik, Cara-cara pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009. Berdasarkan data Rekapitulasi perhitungan hasil suara Partai Politik dan Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota) Pemilu 2009 secara keseluruhan sebagai berikut : Pemilih Tetap berjumlah 141.028 orang, Yang menggunakan hak pilih berjumlah 95.584 orang, Yang tidak menggunakan hak pilih 45.444 orang.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEPALA DESA SEBAGAI PENGERAK POLITIK DI DESA TEHANG Wiwik Suprapti; Kristina Kisni
JURNAL SOCIOPOLITICO Vol 2 No 1 (2020): JURNAL SOCIOPOLITICO
Publisher : FISIPOL Universitas PGRI Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.498 KB) | DOI: 10.54683/sociopolitico.v2i1.21

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui persepsi masyarakat desa Tehang terhadap peran kepala desa sebagai penggerak politik. 2) Untuk mengetahui peranan kepala desa sebagai penggerak politik terhadap tingkat partisipasi politik masyarakat Tehang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan merupakan data yang berbentuk angka-angka. Sehingga penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran dalam pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui observasi, wawancara, cacatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian: a) Kepala desa merupakan pimpinan elit lokal dan pimpinan masyarakat yang mempunyai pengaruh bagi masyarakat. Kedudukan kepala desa sulit terpisahkan dari politik, untuk mempertahankan kekuasaan dan kestabilan politik yang dijalankan diperlukan adanya dukungan dari masyarakat desa. Keterlibatan kepala desa sebagai penggerak politik masyarakat untuk memilih salah satu partai atau kandidat tertentu dengan memberikan berbagai janji pembangunan infrastruktur di Desa Tehang yang selama ini sangat didambakan masyarakat. Berbagai proyek pembangunan desa yang dijalankan kepala desa telah memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat, karena masyarakat dapat menikmati secara langsung pembangunan desa. b) Selain persepsi positif, ada juga persepsi negatif yang muncul di masayarakat Desa Tehang. Keterlibatan kepala desa sebagai penggerak politik masih dipandang sebagai hal yang negatif yang selalu mendapat sorotan dan perhatian di kalangan masyarakat, karena hal tersebut dinilai sesuatu hal yang tidak etis. keterlibatan kepala desa sebagai penggerak politik masyarakat dipandang tidak memberikan contoh yang baik bagi berlangsungnya demokrasi.
PENDAMPINGAN REAKTIVASI WISATA AIR HITAM SUNGAI SABANGAU KOTA PALANGKA RAYA Silvia Arianti; Marni Marni; Ahmad Syarief; Kukuh Wurdianto; Wiwik Suprapti; Asro Laelani Indrayanti; Arief Rahman Hakim
Jurnal Berdaya Mandiri Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.446 KB) | DOI: 10.31316/jbm.v3i1.1249

Abstract

Pandemi Covid-19 berdampak pada penutupan tempat wisata di Provinsi Kalimantan Tengah termasuk Lokasi Wisata Air Hitam Sungai Sabangau Kota Palangka Raya. Akibat penutupan ini, para pengusaha wisata kehilangan pendapatannya. Kebijakan new normal memicu semangat untuk memfasilitasi pembukaan kembali tempat wisata ini. Berbagai pertemuan, koordinasi dan kolaborasi dengan multistakholder telah dilakukan. Pendampingan berjalan lancar dan berhasil dengan baik yang ditandai dengan lounching Reaktivasi Wisata Air Hitam Sungai Sabangau pada tanggal 16 Agustus 2020 oleh Wakil Walikota Palangka Raya.  Pembukaan kembali ini menggerakkan kegiatan ekonomi setempat. Pengunjung datang dan pendapatan operator kapal wisata susur sungai mulai kembali. Masih ada multiflier efek lain yang diterima para pelaku usaha wisata yang lain. Di samping manfaat ekonomi, pendampingan ini mampu meningkatkan kesadaran Pokdarwis dan pelaku usaha pariwisata untuk menerapkan protokol kesehatan dan memelihara fasilitas pelabuhan. Keberhasilan proses pendampingan ini disebabkan oleh keterlibatan multipihak selama proses pendampingan.