Benny Muhdaliha, Benny
Universitas Budi Luhur

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Wacana: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi

MALAY, CHINA AND INDIA ETHNICITIES REPRESENTATION (Case Study : Etnography and Manga Matrix Analysis, on Upin Ipin Animation Character) Muhdaliha, Benny; Arlena, Wenny Maya
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok etnis atau suku merupakan sekelompok orang yang identitasnya dapat dikenali, biasanya berdasarkan garis keturunan dengan budaya ¸bahasa, keyakinan, perilaku dan bentuk fisik yang sama. Kesukuan adalah faktor mendasar dalam kehidupan manusia, interaksi dan sifat intrinsik dalam suatu kelompok. Penentuan didasarkan pada percampuran suku atau ras seperti “Peranakan” : untuk percampuran ras melayu dan china, ditentukan berdasarkan agamanya, untuk Melayu di Malaysia disebut sebagai Muslim Bumiputera, “the Mestis” untuk perpaduan hispanik dengan bumiputera. Manga Matrix merupakan metode yang dikembangkan oleh Hiroyoshi Tsukamoto, sebuah panduan untuk menggambarkan karakter baru melalui metode matematika. Karakter diurai dalam beberapa unsur. Unsur-unsur yang dibangun disederhanakan dalam bentuk diagram untuk kemudian dijadikan panduan dalam proses pembuatan karakter. Upin Ipin dirilis pada 14 September 2010 di Malaysia, dan diproduseri oleh Les’ Copaque. Upin Ipin tayang di TV9 Malaysia dan Televisi Pendidikan Indonesia/TPI (MNC TV) di Indonesia. Hubungan yang baik antara orang-orang dari beragam budaya (Melayu, China, dan India) tergambar jelas. Karakter Upin Ipin membawa kesan dan pesan, melalui budaya yang berbeda dapat merepresentasikan karakter baik, mendukung kebersamaan dan kesederhanaan dalam perbedaan yang harmonis. Dalam studi ini, peneliti menggunakan etnografi dan analisa Manga Matrix.
MALAY, CHINA AND INDIA ETHNICITIES REPRESENTATION (Case Study : Etnography and Manga Matrix Analysis, on Upin Ipin Animation Character) Muhdaliha, Benny; Arlena, Wenny Maya
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v16i1.10

Abstract

Kelompok etnis atau suku merupakan sekelompok orang yang identitasnya dapat dikenali, biasanya berdasarkan garis keturunan dengan budaya bahasa, keyakinan, perilaku dan bentuk fisik yang sama. Kesukuan adalah faktor mendasar dalam kehidupan manusia, interaksi dan sifat intrinsik dalam suatu kelompok. Penentuan didasarkan pada percampuran suku atau ras seperti Peranakan : untuk percampuran ras melayu dan china, ditentukan berdasarkan agamanya, untuk Melayu di Malaysia disebut sebagai Muslim Bumiputera, the Mestis untuk perpaduan hispanik dengan bumiputera. Manga Matrix merupakan metode yang dikembangkan oleh Hiroyoshi Tsukamoto, sebuah panduan untuk menggambarkan karakter baru melalui metode matematika. Karakter diurai dalam beberapa unsur. Unsur-unsur yang dibangun disederhanakan dalam bentuk diagram untuk kemudian dijadikan panduan dalam proses pembuatan karakter. Upin Ipin dirilis pada 14 September 2010 di Malaysia, dan diproduseri oleh Les Copaque. Upin Ipin tayang di TV9 Malaysia dan Televisi Pendidikan Indonesia/TPI (MNC TV) di Indonesia. Hubungan yang baik antara orang-orang dari beragam budaya (Melayu, China, dan India) tergambar jelas. Karakter Upin Ipin membawa kesan dan pesan, melalui budaya yang berbeda dapat merepresentasikan karakter baik, mendukung kebersamaan dan kesederhanaan dalam perbedaan yang harmonis. Dalam studi ini, peneliti menggunakan etnografi dan analisa Manga Matrix.