Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal ARSI (Administrasi Rumah Sakit Indonesia)

ANALISIS PERENCANAAN OBAT BERDASARKAN METODE ABC INDEKS KRITIS DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI Irwan Unggul Widodo; Pujiyanto Pujiyanto
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/arsi.v6i2.2484

Abstract

Instalasi farmasi berperan penting dalam menentukan pelayanan di rumah sakit. Untuk menunjang pelayanan, RSUD Ciawi menggunakan obat sesuai formularium nasional yang berisi 1.176 jenis obat dengan nilai investasi sebesar Rp. 17.315.126.250,-. RSUD Ciawi telah menjadi provider Jaminan Kesehatan Nasional sejak tahun 2014 dengan pasien BPJS tahun 2016 mencapai 74,04% dan terus semakin meningkat. Besarnya investasi yang dikeluarkan untuk obat dan jumlah obat yang banyak sehingga memerlukan pengendalian perbekalan obat yang akurat di instalasi farmasi agar tercapai efektifitas dan efisiensi persediaan obat. Metode konsumsi yang digunakan oleh RSUD Ciawi belum dapat memenuhi kebutuhan obat dengan tepat, masih banyak obat yang stock out dan stock over. Penelitian ini adalah penelitian analitik untuk melihat gambaran perencanaan kebutuhan obat di RSUD Ciawi, dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen dan penghitungan analisis ABC pemakaian, ABC investasi dan ABC indeks kritis dari kelompok A pemakaian dan kelompok A investasi. Kemudian dilakukan peramalan dengan metode moving average periode 4 bulan untuk obat kelompok A analisis ABC indeks kritis tahun 2018 dan dihitung jumlah obat yang harus dipesan (EOQ), frekuensi pemesanan, Safety Stock (SS) dan titik pemesanan kembali (ROP). Hasil analisis ABC pemakaian menunjukkan tingginya obat kelompok C mencapai 990 item (84,18%) merupakan obat-obatan slow moving. Penghitungan analisis ABC indeks kritis kelompok A sebanyak 45 item obat dengan nilai investasi sebesar Rp. 5.876.003.324,- kelompok B sebanyak 100 obat dengan nilai investasi Rp. 9.147.434.944,-. Tingginya biaya investasi kelompok obat A dan B memerlukan perencanaan dan pengendalian obat dengan penghitungan EOQ, SS dan ROP. Dengan menghitung EOQ akan menghasilkan biaya total terkecil, sehingga efisiensi dapat tercapai. RSUD Ciawi diharapkan dapat membuat rencana perbekalan obat dengan menerapkan prinsip efisiensi kendali mutu dan biaya serta memiliki penghitungan jumlah obat yang harus dipesan, Safety stock dan titik kapan dilakukan pemesanan kembali.